MAHASISWA AKTIVIS & PASIVIS
Karakter mahasiswa itu berbeda-beda tiap orang. Ada yang aktif, ada pula yang pasif. Bagi anda yang sedang berkuliah seperti saya tentu akan menjumpai di kampusnya ada berbagai macam kegiatan. Kalau di kampus saya di UMTS Padangsidimpuan berbagai macam kegiatan itu disebut UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. Tiap mahasiswa berhak untuk mengikuti beberapa kegiatan di situ. Nah, kalau mahasiswa yang aktif tentu mereka mengikuti kegiatan yang diadakan di kampusnya. Kadang kita menyebut mereka sebagai aktivis kampus. Kalau yang pasif, mereka tentu tidak mengikuti kegiatan di kampusnya. Dengan catatan aktivis kampus di sini adalah mahasiswa yang berkegiatan positif. Bukan mahasiswa yang suka demo sampai-sampai merusak fasilitas umum itu kemudian dibayar oleh sang penunggang.
Belakangan ini para aktivis dikampus saya memang sangat jauh berbeda, mereka sekarang jauh dari yang namanya idealis segala kegiatan yang mereka lakukan orientasinya hanyalah uang. Memang setiap manusia membutuhkan uang akan tetapi ada aturan mainnya yang baik, bukan di kesampingkan dengan menggunakan segala cara yang bertentangan dengan jati diri seorang mahasiswa tersebut.
Tidak jarang organisasi baik apapun akan hancur dan tidak berjalan dengan baik apabila semua hanya uang yang ingin mereka dapatkan. Sesama rekan diorganisasi bisa saling bertengkar hanya karena uang. Menurut saya mereka-mereka tersebut bukanlah aktivis akan tetapi pekerja karena orientasinya hanya uang semata. Seharusnya kita melakukan kegiatan tujuannya agar kita mendapatkan pengalaman untuk diri kita, rekan dan kawan kita agar menambah wawasan kita nanti. Bahkan seharusnya kitalah yang merelakan diri kita, materil kita dan jugan tenaga kita tanpa harus ada imbalan yang besar secara materi.
Karakter mahasiswa itu berbeda-beda tiap orang. Ada yang aktif, ada pula yang pasif. Bagi anda yang sedang berkuliah seperti saya tentu akan menjumpai di kampusnya ada berbagai macam kegiatan. Kalau di kampus saya di UMTS Padangsidimpuan berbagai macam kegiatan itu disebut UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. Tiap mahasiswa berhak untuk mengikuti beberapa kegiatan di situ. Nah, kalau mahasiswa yang aktif tentu mereka mengikuti kegiatan yang diadakan di kampusnya. Kadang kita menyebut mereka sebagai aktivis kampus. Kalau yang pasif, mereka tentu tidak mengikuti kegiatan di kampusnya. Dengan catatan aktivis kampus di sini adalah mahasiswa yang berkegiatan positif. Bukan mahasiswa yang suka demo sampai-sampai merusak fasilitas umum itu kemudian dibayar oleh sang penunggang.
Belakangan ini para aktivis dikampus saya memang sangat jauh berbeda, mereka sekarang jauh dari yang namanya idealis segala kegiatan yang mereka lakukan orientasinya hanyalah uang. Memang setiap manusia membutuhkan uang akan tetapi ada aturan mainnya yang baik, bukan di kesampingkan dengan menggunakan segala cara yang bertentangan dengan jati diri seorang mahasiswa tersebut.
Tidak jarang organisasi baik apapun akan hancur dan tidak berjalan dengan baik apabila semua hanya uang yang ingin mereka dapatkan. Sesama rekan diorganisasi bisa saling bertengkar hanya karena uang. Menurut saya mereka-mereka tersebut bukanlah aktivis akan tetapi pekerja karena orientasinya hanya uang semata. Seharusnya kita melakukan kegiatan tujuannya agar kita mendapatkan pengalaman untuk diri kita, rekan dan kawan kita agar menambah wawasan kita nanti. Bahkan seharusnya kitalah yang merelakan diri kita, materil kita dan jugan tenaga kita tanpa harus ada imbalan yang besar secara materi.
