--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Jan 31, 2014

Donor Darah HMJ-IAN FISIPOL UMTS KOTA PADANGSIDIMPUAN

Sebagai wujud kepedulian semua anggota "Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara (HMJ-IAN) Fisipol UMTS" Kota Padangsidimpuan di bidang sosial kemasyarakatan dan kesehatan serta sebagai program kerja HMJ-IAN Periode 2013/2014, melakukan kegiatan "Pengabdian Masyarakat HMJ-IAN FISIP UMTS Dalam Rangka Donor Darah Peduli Masyarakat" bekerja sama dengan PMI Tapsel Serta PMI Kota Padangsidimpuan yang di adakan di lapangan Perumnas Griya Pijorkoling. (Kamis,30/10/2014).
kegiatan tersebut di ikuti oleh masyarakat sekitar, Kodim 0212/TS serta seluruh anggota HMJ-IAN Fisip UMTS turut hadir Bapak Camat PSP.Tenggara, Lurah Pijorkoling, serta Tokoh masyarakat Perumnas Pijorkoling. Kegiatan tersebut di sponsori oleh Pihak PT AXIATA (XL) Celular Cab. Padangsidimpuan.
Kegiatan ini diharapkan agar membantu pihak PMI dalam memenuhi akan stok darah agar setiap masyarakat yang membutuhkan darah terpenuhi, "ujar Ketua Panitia Kegiatan Ivan Halomoan".
Ketua Panitia dalam Laporannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama membantu terlaksananya acara kegiatan tersebut, khususnya pihak Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik UMTS yang telah mendukung kegiatan tersebut. diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat membuat FISIP UMTS dikenal oleh masyarakat.
Dalam Sambutannya Ketua Umum HMJ -IAN "Paisal Siregar" mengatakan Demi terwujudnya anggota yang penuh dengan jiwa-jiwa Sosial dan pduli pada masalah yang ada di tengah masyarakat maka dari itu perlu di adakan kegiatan trsebut, serta guna mencapai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga bangsa.
Ketua PMI Tapsel Sangat Ber terima kasih kepada semua Anggota HMJ-IAN yang telah bersusah payah membantu pihak PMI demi terselenggaranya kegiatan tersebut kedepan agar semua anggota dapat terus menjalin kerja sama dengan PMI. "Ujar Ketua PMI Tapsel".

Jan 24, 2014

Kuli AHH



Kuliah mungkin di zaman sekarang ini merupakan sesuatu yang tak istimewa lagi. Tak seperti dulu dimana kuliah adalah suatu keistimewaan“, maka sekarang kuliah itu sendiri adalah suatu hal yang biasa. Maka tak heran jika zaman dulu satu kampung yang kuliah cuma satu orang, sedangkan sekarang seluruh remaja yang telah tamat SMA sederajat kebanyakan memilih kuliah daripada kerja. Namun sebenarnya apakah tujuan seseorang berkuliah? Banyak versi untuk menjawabnya.
Adayang jawabnya menuntut ilmu, sekedar ingin kuliah, karena gengsi, ingin dapat pekerjaan, ingin beribadah bahkan sampai ingin cari kesibukan untuk mengisi waktu luang. Yang paling menarik adalah jawaban yang pertama: menuntut ilmu. Namun muncul satu lagi pertanyaan: ilmu seperti apa yang ingin didapat dari kuliah? Lagi-lagi banyak versi untuk menjawabnya. Apakah ilmu tersebut telah cukup jika hanya dari bangku kuliah? Saya rasa tidak!
Menurut saya kuliah adalah saat-saat dimana penentuan karir kehidupan dunia sesorang dipertaruhkan. Bagaimana tidak? Ilmu yang didapat dari SD sampai SMA tak kanada artinya lagi kalau kuliah tidak sungguh-sungguh. Percayalah! Tentu saja bekal untuk terjun di dunia kerja dan di masyarakat tak cukup dari perolehan bangku kuliah. Ilmu yang didapat dari bangku kuliah hanyalah ilmu teoritis. Jika hanya mengandalkan dari situ saja, maka seorang mahasiswa akan cacat. Kuncinya, kita harus cari pendidikan di luar bangku kuliah: organisasi.
Organisasi mahasiswa  adalah “surga” bagi mahasiswa yang haus akan ilmu dan pengalaman. Di Organisasi, mahasiswa dapat belajar hal-hal yang tak didapatkan di bangku kuliah. Misalkan saja kerja kelompok, public speaking, kreativitas, kemampuan lobi, problem solving, team mate, spiritualitas, kebersamaan, kekeluargaan,membuat surat menyurat, sosialisme, kehumasan, jaringan, dan lain-lain. Soft skill (kemampuan kepribadian) yang didapat dari organisasi lah yang nantinya paling berperan bagi mahasiswa calon pemimpin di masyarakat. Masyarakat sama sekali tak butuh apa yang kita dapat dari bangku kuliah.Kita lihat saja di sekitar kita.
Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa layaknya menyadari hal itu. Bahwa menyiapkan masa depan bukanlah hanya dari bangku kuliah di dalam kelas, namun lewat organisasi mahasiswa. Soft skill tersebutlah yang lebih kita butuhkan untuk menjadi insan yang utuh (di samping Hard Skill yang juga harus dimiliki) Mari jangan sia-siakan waktu kita di perguruan tinggi yang hanya sebentar ini.
Namun yang perlu diketahui juga apabila kita mahasiswa yang profesional dan pinter ngatur jadwal, otomatis kuliah tidak akan mengganggu jika ikut organisasi, dengan organisasi kita bisa lebih peka terhadap kondisi lingkungan dan sosial juga lebih tinggi dibandingkan para mahasiswa hedonis.
Dan mahasiswa yang aktif berorganisasi juga jangan terlalu lupa akan tanggung jawabnya kepada orang tua yaitu “menyelesaikan kuliah tepat waktu dan punya skill tentunya”, mahasiswa yang berorganisasi dengan yang tidak berorganisasi tentunya sangat jauh perbedaan kemahassiswaannya baik dari segi wawasan dan kepemimpinan karena biasanya mahasiswa mahasiswa yang berorganisasi ini jika nantinya telah tamat kuliah dia akan lebih matang dalam menghadapi dunia barunya yaitu dunia kerja.

