Oleh Ivan Halomoan
Lihatlah negeri kita tercinta ini yang semakin hari semakin susah dan terpuruk, setelah Reformasi yang dilakukan oleh segenap Mahasiswa dan para tokoh reformasi lainnya berhasil menurunkan rezim yang dikenal dengan pemimpin yang otoriter. Sehingga kita kenal dimana kebebasan bersuara dijamin oleh undang-undang, rakyat mempunyai kebebasan bersuara, Daerah-daerah diberikan kewenangan untuk mengurus masyarakatnya di daerah masing-masing, masyarakat di berikan kebebasan langsung dalam memilih pemimpinnya baik Presiden, Gubernur, Bupati, Maupun Walikota yang tidak lagi tergantung oleh pemerintah pusat sehingga adanya pemerataan pembangunan bagi tiap-tiap penjuru nusantara ini, selain itu di tujukan agar adanya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) pemerintahan yang transparansi, akuntable, responsibility, dan jauh dari tindakan merugikan rakyat seperti KKN.
Lihatlah negeri kita tercinta ini yang semakin hari semakin susah dan terpuruk, setelah Reformasi yang dilakukan oleh segenap Mahasiswa dan para tokoh reformasi lainnya berhasil menurunkan rezim yang dikenal dengan pemimpin yang otoriter. Sehingga kita kenal dimana kebebasan bersuara dijamin oleh undang-undang, rakyat mempunyai kebebasan bersuara, Daerah-daerah diberikan kewenangan untuk mengurus masyarakatnya di daerah masing-masing, masyarakat di berikan kebebasan langsung dalam memilih pemimpinnya baik Presiden, Gubernur, Bupati, Maupun Walikota yang tidak lagi tergantung oleh pemerintah pusat sehingga adanya pemerataan pembangunan bagi tiap-tiap penjuru nusantara ini, selain itu di tujukan agar adanya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) pemerintahan yang transparansi, akuntable, responsibility, dan jauh dari tindakan merugikan rakyat seperti KKN.
Setelah
reformasi tahun 1998 kita memilih Pemimpin secara langsung tanpa harus di
wakilkan oleh partai politik yang ada di DPR, sehingga bisa mengetahui
bagaimana kualitas, dan integritas dari calon yang akan kita pilih sehingga
tidak ada lagi kita memilih seperti membeli kucing dalam karung, pada tahun
2004 awal pertama kali kita memilih presiden dan wakil presiden secara langsung
dan pertama kalinya Pasangan SBY-JK menjadi presiden dan wakil presiden yang
dipilih langsung oleh rakyat, mengalahkan pasangan wajah-wajah lama di era
reformasi, masyarakat pun menentukan di tangan mereka lah negara ini akan di
pimpin.
Harapan
masyarakat ditangan mereka agar Indonesia menjadi negara yang bisa membawa
kesejahteraan bagi rakyatnya tanpa mengesampingkan Hak-Hak dasar masyarakat
sendiri. Namun di dalam kepemimpinan SBY yang hampir 10 tahun kepemimpinannya
jauh sekali melenceng dari harapan masyarakat pemerintahan SBY di kenal
menganut Mahzab Neo liberal yang lebih mementingkan pemilik modal di bandingkan
rakyat kecil, kita liat seperti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok pemerintah
menanggapi bahwasanya itu adalah merupakan mekanisme pasar, bukan mencari solusi
bagaimana mengatasinya, belum lagi kasus kedaulatan negara pulau-pulau kecil
kita di rebut oleh Malaysia dan SBY hanya diam tidak berani mengambil tindakan
yang tegas yang secara tidak langsung telah meremehkan Martabat Bangsa dan
negara namun pemerintah lebih mementingkan suatu penghargaan saja.
Kebijakan
Publik yang di buat oleh pemerintahan SBY pun hanya menguntungkan Kelompok atau
partai tertentu dengan kata lain kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah di
politisasi hanya bersifat sementara, apalagi menjelang menjelang pemilu
terlihat adanya suatu kepentingan, liat saja apa sih manfaat dari pemerintah
meluncurkan BLT(BLSM), Raskin, PNPM, yang dalam pelaksanaannya pun sarat dengan
penyimpangan dan program ini pun tidak bisa menekan angka kemiskinan di negara
kita. Menurut saya pemerintah SBY selama ini telah gagal bukan kesejahteraan
yang di capai namun banyak masalah-masalah yang semakin terpuruk belum lagi
konflik-konflik yang terjadi baik konflik antar daerah, agama, dan ras.
Maka itu
hendaklah di pemilu 2014 yang akan datang kurang lebih setahun lagi, kita
memilih pemimpin bangsa yang mempunyai karakter seorang pemimpin bangsa yang
bisa di jadikan panutan bagi rakyatnya, seorang pemimpin yang tegas,
berkharisma, tidak mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat.
Mempunyai jiwa seorang pemimpin, saya kira masyarakat sudah cerdas dalam
memilih seorang pemimpin bukan lagi di latarbelakangi oleh Materi, golongan
tertentu, ataupun kepentingan yang sifatnya sesaat. Kita bisa menilainya dari
apa yang ingin di perjuangkan, Visi misi nya, kesederhanaannya, Bersih, dan yang
paling utama jujur. Bukan seorang pemimpin yang menjelang pemilihan mencari
pencitraan, mengumbar janji, membagi-bagikan uang yang kalau terpilih lupa
semua apa yang pernah di kampanyekan nya. Maka dari itu kita bisa menilainya
kalau bukan sekarang kapan lagi kalau bukan kita siapa lagi.
No comments:
Post a Comment
kelik