chaayoo
Kami tumpukan harapan kami kepada anda pak Jokowi-JK jangan Asa kami ini terhadap perubahan akan menjadi Senjata yang mematikan buat anda, kami hanya ingin disediakan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah sesuai dengan kebutuhan hidup dan hari tua, kesehatan gratis apabila kami sakit tak pusing memikirkan bagaimana membayar perobatannya, pendidikan yang gratis bagi anak-anak kami, adik-adik kami, saudara kami agar dapat mengenyam dunia pendidikan supaya kami tidak dibodoh-bodohi dan tahu mana yang baik mana yang buruk, kesejahteraan bagi kami masyarakat kecil adalah sebuah ASA yang tak kunjung nyata. Semoga Saja!!!
Tepat pada
tanggal 20 Oktober 2014 lalu telah resmi Jokowi-JK dilantik menjadi Presiden
dan wakil presiden periode 2014-2019. Setelah ditetapkan sebelumnya oleh KPU (Komisi
Pemilihan Umum) sebagai pemenang pada Pilpres 2014 lalu. Ada hal menarik pada
acara pelantikan tersebut, yang pada masa transisi kepemimpinan sebelumnya
sejak masa orde lama hingga masa SBY belum pernah terjadi.
Ya,..hal
menarik tersebut yaitu seiring dengan acara pelantikan Jokowi-JK, berbagai
kalangan dari Masyarakat, relawan, artis maupun pendukung Jokowi turut antusias
menyambut Momentum tersebut dengan menyelimuti jalan-jalan ibu kota. Kemudian para
relawan dan masyarakat juga disuguhi acara pesta rakyat di Monas Jakarta Pusat
dengan di adakan berbagai acara hiburan dan makan gratis saya pribadi pun
terkesima melihatnya.
Hal menarik
lagi ketika selesai pengambilan sumpah Jokowi-Jk kemudian menuju Bundaran HI
untuk disambut oleh ribuan masyarakat yang sudah berkumpul disana untuk
mengarak mereka dari Bundaran HI menuju Monas menggunakan Andong. Jarang memang
atau bahkan tidak pernah terjadi sejarahnya seperti itu, Layaknya pergantian
presiden yang dilakukan di Amerika ketika itu.
Kemudian siang
harinya di Istana Negara diadakan acara pisah sambut antara SBY & Jokowi
yang akan berganti kepemimpinan, Acara tersebut inisiatif dari SBY dan pihak
istana yang ingin mengadakan acara tersebut. Ya acara tersebut merupakan
tradisi baru yang ingin dibangun oleh SBY pada saat transisi kepemimpinan di
Indonesia seperti layaknya di Amerika saat Bush menyambut Obama ketika transisi
kepemimpinan disana saat itu.
Jika kita
melihat prosesi tersebut ada rasa haru dalam diri kita ketika SBY dan Jokowi
berdampingan mengelilingi sekitar istana pada acara pisah sambut tersebut. Ketika
SBY beserta rombongan ingin meninggalkan istana sempat terjadi tetesan air mata
yang keluar dari SBY dan Ibu Ani Yudhoyono seiring kepergian mereka
meninggalkan istana dan kembali menuju kediaman pribadinya di puri cikeas.
Sumpah Presiden Jokowi
Ketika mereka
mengucapkan :
“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik
Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan
seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala
undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada
Nusa dan Bangsa.”
Seperti itulah yang
mereka ucapakan dihadapan anggota DPR/MPR dan DPD serta Para Undangan Semua
yang hadir. Kata demi Allah dalam ikrar tersebut masih kurang afdhal jika
ditinjau dari segi agama ( Kata Alm.Ustad Jefri ) karena masyarakat
umumnya menggunakan kata tersebut dan banyak yang melanggar kata-kata tersebut,
dalam islam yang kita tahu adalah ucapan wallahi atau lillahi ( Kata Para Ulama
).
Terlepas dari
hal tersebut, adalah suatu sumpah ataupun ikrar yang dilakukan demi sang
pencipta dibawah ayat suci merupakan pertanggung jawaban dari sumpah tersebut selain
kepada masyarakat dan pertanggung jawabannya kepada Allah sang pencipta.
Pertanggung jawaban pemimpin berat bahkan apabila seorang pemimpin dalam
memimpin umat atau rakyatnya tidak amanah, tidak adil dan khianat maka akan
diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT di hari akhir kelak.
Dengan beratnya
pertanggung jawaban dari seorang pemimpin, maka jaman rosulullah ataupun
khalifah islam mereka tidak ada yang berambisi untuk menyodorkan diri sebagai
calon pemimpin, Karena mereka tahu apa resikonya nanti ketika dalam memimpin
mereka tidak amanah dan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Ya selain
kita di cerca masyarakat kemudian dosa kita sebagai pemimpin yang tidak amanah
juga akan di siksa oleh Allah Swt, mengerikan memang. Apakah hal tersebut sudah
dipikirkan oleh semua calon-calon pemimpin kita??...