Jan 12, 2014

Katakan Tidak Pada (hal) Korupsi



Ayo “Katakan Tidak Pada Korupsi” ingatkah dulu pada saat kampanye tahun 2009 lalu salah satu Iklan Kampanye Partai Demokrat selain jingle Indomie “SBY Presidenku”. Ada juga yang menyatakan “Katakan Tidak Pada Korupsi” yang bintang iklan tersebut adalah Angelina Sondakh, Andi Malaranggeng, Anas Urbaningrum, Ibas, dan SBY. Pada saat itu partai Demokrat seolah-olah meyakinkan masyarakat untuk pemberantasan korupsi di negeri kita ini yang gunanya agar masyarakat tertarik dan memilih partai demokrat. Iklan itu pun menjadi familiar ditengah-tengah masyarakat Indonesia dan menjadi terkenal sehingga meningkatkan elektabilitas partai tersebut, al-hasil memang Demokrat muncul sebagai pemenang pada pemilu 2009 lalu.
Dalam hal iklan politik memang sah-sah saja apa isinya yang akan dimuat dalam iklan tersebut, karena Iklan politik merupakan segala bentuk macam promosi yang berkaitan dengan kegiatan politik. Kegunaannya tidak lain mengajak, menyeru dan mensosialisasikan kepada publik agar tertarik kepada isi yang ada di iklan tersebut (Memilih Partai), akan tetapi kita sebagai masyarakat hendaknya jeli, cermat dan menyaring apa yang ada di iklan tersebut maksud dan tujuan yang sebenarnya apakah realistis atau tidak.
Coba kita lihat realistis yang sebenarnya dengan Gaungan iklan “Katakan Tidak Pada(Hal) Korupsi” yang dikampanyekan partai Demokrat dahulu dengan kejadian sekarang, krisis kepercayaan kepada masyarakat terjadi akibat pembodohan yang dilakukan oleh para elit-elit politik di negeri kita ini. Iya buktinya sekarang mereka yang ada di iklan tersebut ternyata terbalik 3600 dengan apa yang mereka katakan. Mereka-mereka yang mengkampanyekan iklan anti pada tindak pidana korupsi ternyata mereka juga yang terjerat dalam praktek korupsi di negeri ini.
Lihat Angelina sondakh anggota DPR RI dari Partai Demokrat ditangkap KPK pada hari jumat tanggal 27 April 2012 lalu dengan kasus wisma atlet dan Korupsi di Kemendikbud Berdasarkan kesaksian Bendahara umum Partai Demokrat Nazaruddin. Kemudian Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng yang juga merupakan bintang Iklan politik “Katakan Tidak Pada(Hal) Korupsi” terjerat kasus korupsi pengadaan sarana dan prasarana proyek Hambalang pada tanggal 13 Oktober 2013 lalu. Serta yang masih hangat ditelinga kita yaitu Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketum Partai Demokrat itu yang terjerat kasus yakni penerimaan hadiah dalam Proyek Hambalang sebesar 2,2M berdasarkan kesaksian Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya yang digunakan untuk pemenangan dirinya menjadi Ketum partai Demokrat.
Pembodohan dan Munafik serta Pendusta itulah kata yang seharusnya kita berikan kepada mereka semua yang telah berlainan akan kata dan perbuatan mereka, "Gelengkan kepala dan katakan 'Tidak'. Abaikan rayuannya dan katakan 'Tidak'". Kata kata itu yang ditampilkan di Televisi membuat kita semakin jijik dan ingin muntah dengan hal itu. Pantaslah masyarakat menjadi semakin tidak percaya lagi dengan elit politik kita jikalau berkampanye dengan mudahnya mengatakan Putih namun setelah mereka duduk katakan Hitam.
Iklan politik memang diharuskan dalam hal strategi pemenangan partai menjelang pemilu namun hendaknya janganlah untuk membodohi masyarakat seharusnya apa yang di iklankan sesuai dengan program yang dilakukan kelak. Namun itulah realitanya, walaupun tidak semua iklan politik yang seperti itu, ada juga iklan-iklan politik yang masuk akal dan menarik untuk kita pelajari. Namun sekali lagi kita sebagai masyarakat harus menyimak sedetail-detailnya apakah benar atau tidak iklan tersebut.
Dalam hal ini kita hanya bisa menunggu apakah 2 orang lagi bintang iklan partai Demokrat “Katakan Tidak Pada (Hal) Korupsi” akan menjadi korban Abraham Sammad berikutnya yakni Ibas dan SBY kita lihat saja kedepan semoga KPK bisa menuntaskan semua. Sehingga para elit politik kita akan jera melakukan iklan politik yang mengkampanyekan hal-hal yang sebetulnya berlawanan dengan realitanya. Salam KPK Katakan Tidak Pada (Hal) Korupsi.

