--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Jul 29, 2013

Kematian Semakin Dekat

chaayoo
Jejak kaki telah membekas
pada putaran roda kehidupan
setiap langkah yang menderap
selalu ada luka dalam lembarannya
begitu pula dengan akhlak mahmudah yang menjadi kemulyaan hati
di setiap tarikan nafas

Namun kebahagiaan di duniawi
yang terus menyatu dengan udara
merasuk dalam dada di setiap detiknya
hingga membuat terlena seakan hidup takan berakhir

Hari demi hari telah berganti
melewati putaran waktu yang terus berjalan
umur semakin bertambah
ajal kematian pun semakin dekat

Ingatlah maut pasti kan menjemput
tak ada yg luput akan itu
beriman dan bertakwalah kepada sang Illahi
karna siksa ajal kematian sangatlah menyakitkan

Apabila ajal telah tiba
maka lembaran-lembaran amal akan tertutup
tak berguna lagi harta benda
serta akan di pisahkan dari negri ini ke negri yang kekal abadi

Seluruh tubuh akan terbujur kaku
terpendam dalam perut bumi yang gelap gulita
tak ada tempat tuk memohon ampunan
hanyalah amal yang menjadi teman

Ya Allah ampuni kami
yang berlumur dosa ini
lindungilah kami yang sangat lemah akan kuasa-Mu
hingga kami terhindar dari siksa neraka-Mu
ya allah 

Jul 28, 2013

Apakah Islam Itu keras?

