Indonesia adalah
negara kepulauan yang sangat luas, padat dan terdiri dari beragam suku bangsa.
Penduduknya tersebar tidak merata, diantaranya disebabkan karena kesenjangan
penyebaran pelaksanaan pembangunan antar pedesaan dan perkotaan maupun antar
kawasan. Pembangunan sarana dan prasarana yang diupayakan untuk dapat
menjangkau ke berbagai daerah dirasakan belum optimal karena keterbatasan dana
pemerintah dan luasnya wilayah yang harus dijangkau. Sejumlah variabel dapat
dipakai untuk melacak persoalan kemiskinan. Dari dimensi pendidikan misalnya,
pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi
kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyarakat menyebabkan terjadinya
kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat-alat produktif yang
terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai
alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan. Faktor kultur dan struktural juga
kerap
kali dilihat sebagai
elemen penting yang menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan sosial
di Indonesia, hakekatnya merupakan upaya untuk merealisasikan cita-cita luhur
kemerdekaan, yakni untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pasca kemerdekaan, kegiatan pembangunan telah dilakukan oleh
beberapa rezim pemerintahan Indonesia. Mulai dari rezim Soekarno sampai
presiden di era ini yakni Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang terpilih
dalam pemilihan umum langsung pertama. Namun demikian, harus diakui setelah
beberapa kali rezim pemerintahan berganti taraf kesejahteraan rakyat Indonesia
masih belum
maksimal. Pemenuhan
taraf kesejahteraan sosial perlu terus diupayakan mengingat sebagian besar
rakyat Indonesia masih belum mencapai taraf kesejahteraan sosial yang
diinginkannya. Upaya pemenuhan kesejahteraan sosial menyeruak menjadi isu
nasional. Asumsinya, kemajuan bangsa ataupun keberhasilan suatu rezim
pemerintahan tidak lagi dilihat dari sekedar meningkatnya angka pertumbuhan
ekonomi. Kemampuan penanganan terhadap para penyandang masalah kesejahteraan
sosial pun menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Seperti
penanganan masalah kemiskinan, kecacatan, keterlantaran, ketunaan sosial atau
PMKS maupun korban bencana alam dan sosial.
Kemajuan pembangunan
ekonomi tidak akan ada artinya jika kelompok rentan penyandang masalah sosial
tersebut tidak dapat terlayani dengan baik. Bahkan muncul anggapan jika para
penyandang masalah sosial tidak terlayani dengan baik, maka bagi mereka
kemerdekaan adalah sekedar lepas dari penjajahan. Seharusnya kemerdekaan adalah
lepas dari kemiskinan. Untuk itu pembangunan bidang kesejahteraan sosial terus dikembangkan
bersama dengan pembangunan ekonomi. Tidak ada dikotomi di antara keduanya. Tidak
ada yang utama diantara keduanya, Pembangunan ekonomi jelas sangat mempengaruhi
tingkat kemakmuran suatu negara namun, pembangunan ekonomi yang sepenuhnya diserahkan
pada mekanisme pasar tetap tidak akan mampu menjamin kesejahteraan sosial pada
setiap masyarakat. Bahkan pengalaman negara maju dan berkembang seringkali
memperlihatkan jika prioritas hanya difokuskan pada kemajuan ekonomi memang
dapat memperlihatkan angka pertumbuan ekonomi. Namun sering pula gagal menciptakan
pemerataan dan menimbulkan kesenjangan sosial. Akhirnya dapat menimbulkan
masalah kemiskinan yang baru. Oleh karenanya penanganan masalah kemiskinan
harus didekati dari berbagai sisi baik pembangunan ekonomi maupun kesejahteraan
sosial.
No comments:
Post a Comment
kelik