Kita sebagai mahasiswa setelah lulus dari
kuliah tentu kita semua menginginkan menjadi orang yang sukses. Baik
itu dalam hal karier maupun dalam hal hidup bermasyarakat. Untuk hal
karier, kita menginginkan hidup yang mapan. Kita bisa memperoleh
penghasilan yang cukup. Syukur-syukur kita memperoleh pendapatan yang
lebih dari cukup. Dalam hal hidup bermasyarakat, kita setelah lulus
tentu akan terjun langsung ke masyarakat. Kita menjadi warga masyarakat
yang berpendidikan tentunya. Kita kan memang produk dari universitas
(kalau lulusan universitas) atau sekolah tinggi (kalau lulusan sekolah
tinggi). Kita mempunyai kelebihan dibandingkan dengan orang yang hanya
lulusan SMP dan SMA sederajat. Cara berpikir kita yang lulusan perguruan
tinggi tentu juga berbeda dengan yang lulusan SMP dan SMA.
Mahasiswa yang pernah atau aktif
mengikuti kegiatan di kampusnya tentu berbeda dengan mahasiswa yang
pasif atau tidak pernah mengikuti kegiatan di kampusnya. Mahasiswa yang
pernah berorganisasi kebanyakan mereka terlatih sehingga cara bicaranya
dan cara berpikirnya akan lebih maju daripada mahasiswa yang pasif.
Mereka yang aktif akan lebih siap terjun ke masyarakat. Ibaratnya dalam
pertempuran, mereka mempunyai senjata yang lengkap. Mereka tak akan
gentar menghadapi tantangan maupun musuhnya.
Dalam organisasi kita bisa belajar
bagaimana caranya hidup bermasyarakat. Kalau di kampus ada yang namanya
BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa. Ada HMJ atau Himpunan Mahasiswa
Jurusan. Ada UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa. Itu kalau di kampus saya
dan masih ada lagi organisasi-organisasi lainnya. Dalam organisasi, kita
biasanya berhubungan dengan teman-teman seorganisasi kita. Kita dapat
bersosialisasi dengan rekan-rekan kita satu organisasi. Dengan itu
ketika kita sebagai mahasiswa yang pernah berorganisasi terjun ke
masyarakat, kita sudah mempunyai bekal yaitu dari organisasi itu
sendiri.
Saya pribadi yang masih tergolong minim
pengalaman berorganisasi (meski ikut beberapa organisasi) ketika
berbicara di depan umum masih gugup. Memang kalau kita jarang berbicara
di depan umum, sewaktu bicara kita akan gugup. Badan kita akan gemetar
sampai-sampai kertas yang kita baca juga ikut bergetar. Kita bisa
kehilangan kata-kata di atas panggung, hehehe. Itulah bila seseorang
belum terlatih berbicara di depan umum. Untuk menjadi pembicara yang
hebat memang perlu proses berlatih. Kalau tidak, jangan harap bisa
menjadi pembicara yang hebat di depan umum. Saya yang masih gugup
sewaktu berbicara di depan umum, dengan mengikuti organisasi saya bisa
belajar. Lama-kelamaan saya bisa menjadi lancar sewaktu berbicara di
depan umum. Memang tak sembarangan orang bisa berbicara di depan umum.
Saya suatu saat nanti akan menjadi orang yang tak sembarang orang
tersebut, aamiin!
Mahasiswa sebagai aktivis kampus akan
banyak mendapatkan pengalaman dibandingkan dengan pasivis kampus.
Pribadi mereka yang sebagai aktivis kampus bisa lebih bijak menghadapi
tantangan. Tentu sebagai aktivis kampus atau pasivis kampus adalah
pilihan dari masing-masing mahasiswa. Artinya tidak ada paksaan untuk
menjadi aktivis kampus. Keuntungan menjadi aktivis kampus akan kembali
kepada diri pribadi kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita memilih.
Apa pilihan anda? ***
No comments:
Post a Comment
kelik