chaayoo
Islam merupakan agama kemanusiaan universal, dalam arti Nabi Muhammad Saw. diutus adalah dalam rangka membawa pencerahan atau sebagai rahmat bagi alam semesta. Pencerahan atau rahmat berarti anti kekacauan, anti kekerasan dan anti penderitaan. Karena misi suci yang dibawa rasul itu adalah menciptakan harmoni, ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Inilah yang menjadi kondisi cita ideal yang dikehendaki oleh setiap anak manusia.
Dalam cita ideal tersebut, harkat kemakhlukan harus dihargai dan junjung tinggi. Pengrusakan terhadap alam dan tindak kekerasan terhadap manusia, akan membawa nestapa bagi manusia itu sendiri. Jika pengrusakan dan tindak kekerasan itu dilakukan oleh seseorang yang memiliki ketaatan simbolik-formalistik yang tinggi sekalipun, keimanan orang tersebut dapat dikatakan palsu. Secara spesifik Allah Swt. berfirman (QS. 107:1-7). “tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah mereka orang suka menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin, maka kecelakaan akan menimpa orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat dengan pamrih dan enggan menolong dengan barang yang fungsional”.
Surat al-Ma‘un ini menjelaskan sifat orang-orang yang memiliki sikap destruktif yang membawa kesengsaraan. Padahal mereka memiliki kesalehan ritual. Hal ini mengindikasikan bahwa kesalehan ritual tanpa kesalehan sosial tidak dapat menjamin keselamatan. Bukankah penghancuran eksistensi alam dan kekerasan terhadap sesama belakang ini justru banyak pula yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kesalehan simbolisme, formalisme yang cukup baik. Indonesia misalnya, yang diklaim sebagai negara yang sangat sosialis-religius, disamping di beberapa wilayah di dunia dewasa ini ternyata banyak terjadi konflik horizontal dan konflik partikal. Dengan jumlah korban yang sangat besar.
Dalam perspektif ini dapat dikatakan bahwa seseorang yang mengklaim dirinya sebagai Muslim berarti secara sadar pula ia akan menciptakan kedamaian dalam seluruh aspek kehidupannya. Sebab Islam ditinjau dari akar katanya berarti “damai” berasal dari kata salam. Sehingga seluruh aspek ibadah ritual dalam Islam sebenarnya memiliki pesan damai, bahkan pesan-pesan damai itu didemonstrasikan secara simbolik dan harus dipenuhi sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah (rukun atau syarat syah ibadah). Misalnya shalat diawali dengan takbiratul ihram, kemudian harus diakhiri dengan salam kanan dan kiri. Di sini takbir meniscayakan terjadinya rekonsiliasi dengan Tuhan, ini berarti perlunya rekonsuliasai dengan sesama manusia. Seorang yang melaksanakan ibadah puasa dengan menahan lapar, haus dan kebutuhan biolois lainnya adalah suatu keharusan. Namun, lebih dari sekedar itu kemudian menanamkan sensifitas sosial, ketika melihat penderitaan orang lain adalah buah atau pesan fungsional dari ibadah puasa yang dilaksanakan itu. Efeknya adalah orang mendapatkan makna puasa itu akan memberi rasa bahagia dan damai (salam) kepada orang lain. Haji pun demikian, ketika semua yang melaksanakan ibadah haji sedang di Arafah, di sana mereka berasal dari pelbagai strata sosial dan multi-etnik dengan semangat kesederajatan umat manusia di hadapan Tuhan. Aspek ini mengandung hikmah bahwa orang yang telah melaksanakan haji harus memiliki rasa solidaritas antar sesama manusia dan tidak boleh melakukan diskriminasi.
Kesalehan formalitas dan kesalahan sosial harus diimplementasikan secara integral-konperhensif. Ketiadaan salah satu dari dua aspek ini akan mengakibatkan yang lainnya palsu. Tetapi suatu hal yang pasti bahwa iman yang meniscayakan kita tunduk patuh dan pasrah kepada aturan Tuhan, sesungguhnya adalah untuk manusia juga. Sehingga iman yang tidak bisa membedayakan dan memberi rasa damai berarti iman seperti itu palsu.
Betapa Islam sangat menghargai harkat kemanusiaan universal, maka melakukan kekerasan dan pembunuhan terhadap seorang manusia tanpa ada alasan yang benar, sama halnya dengan telah membunuh manusia sejagat (QS.5:35). Secara sosiologis Allah Swt. menciptakan manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam multi-etnik dan multi religius, pada sebagai suatu kesimbangan dan untuk saling melengkapi. Kemudian saling menyapa, saling berkompetisi dalam kebajikan untuk kemakmuran hidup. Bukan untuk saling berbantah-bantahan yang mengakibatkan kekerasan dan pembunuhan antara sesama manusia (QS.49:13). Larangan saling membunuh karena semua manusia pada dasarnya adalah umat yang satu yang diciptakan oleh Allah Swt. Diciptakan berbeda merupakan kehendak Ilahi bukan kehendak kita manusia. Maka jangan memperselisihkan perbedaan, apatahlagi merusak perbedaan itu karena perbedaan (multi-etnik dan multi religius) sosial-kemasyarakatan, sesungguhnya menjadi tatanan kesempurnaan sistem kemanusiaan universal (QS.2:213). Sebab manusia merupakan bagian dari eksistensi alam, olehn karena itu membunuh manusia berarti telah merusak tatanan eksistensi kosmis yang telah diciptakan Allah Swt. Firman Allah Swt. (QS.10:86). “Dangan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya …”.
Ayat-ayat di atas menunjukan Islam sangat anti kekerasan. Allah swt tidak menyukai orang melakukan tindak kekerasan yang merusak (QS.2:205). Karena aktivitas fasad (merusak) akan menghancurkan kedamaian dan kebahagiaan manusia. Tindak kekerasan akan selalu menimbulkan rasa kebencianm, sedangkan anti kekerasan akan melahirkan rasa cinta. Kekerasan merupakan akar dari kehancuran, sementara anti kekerasan jalan menunju islah (rekonsiliasi) dan perdamaian.
Seorang Muslim sejati memiliki kelapangan jiwa untuk menerima pluralisme, bersahabat, egaliter dan selalu “bermujahadah” dengan seluruh jiwa raganya untuk membangun kehidupan salam (damai). Karena kata “muslim” secara signifikan berasal dari kata salam seperti halnya kata “Islam. Dengan sendirinya seorang yang menjadi muslim pasti-akan cinta damai dan anti kekerasan sesuai dengan akar kata salam tersebut.
Alquran secara tegas menyebutkan jalan hidup damai yang mesti ditempuh oleh manusia agar terhindari dari kekacauan dan kekerasan, di antaranya penyebutan salah satu nama Allah al-Salam yang Maha Damai (QS.59:23). Barang siapa yang ingin memperoleh keridhaan Allah swt, harus ditempuh melalui subulus salam (jalan-jalan damai), (QS.5:16). Surga sebagai tempat kembali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dalam Alquran disebut dengan Daar as-Salam, (rumah yang damai), (QS.6:127) dan (QS.10:25).
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa anti kekerasan dan cinta kedamaian adalah bagian dari ajaran agama, sekaligus merupakan cita ideal kemanusiaan universal. Namun demikian dalam kehidupan berkelompok apatahlagi dalam masyarakat yang plural, konflik yang dapat mengarah kepada kekerasan merupakan keniscayaan.
Dengan demikian untuk membangun kehidupan yang anti kekerasan dan cinta damai, memerlukan transformasi pemahaman agama, dari pemahaman yang terlalu individualistik-ritualistik dan terlalu elitis- eksktologis kepada pemahaman integratif dan konprehensif, yaitu aspek kesadaran eksistensi yang Ilahi (periketuhanan), akan memberi kesadaran perikemanusiaan. Di sini agama memberi kesadaran untuk menghargai dan memberdayakan manusia. Semakin tinggi semangat religiusitas seseorang, semakin tinggi pula penghargaannya kepada nilai kemanusiaan

