chaayoo
Pemadaman listrik secara bergilir setiap
harinya oleh PLN membuat masyarakat resah. Jadwal pemadaman listriknya tidak tentu,
kadang pagi, siang, sore ataupun malam, sehingga sangat menganggu aktifitas
keseharian masyarakat yang ada di daerah Sumut khususnya Padangsidimpuan. Pemadaman
listrik selama kurang lebih 1,5 th lamanya pemadaman antara 3 jam
hingga 6 jam sehari.
Dampak dari pemadaman listrik bisa berakibat
multi dimensi. Bagi para pengguna perumahan pasti akan menyebabkan efek tidak
nyaman dan yang paling ekstrim adalah bahaya terjadinya kebakaran. Masyarakat
sangat menyayangkan ketidak nyamanan layanan yang diberikan oleh PLN. Menurut
pengakuan dari masyarakat awam, banyak barang-barang elektronik mereka yang
rusak. Belum lagi para pengusaha kecil dan menengah berapa total kerugian yang
mereka alami akibat pemadaman listrik tersebut.
Rekan saya membuka toko grosir akibat pemadaman
listrik yang terus menerus dilakukan PLN sampai ia membeli mesin diesel atau
genset agar tokonya bisa bertransaksi, belum lagi pengusaha konveksi untuk
mengejar target orderan akan terganggu. Dengan terpaksa membeli mesin pula. Begitu
juga para pengusaha warnet.
Untuk sektor industri tentu saja berdampak pada
hasil produksi mereka. Produksi yang tidak sesuai dengan target akan mengancam
kondisi perusahaan. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang harus
memulangkan buruhnya karena tidak adanya pasokan listrik yang cukup ketika
listrik PLN tidak tersedia. Bisa saja pada awalnya baru sekedar buruh yang
membubarkan diri, lalu bagaimana bila hal ini terjadi terus menerus ?
Kemungkinan besar adalah bubarnya perusahaan tersebut, sesuatu dampak yang
sangat merugikan rakyat.
Belum lagi para investor asing yang menginvestasikan
sahamnya di daerah Sumut ini lama-lama mereka akan hengkang dari sini dan enggan
berinvestasi di daerah sini. Pemerintah juga yang merugi.
“Benar-benar payah nih PLN, lagi enak-enaknya
nonton dan internetan eee lampunya mati” kata anak tetangga saya yang masih
duduk di SMP. Rasanya kembali lagi di era zaman dahulu kala. Saat baru memasak
nasi, lampu mati, terpaksa pindahin kekompor dan priok, gimana nggak ribet
coba. Nah…giliran mau mencuci pakaian, mati lampu lagi. Malamnya mau tidur,
lagi-lagi mati lampu. Ammmpppyyyyuuuunnn kapan sembuhnya nih listrik.
Kekecewaan masyarakat tidak habis sampai
pemadaman listrik saja pada setiap harinya. Banyak warga yang mengeluh saat
melakukan pembayaran tagihan listrikpun mengalami kenaikan 30 %. Lengkap sudah.
Tarif naik tapi pasokan listrik berkurang.
Alasan
yang diutarakan pihak PLN cukup beragam mengenai permasalahan pemadaman listrik
ini. Ada yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa mesin
pembangkit listrik mereka. Selain itu ada juga yang beralasan mesin yang sedang
dalam tahap pemeliharaan sehingga tidak dapat digunakan. Untuk tenaga yang
dihasilkan oleh PLTA, PLN juga beralasan bahwa terdapat beberapa PLTA yang bermasalah
karena debit air yang tersedia tidak mencukupi.
Selain
faktor internal tersebut, pihak PLN juga mengakui bila pihaknya tidak
memperkirakan bahwa pertumbuhan akan kebutuhan listrik tersebut berkembang
sangat pesat, jauh di atas perkiraan mereka mencapai 10 – 11 % pertahun.
Proses
pemadaman listrik bergilir memang mutlak merugikan siapa pun juga. Sudah
selayaknya PLN dan Pemerintah selaku pemilik juga bertanggung jawab atas dampak
yang ditimbulkannya.
Bila PLN
masih beralasan tentang TDL (Tarif Dasar Listrik) dan semacamnya, sebaiknya
mereka memberika penjelasan ke publik tentang kondisi-kondisi tersebut.
Segala
penjelasan yang transparan akan memberikan pengetahuan kepada publik, kecuali
memang terjadi sesuatu yang sengaja ingin disembunyikan. Percayalah rakyat
sudah banyak yang pintar dan sudah bosan dengan kebohongan-kebohongan murahan.
Bila
kendala dalam hal teknis, PLN juga seharusnya berani mengakui hal tersebut.
Permasalahan bahwa permintaan akan listrik yang jauh di atas perkiraan
sebenarnya adalah bukan jawaban, melainkan membuka aib PLN sendiri, karena
dengan demikian PLN tidak mempunyai perencanaan yang jelas dalam mengembangkan
dirinya.
Kepada
pemerintah, sebaiknya menanggapi permasalahan ini dengan serius. Investasi yang
ada di Indonesia bisa gulung tikar bila kinerja tidak membaik. Anda adalah abdi
negara, rakyat memilih anda untuk kehidupan yang lebih baik, bukan sebaliknya.
Anda diharapkan berfikir secara komprehensif, dengan adanya kenaikan BBM untuk
industri akan berdampak pula terhadap kenaikan kebutuhan akan listrik PLN.
Sebagai langkah awal, yang menurut saya baik adalah pemerintah harus mampu memberantas pungli-pungli, dengan hilangnya pungutan-pungutan yang tidak jelas saya yakin industri akan lebih kompetitif dan mampu bersaing, sehingga mampu untuk memberikan dana lebih dalam menyediakan energinya. Terutama untuk presiden terpilih kedepan agar siap mengatasi permasalahan ini.
Sebagai langkah awal, yang menurut saya baik adalah pemerintah harus mampu memberantas pungli-pungli, dengan hilangnya pungutan-pungutan yang tidak jelas saya yakin industri akan lebih kompetitif dan mampu bersaing, sehingga mampu untuk memberikan dana lebih dalam menyediakan energinya. Terutama untuk presiden terpilih kedepan agar siap mengatasi permasalahan ini.
No comments:
Post a Comment
kelik