Tepat tanggal 1 Oktober lalu
serta bertepatan dengan peringatan hari kesaktian pancasila, Para anggota dewan
terpilih periode 2014-2019 resmi dilantik di gedung dewan yang terhormat.
Sebanyak 560 anggota terpilih dari dapil daerah masing-masing berhak duduk di
kursi dewan yang terhormat berasal dari 10 partai politik yang bersaing dalam
pemilu 2014 yang lalu.
Sebagai anggota dewan tentunya
akan menikmati fasilitas mewah dari negara, selain gaji yang berlimpah, rumah,
mobil dinas, berbagai tunjangan mereka juga akan mendapatkan anggaran lainnya
seperti reses, kunker dll. Cukup wah memang jika kita lihat dari segi
penghasilan sebagai anggota DPR RI. Belum lagi masukan berasal dari sana-sini.
Sekali rapat mendapatkan anggaran tidak terbayangkan berapa materi yang mereka
peroleh dalam sebulan, setahun dan 5 tahun mendatang. Maka itu menjadi anggota
dewan merupakan idaman semua para politisi.
Dari sekian pendapatan yang
mereka dapatkan sebagai anggota dewan, apakah kinerja mereka itu sesuai dengan
apa yang mereka peroleh. Periode lalu hanya 100an UU yang mereka sahkan. Masih
banyak lagi RUU yang belum rampung untuk disahkan menjadi UU. Belum lagi UU
untuk daerah otonom dll.
Selama ini citra parlemen sangat
negatif atau bisa dikatakan buruk dimata masyarakat, Ya karena ulah para
anggota / oknum yang tidak bertanggung jawab. Berapa anggota dewan periode lalu
yang terjerat kasus korupsi, pencucian uang, suap dan lain sebagainya. Padahal
jika kita hitung-hitung sudah cukup pendapatan mereka menjadi anggota dewan bahkan
lebih, akan tetapi masih merasa kurang dengan apa yang mereka dapatkan.
Untuk itu, pada periode ini
diharapakan para anggota dewan bisa memulihkan citra buruk mereka terutama
partai, dan lembaga parlemen ke citra yang baik dimata masyarakat. Jangan ada
lagi pemberitaan dimedia massa bahwa anggota dewan yang berasal dari partai X
tertangkap KPK karena melakukan Korupsi, Penyuapan, penggelapan anggaran dll.
Kami ingin semua para anggota dewan memikirkan nasib masyarakat yang kini
dirundung berbagai masalah yang tak pernah tuntas. Seperti kemiskinan,
pengangguran, pendidikan, infrastruktur, dan sosial.
Selama 5 tahun mereka menjabat
tentunya diharapkan ada prestasi yang membanggakan yang bisa mereka perbuat
untuk bangsa, negara serta masyarakat. Jangan hanya menjelang pemilu mereka mau
turun, mendengar, dan merasa peduli terhadap masyarakat yang memilihnya.
Setelah terpilih mereka entah tahu kemana rimbanya bak ditelan bumi. Mereka
hanya memikirkan bagaimana modal yang mereka keluarkan untuk kampanye dulu agar
kembali kepada mereka dengan melakukan segala cara yang akhirnya kepelukan KPK.
Selain itu, DPR sebagai pengatur anggaran serta control executive, wajib mengawasi kinerja dari pemerintah.
Walaupun pemerintah sendiri berasal dari partainya, sehingga terjadi cek and balance antara
pemerintah dengan parlemen. Jangan ada lagi kong kali kong antara kedua lembaga
tersebut yang bisa menyengsarakan masyarakat kita. Awasi kinerja pemerintahan
Jokowi agar jangan sampai lari dari jalur sehingga segala kebijakan yang tak pro rakyat bisa di minimalisir dan jaga ideologi bangsa jangan
sampai ada yang ingin oknum-oknum tertentu yang ingin merubahnya. Kami
masyarakat berharap banyak terhadap kalian para anggota dewan yang duduk
dikursi empuk, menggunakan safari, mobil ber-AC, serta dasi mentereng dan gaji
berlimpah. Semoga saja mereka mendengar apa yang kita suarakan. Hidup Rakyat!!!
No comments:
Post a Comment
kelik