Jul 3, 2013

BBM Naik Apa Dampaknya Positif / Negatif

Di negeri mana pun, menaikkan harga BBM bukanlah kebijakan populer, tetapi apabila pemerintah tidak menerapkan rencana tersebut, mereka tidak saja akan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki profil dan efektivitas APBN, tetapi juga akan kehilangan kredibilitas. Impaknya, efektivitas pemerintah SBY pada masa mendatang akan semakin menurun dan berpotensi menjadi lame duck, jauh sebelum Pemilu 2014 dilaksanakan.
Kenaikan BBM akan meninggalkan luka mendalam dihati warga masyarakat, perhitungan ekonomis dengan menggunakan berbagai macam indikator menginsyaratkan bahwa kenaikan BBM dianggap harga mati, sedangkan aspek dampak bagi 40 juta masyarakat miskin tidak benar - benar diperhitungkan, semua dihitung dengan matematik, dengan statistik, dengan rasio dan persentase. Padahal aspek - aspek yang ditimbulkan dampaknya tidak selalu matematis, Jika BLSM diluncurkan setiap bulan dengan jumlah Rp. 150.000/KK atau Rp. 150.000/Anggota Keluarga maka berapa pemasukan dari BLSM, bandingkan dengan kenaikan transportasi, kesulitan pelaku transportasi karena penumpang akan lebih memilih kredit motor dibandingkan naik angkutan umum yang notabene memiliki dampak pengeluaran yang sama tetapi memiliki nilai investasi yang berbeda. Kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga - harga lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan kenaikan BBM.

Kenaikan BBM bisa menjadi alasan politis, bisa menjadi alasan ekonomis, bisa juga tanpa beralasan, saya tidak melihat aspek kenaikan ini tetapi melihat dampak dari kenaikan ini, setelah BBM dinaikkan maka semua peneliti sosial wajib melakukan penyebaran kuesioner terkait dengan daya beli, apakah daya beli masyarakat cenderung turun atau cenderung tetap, jika daya beli menurun maka akankah mereka merasa sejahtera jika kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi, berapa bisnis yang akan gulung tikar, jika banyak perusahaan gulung tikar berapa banyak kejadian PHK, jika banyak kejadian PHK maka daya beli masyarakat akan semakin turun.