Jan 5, 2014

Korban Dangdut

chaayoo
 Setiap orang pasti mempunyai rasa masing-masing terhadap musik tertentu dan tidak bisa dipaksakan seseorang untuk menyukai alunan musik yang lain. Ada yang suka dengan jenis musik nasyid yang mendayu-dayu ataupun yang bersemangat, ada juga yang suka lagu atau musik sunda, batak, mandarin, dan jawa yang enak didengar atau lucu liriknya sampai-sampai ada juga yang suka musik rok semacam metalica yang suaranya keras menggelegar. Rasa suka terhadap jenis musik bisa dipengaruhi banyak faktor, orang yang tinggal di daerahnya besar kemungkinan untuk suka terhadap lagu daerahnya, orang desa biasanya suka jenis musik dangdut. yang jadi pertanyaan adalah dangdutkah saya dan anda?

Jalur kehidupan juga berpengaruh sangat besar dalam menentukan jenis musik yang disukai sebagai contoh jika diantara anda ada yang suka bergaul dengan anak-anak band waktu di SMP atau di SMU sudah bisa dipastikan jenis musik yang disukai tidak jauh dari POP atau lagu barat dan pasti sedikit membenci dangdut, kecuali jika band tersebut berasal dari desa dan sering manggung di pesta pernikahan, sudah bisa dipastikan akan suka dangdut juga karena tuntutan manggung di desa harus bisa bergoyang.

Lain halnya dengan orang yang sering bergelut dengan dunia organisasi islam seperti NU, KAMMI atau kader-kader PKS, jenis musik yang disukai tidak jauh dari nasyid dan lagu-lagu yang bernuansakan religi walaupun yang menyanyikan adalah grup band konvensional dan yang lebih menarik lagi biasanya jenis nasyid yang disukai adalah yang mempunyai lirik tentang perjuangan islam seperti Intifada dan yang lainnya.

Jika anda orang Batak dan sangat kental dengan lingkungan Batak, sudah dipastikan jenis musik Batak berjudul Ala Tipang karya Eddy Silitonga yang bejenis MP3 ada dikomputernya dan kalau dikamar mandi tidak jauh dari lagu-lagu Batak yang didendangkan. Ada juga orang yang meniru dan ketularan ayahnya yang hidup dari generasi sebelumnya, alhasil jenis musik yang disukai adalah lagu-lagu tempo lama (Legend) yang biasanya bisa didapatkan di toko kaset tertentu saja.

Ada satu hal yang unik yang terjadi di indonesia, setiap pemuda yang ada di Tabagsel saja misalkan yang biasa dengar dan datang langsung dalam acara-acara musik yang digelar di stadiun atau tempat keramaian tidak terlalu memperhitungkan jenis musik yang digelar saat itu, yang penting happy dan bisa kumpul bersama temannya.

Riwayat musik dalam kehidupan saya cukup unik, saya berasal dari kampung yang kental akan dunia dangdut dan ini sulit dirubah bahkan orang sana cenderung lebih suka dangdut mandailing dan dangdut remix ala siti badriah ketimbang pop atau rock.

Dangdutkah anda?

Bagi anda yang suka lagu selain dangdut ternyata ada juga yang tepat menyukai jenis musik dangdut tempo dulu, oleh karena itu pernyataan muncul, dangdutkah anda? saya adalah korban dangdut tetangga hingga rambut saya Keriting,,,