--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Sep 3, 2016

DEMONSTRAN TABAGSEL PUTUS ASA


Ijinkan penulis untuk sedikit mencoret tinta pada tulisan ini mengenai para aktivis mahasiswa maupun Lembaga Masyarakat yang sudah semakin putus asa dalam melakukan aksinya....!!!

Tabagsel - Era demokrasi seperti sekarang ini memang dibebaskan untuk berpendapat, menyampaikan aspirasi, maupun keluhannya baik kepada pemerintah maupun kepada para wakil rakyat yang duduk di legislatif sana. Karena memang hal tersebut sudah dijamin dan diatur oleh amanat konstitusi negara kita.

Sejak negeri kita menerapkan sistem demokrasi dalam bernegara, tentu identik dengan adanya suatu pemilihan umum. Karena di semua negara yang menganut sistem demokrasi pastinya ada pemilihan umum. Seperti negara kita Indonesia yang menerapkan sistem pemilihan umum secara langsung yaitu memilih Presiden dan wakilnya, Kepala Daerah, DPR, DPRD, dan DPD.

Tentunya ini dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam menentukan siapa calon yang akan dipilihnya untuk menduduki jabatan tersebut yang sesuai dengan keinginan masing-masing. Dalam memilih Presiden, Kepala Daerah, DPR, DPRD ataupun DPD setiap masyarakat mempunyai orientasi berbeda-beda, ada yang karena hubungan dekat, keluarga, visi misi, sifat dan karakteristik si calon tersebut, bahkan sampai ada karena alasan nasi bungkus dan politik uang.

Tergantung bagaimana masyarakat menentukan hal tersebut, syukur apabila ada calon yang diusung sangat amanah, bersih, jujur dan jauh dari kata pelanggaran dan menyalahi amanat rakyat yang memilihnya. Karena menjalankan sesuai dengan apa yang menjadi kewajibannya kalau tidak? Tentu rakyatlah yang merugi akibat perbuatan para pemimpin dan wakil rakyat yang tidak amanah tersebut.

Kalaulah pemimpin dan wakil rakyat sudah sama-sama tidak amanah, maka siapa lagi yang akan mengawasinya? Sudah tentu masyarakatlah yang bergerak untuk menegur mereka-mereka yang duduk di kursi empuk nan basah tersebut. Maka dari itu mahasiswa dan Lembaga Masyarakat sering terjun ke jalan melakukan aksi demonstrasi yang tujuannya untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Dalam aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa ataupun unsur lainnya tentu memiliki berbagai landasan baik keterpanggilan jiwa, nurani atau bentuk kepeduliannya sebagai kontrol sosial kepada pihak pemerintahan. Namun tidak sedikit aksi mereka dilatar belakangi oleh urusan materi dan adanya pihak-pihak yang menunggangi aksi mereka.

Karena mahasiswa era 2000-an (milenium katanya), berbeda dengan mahasiswa era tahun 60-an sampai 90-an yang melakukan aksi berlandaskan pergerakan murni untuk kemajuan suatu daerah dan bangsa. Tidak seperti era sekarang yang melakukan aksi tuntut menuntut atas urusan perut.

Maka tidak heran apabila aksi yang mereka lakukan mendapat cibiran dan dipandang sebelah mata, baik dari masyarakat sendiri maupun pemerintah. Tidak sedikit aksi aksi yang dilakukan aktivis mahasiswa dan lembaga masyarakat menjadi sia-sia karena tidak didengar ataupun tidak digubris oleh pihak yang mereka demo. Melakukan aksi dengan berkoar-koar sampai mulut berbusa setelah itu pulang dengan kepala tunduk, karna aksi mereka hanya mendapatkan respon penjagaan dari pihak kepolisian ataupun satpol pp saja sedangkan pihak terkait pergi entah kemana.

Hal ini sering terjadi disekitar kita khususnya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan, kalau ditelusuri banyak sekali unsur-unsur pergerakan mahasiswa dan lembaga masyarakat yang berhimpun dan melakukan aksi unjuk rasa. Namun tidak sedikit pergerakan yang mereka lakukan itu hanya sebatas untuk meraih materi semata, berharap akan negoisasi dengan amplop terisi kemudian bubar.

Tapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa ada sedikit kelompok dari mahasiswa dan lembaga masyarakat yang berjuang dan melakukan aksinya atas naluri dan kepedulian mereka terhadap pembangunan dan kemajuan daerah khususnya di Tapanuli Bagian Selatan tetapi hanya segelintir saja.

Aksi-aksi yang dilakukan para aktivis mahasiswa maupun lembaga masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan sering tidak mendapatkan respon baik dari Kepala Daerah, DPRD maupun instansi terkait. Dalam melakukan aksi seperti yang dijelaskan sebelumnya banyak pihak yang didemo memandang sebelah mata karena alasan tadi memang gerakannya tidak murni dan banyak unsur unsur yang melatarbelakanginya.

Maka aksi demi aksi dilakukan namun pelanggaran dan praktek korupsi yang dilakukan pemerintahan terus berjalan dengan langgeng. Hal ini sangat disayangkan, mestinya ada cek n balance dari kedua pihak namun yang benar benar murni atas panggilan jiwa bukan lagi unsur materi ataupun tunggangan pihak yang tak bertanggung jawab. Sehingga membuat pemerintah dan unsur lainnya jera dan merasa terawasi dalam menjalankan tugasnya. Serta tidak ada lagi aksi aksi yang bisa diatasi dengan negoisasi.

Permasalahan yang terjadi terkait kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintahan di Tapanuli Bagian Selatan dan sekitarnya yang sering dapat kecaman dari aktivis mahasiswa dan lembaga masyarakat. Itu semua dikarenakan kita yang salah dalam memilih orang-orang yang sedang menjabat sekarang, kenapa? Karna alasan di atas tadi, yang mayoritas masyarakat memilih para pemimpin dan wakilnya karena pertimbangan politik uang.

Terbukti pada saat Pilkada Kota Padangsidimpuan 2012 dan Pilkada Tapsel tahun lalu, hanya sedikit masyarakat dari kalangan terpelajar memilih pasangan calon Bupati Tapsel dan Walikota Padangsidimpuan yang tidak menggunakan uang selebihnya karena alasan tersebut

Untuk itu, marilah kepada aktivis mahasiswa dan lembaga masyarakat lainnya yang ada di Tapanuli Bagian Selatan untuk melakukan himbauan atau pencerahan kepada masyarakat baik sosialisasi, ataupun bentuk lain untuk menyadarkan kepada masyarakat bahwa uang bukan Dasar untuk menentukan pilihan pada pemilihan nanti. Hanya karena Rp.100.000, anggaran yang jumlahnya Milyaran tertelan sia sia tanpa ada dampaknya kepada masyarakat dan demi kemajuan pembangunan daerah.

Agar ke depan para aktivis mahasiswa maupun lembaga masyarakat tidak perlu lelah dan kehabisan suara dalam berunjuk rasa, serta tidak ada lagi aksi yang dilakukan mendapatkan cibiran dan dipandang sebelah mata karna kita telah bisa dan mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat, dampaknya yaitu mendapatkan pemimpin dan wakil rakyatnya adalah orang-orang yang betul-betul amanah...!!!