Jika memenuhi kebutuhan dasar saja gagal, kriminalitas akan naik atau turun, jika kemudian kriminalitas menjadi naik, akankah masyarakat merasa aman, masyarakat merasa nyaman, jika jalan-jalan saja harus menyimpan kekhawatiran pencurian, perampokan, penjambretan dll. apakah aspek ini sudah benar - benar dikaji oleh pemerintah, apakah aspek - aspek sosial, psikologis sudah diantisipasi? jika kenaikan BBM justru menjadi sebuah bahan bakar terjadinya ketidakpercayaan kepada pemerintah, jika kenaikan BBM menjadi sebuah pemicu munculnya kerusuhan secara massal, masihkah menaikkan BBM menjadi satu - satunya pilihan?

Salah satu bahaya yang paling ditakuti dari sebuah rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan adalah rasa frustasi, rasa kecewa, jika akumulasi kekecewaan ini mencapai puncak yang tidak dapat ditahan oleh suping manusia maka kerusuhan, penjarahan, kriminalitas, kejahatan akan menjadi sebuah berita rutin yang didengar paska kenaikan harga BBM, tidak semua bisa dimatematis, tetapi tidak ada sebuah kejadian pun yang tidak menimbulkan dampak maupun akibat.

Sudut Kenaikan BBM
Sikap Terhadap Kenaikan BBM
Seperti yang kita ketahui, Indonesia lagi panas tentang isu kenaikan BBM. Bagaimana sikap kita? Bagaimana sikap kami? Supaya adil, saya akan mencoba objektif menjelaskan dari beberapa sudut pandang untuk dianalisis kemudian disimpulkan.
“Berpikir objektif sangat penting untuk pengambilan sikap yang tepat. Dinginkan kepala, lalu berpikir.”
1.      Sudut Pandang Pemerintah
Alasan pemerintah adalah untuk menyelamatkan negara dari anggaran yang membengkak. Hal ini disebabkan karena harga minyak dunia naik sehingga beban subsidi BBM akan bertambah besar. Mau tidak mau harga harus naik!
2.      Sudut Pandang Pengusaha
BBM naik menyebabkan biaya operasional naik. Hal ini bisa dicover dengan naikin harga barang yang diproduksi.
3.      Sudut Pandang Akademisi/Mahasiswa
BBM naik menyebabkan harga barang naik. Rakyat makin susah. Tolak!
4.      Sudut Pandang Masyarakat
Pasrah, cuma bisa terima.
5.      Sudut Pandang Parpol Oposisi
BBM naik, rakyat merasa susah! Ayo tolak ramai-ramai! BLSM terima!

Analisisnya
Benarkah sudut pandang pemerintah?
Adalah hal yang benar jika harga minyak dunia naik, maka subsidi BBM akan bertambah. Ada yang tidak setuju, katanya harga minyak jangan ngikutin harga minyak dunia. Penjelasannya simpel, Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan minyaknya sendiri. Masih harus impor makanya harga BBM kita masih bergantung sama harga minyak dunia.

Lalu muncul analisis ekonom Pak Kwik yang menjelaskan bahwa harga minyak naik, pemerintah masih untung, jadi tidak perlu naik. Hal ini memang benar jika dilihat dari satu sisi saja. Secara ekonomi memang dari hasil jual beli BBM meskipun pemerintah memberikan subsidi Pertamina tetap memberikan keuntungan! Lantas mengapa harus naik?

Disini saya menjelaskan alasan yang paling tepat mengapa BBM harus naik. Meningkatkan Efisiensi Anggaran. Seperti yang kita ketahui, subsidi BBM ini banyak yang salah sasaran. Contohnya, Entah sudah berapa banyak BBM subsidi yang habis kebakar karena macet. Habis kebakar buat lomba balapan liar. Habis kebakar cuma karena gengsi ingin ke kampus menggunakan mobil, motor dan banyak contoh lainnya. Apakah tepat sasaran?