Tugas Berat Jokowi
Perjalanan karier politik
jokowi terbilang cukup cemerlang ketika menjadi pengusaha meubel di Solo beliau
memasuki dunia politik dengan bergabung dengan PDIP saat itu beliau menjadi
calon Walikota Solo dan akhirnya terpilih pada tahun 2005. Setelah satu periode
menjabat beliau terpilih kembali periode ke-2 pada tahun 2010. Belum habis masa
jabatannya sebagai walikota Solo beliau dicalonkan oleh partainya PDIP dan
Gerindra menjadi Gubernur Jakarta berpasangan dengan AHOK pada Pilkada DKI
Jakarta tahun 2012 lalu. Kemudian menang melawan incumbent Foke pada Pilkada putaran
kedua. Hingga akhirnya kini beliau terpilih menjadi Presiden RI 2014-2019.
Dalam masa kampanye beliau
begitu banyak janji yang disampaikan beliau kepada masyarakat. Kini saatnya
beliau membuktikan hal tersebut dengan merealisasikan apa-apa yang dijanjikan
beliau ketika mencalon. Sudah tidak masanya lagi melakukan pencitraan kembali
yang dilakukan beliau mulai dari Solo hingga ke Jakarta, kini saatnya bekerja,
bekerja dan bekerja untuk masyarakat jangan sampai pencitraan yang selama ini
dilakukan beliau merupakan trik muslihat semata guna mendapatkan kekuasaan
semata, masyarakat terpedaya oleh wajah pencitraan yang dibangun selama ini
Merakyat, sederhana, dekat dengan rakyat, sering turun kebawah menyapa
masyarakat dengan cara blusukan.
Dengan Keterpilihan Jokowi
sebagai presiden 2014-2019 tentunya kedepan masih banyak pekerjaan rumah yang
harus beliau tuntaskan bersama wakilnya nanti yakni JK. Karena memang banyak
sekali masalah yang dihadapi bangsa kita saat ini terutama dibidang ekonomi
dalam waktu dekat Indonesia akan memasuki AEC 2015 tentunya persaingan dalam
bidang ekonomi di Asia akan lebih keras apabila kita tidak bisa mengikuti arus
nya akan tergerus.
Dibidang energi terutama
masalah krisis listrik yang terjadi di Sumatera, Kalimantan dsb. Tentunya Jokowi
harus mampu menyelesaikan masalah krisis listrik tersebut, apalagi di Sumut
krisis listrik sudah hampir 2 tahun terjadi pemadaman terpanjang didunia (Bak
Sungai Nil) yang menyebabkan masyarakat merugi disegala bidang. Kasihan
masyarakat apalagi para pengusaha mengalami kerugian akibat permasalahan krisis
listrik tersebut.
Masalah dibidang pendidikan
terutama keprofesionalan tenaga pendidik, infrastruktur sekolah, pendidikan
gratis bagi masyarakat miskin. Kemudian yang harus disoroti adalah penerapan
kurikulum 2013, yang saya tahu dari pernyataan seorang guru yang ada di Kota
Padangsidimpuan bahwa kurikulum 2013 yang diwariskan pemerintahan SBY banyak
sekali permasalahan yang tidak sesuai dengan dunia pendidikan kita. Kesiapan daerah
terhadap kurikulum tersebut patut dicermati karena dinilai para pengamat
pendidikan terlalu dini penerapan kurikulum tersebut maka dari itu harus
dievaluasi kembali.
Pada masalah kesehatan
masyarakat kita tahu biaya perobatan untuk masyarakat masih cukup mahal
sehingga sulit untuk berobat karena kurangnya biaya. Untuk itu diharapkan
kedepan pemerintahan Jokowi dapat menyediakan pelayanan gratis diseluruh daerah
agar masyarakat bisa menikmati perobatan gratis. Presiden terpilih
Jokowi semasa berkampanye, telah berjanji untuk menyiapkan Kartu Indonesia
Sehat atau KIS, agar seluruh warga Indonesia bisa berobat gratis dimana saja. Meskipun
KIS tersebut merupakan transformasi dari yang sudah diterapkan pemerintahan
sebelumnya yakni BPJS.
Kemudian permasalahan
pertambangan, masalah upah buruh dan sistem kerja kontrak, permasalahan
dibidang keamanan dan kedaulatan bangsa di daerah perbatasan, TKI, Terorisme
serta permasalahan sosial lainya, konflik antar agama, suku dan terutama
permasalahan pemberantasan korupsi. Sebelumnya beliau berkomitmen untuk
mengatasi permasalahan tersebut hanya saja kita belum lihat apa hasilnya yang
akan dicapai. Jangan euforia yang dilakukan seharian pada saat pelantikan
menjadi rasa sakit yang mendalam selama 5tahun. Untuk itu sudah saatnya stop
pencitraan dan mulai dengan realita karya dengan bekerja dan mengabdi.
Kami tumpukan harapan kami kepada anda pak Jokowi-JK jangan Asa kami ini terhadap perubahan akan menjadi Senjata yang mematikan buat anda, kami hanya ingin disediakan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah sesuai dengan kebutuhan hidup dan hari tua, kesehatan gratis apabila kami sakit tak pusing memikirkan bagaimana membayar perobatannya, pendidikan yang gratis bagi anak-anak kami, adik-adik kami, saudara kami agar dapat mengenyam dunia pendidikan supaya kami tidak dibodoh-bodohi dan tahu mana yang baik mana yang buruk, kesejahteraan bagi kami masyarakat kecil adalah sebuah ASA yang tak kunjung nyata. Semoga Saja!!!