Jadi subsidi BBM yang berhasil dihemat bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan buat masyarakat miskin yang jelas lebih tepat sasaran. Tapi apakah berarti pemerintah benar? Tidak seluruhnya! Benar bahwa peningkatan efisiensi anggaran bisa dilakukan dengan mengurangi subsidi BBM yang salah sasaran, tetapi peningkatan efisiensi juga harus dilakukan di bidang yang lain!

Salah satu penyebab APBN membengkak adalah reformasi birokrasi, dimana gaji PNS dinaikkan dengan tujuan mengurangi korupsi dan meningkatkan performa kinerja pemerintah. Hasilnya? Gaji naik tapi korupsi jalan terus! Pemerintah juga terlihat tidak ada upaya serius untuk memerangi korupsi bahkan KPK ingin dikebiri lagi oleh DPR tercinta. Belum lagi isu Banggar DPR yang boros! Renovasi ruang rapat dan toilet yang menghabiskan uang milyaran, Belum lagi untuk membiayai pembangunan daerah yang merupakan hasil pemekaran yang membutuhkan kantor, lahan rumah dinas, gaji birokrat, tunjangan dll.
Jadi sampai disini kesannya, peningkatan efisiensi anggaran dibebankan kepada masyarakat saja. Kita disuruh bayar BBM lebih mahal, tapi pemerintah masih korupsi. Tidak meningkatkan efisiensi birokrasi yang justru penghematannya bisa jadi lebih besar daripada menaikkan harga BBM.

Inilah yang menyebabkan penolakan dari orang-orang yang cerdas. Mereka tidak percaya bahwa pemerintah dapat menggunakan subsidi yang berhasil dihemat dengan bijak. “Paling dikorupsi lagi”, kata masyarakat. Selain itu solusi yang ditawarkan adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Selain rawan diselewengkan oleh oknum tidak bertanggung jawab, ini merupakan solusi sementara saja untuk memanjangkan umur masyarakat miskin atau hanya sebagai obat bius saja untuk menutup-nutupi kejahatan dari kebijakan pemerintah tapi pemerintah dianggap sebagai superman dari melayu yang bisa membantu masyarakat sehingga menjadi alat untuk pemilu 2014 (Khususnya partai Koalisi).

Nih Dampak Positif-Negatif nya
Dampak Positif
1.     Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternative.
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
2.   Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN  yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah terutama kota saya di Padangsidimpuan yang memang perlu diperhatikan lagi pembangunannya.
3.   Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.
4      Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara atau mengurangi polusi.   

Dampak negatif
1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.
2.      Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Saya sendiri merasakannya dengan naiknya harga BBM harga modal barang jadi naik, harga jual tetap seperti biasa untung berkurang, di naikan harga jual pembeli tidak ada yang mau, belum lagi biaya operasional penjualan yang saya habiskan semakin bertambah.
3.   Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
4.   Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK, karena perusahaan tidak sanggup membayar gaji karyawannya.
 5.  Inflasi. Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan, Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

Jadi hendaknya diharapkan bagi pemerintah untuk mengitungkan dengan seksama lagi tentang kenaikan BBM ini jangan jadikan alasan menaikan BBM untuk menyelamatkan perekonomian, efektifitas APBN, atau apalah katanya namun ada tujuan-tujuan tertentu yang akan dicapai menjelang pemilu 2014 yang tidak lama lagi sehingga anggaran subsidi yang dipotong itu yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, pengadaan alat transportasi umum, kesehatan, pendidikan, dan pembangunan lainnya justru di gunakan sebagai alat kampanye partai pendukung pemerintah dengan mengunakan kebijakan tersebut…Hidup Rakyat.

Jul 1, 2013

PANCASILA KOE....KEMANAKAH?

Pendiri negeri ini adalah orang yang kita anggap sebagai pahlawan yang sampai saat ini masih kita kenal, masih kita ingat namanya, masih kita ingat jasa-jasanya, masih menjadi inspirasi bagi banyak orang. Betapa besar jasa-jasa mereka dalam perjuangan mendirikan negeri kita ini. Mereka mengorbankan pemikirannya, mengorbankan hartanya, keluarganya, bahkan jiwa raga mereka korbankan demi kemerdekaan tanah airnya. Namun apa yang terjadi dengan negeri ini sekarang, banyak orang orang yang memilih voting dari pada musyawarah, banyak yang memilih nongkrong dari pada pergi ke Masjid, banyak yang memilih Hak Asasi Manusia dari pada nilai dan norma yang berlaku di negeri ini, banyak orang yang memilih ikut korupsi dari pada membrantas dan menghindari korupsi, banyak orang yang memilih kekerasan untuk mengatatasi permasalahan. Itulah sedikit  gambaran keadaan rakyat negeri ini dijaman yang konon katanya era globalisasi, era dimana kebebasan sangat diperjuangkan dan diagungkan. Itulah faktanya yang banyak kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Padahal founding father negeri Indonesia tercinta ini telah susah payah dan berfikir ekstra keras untuk memilih landasan negara, dan akhirnya perjuangan mereka tidak sia-sia sehingga munculah Pancasila sebagai ideologi negeri ini.
1 juni adalah hari dimana sang Pancasila di peringati  hari jadinya. Baahkan banyak variasi kegiatan untuk memperingati hari jadinya Pancasila, dari mulai Upacara bendera, seminar tentang Kenegaraan sampai demonstrasi. Bahkan sampai sekarang Pancasila masih di bacakan pada saat upacara rutin hari senin di setiap sekolah-sekolah dari mulai SD sampai SMA/Sederajat. Itulah nama pancasila yang masih harum namanya sampai saat ini.
Pancasila, dibalik keharuman namanya ternyata sekarang ini masyarakat negeri ini seolah-olah lupa dengan kandungan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila itu sendiri. Penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila terus terjadi, dari mulai hal yang kecil sampai hal yang besar, dari mulai masyarakat awam, masyarakat golongan intelektual sampai masyarakat yang dikatakan elit. Sebagai contoh adalah, pemerintah kita lebih mengedepankan ekonomi liberal dari pada dari pada ekonomi yang berazazkan Kekeluargaan, Pemerintah lebih memilih pemilihan umum langsung dari pada Musyawarah mufakat, Pemerintah lebih memilih Demokrasi liberal dari pada Pancasila itu sendiri. Padahal pemerintah sebagai pihak yang sangat penting dalam memperjuangkan Pancasila supaya terus menjadi Ideologi yang dapat bertahan di masa yang akan datang.
 Kita  tau bahwa Pancasila mengajarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, tetapi masyarakat negeri ini masih banyak yang enggan pergi ke Masjid untuk melaksanakan ibadah, bahkan terkadang kata-kata “keuangan yang maha kuasa” itu kita dengar dilingkungan sekitar kita. Sila kedua dalam Pancasila adalah Kemanusiaan yang adil dan beradab, tapi kita juga tau bahwa masih ada juga orang yang masuk penjara karena hanya sebatas mengambil beberapa buah kakao, padahal sang koruptor malah enak berkunjung ke luar negeri. Kita juga tau bahwa Pancasila mengajarkan tentang Musyawarah mufakat, tetapi dilingkungan sekitar kita bahkan mahasiswa banyak yang mengedepankan voting dari pada musyawarah mufakat untuk memutuskan suatu persoalan bersama.
Betapa jauhnya kehidupan masyarakat negeri ini dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Lalu mau dikemanakan Pancasila sebagai landasan negara. Siapa lagi yang mau mempraktekkan nilai-nilai Pancasila kalau bukan masyarakat Indonesia sendiri. Marilah kita kembali ke Pancasila yang mana nilai-nilainya merupakan inti sari yang diambil dari negara ini.