--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Nov 6, 2013

PENDIDIKAN BISA KITA RAIH JIKA KITA BERSABAR DAN TEKUN

chaayoo
Jika mengatakan Pendidikan hanya boleh di nikmati oleh orang orang yang beruntung bukan untuk orang miskin paradigma itu saya katakan salah, kuncinya mau, sabar, dan yakin itu bisa menghapus paradigma yang selama ini berkembang di negara ini. Saya bisa kok walau keluarga saya tak mampu mereka beranggapan bahwa pendidikan hanya di nikmati oleh orang orang kaya saja tidak, tergantung orangnya ada orang yang orang tuanya mampu menyekolahkan anaknya tapi anaknya ogah-ogahan sekolahnya hasilnya mereka tidak tamat, ada orang tuanya gak mampu bisa sampai sekolah ke perguruan tinggi. Caranya? Begini saya akan berbagi pengalaman bagi anda semua untuk menyemangati dan menjadikan ini sebagai pengalaman untuk anak anak cucu kita nanti.
Pengalaman pribadi saya, kedua orang tua saya bukan berasal dari keluarga yang serba mewah brur bahkan bisa dikatakan hidup pas-pasan, harta tak punya warisan nenek tiada, orang tua hanya sebagai perantau dari sebrang lautan yang hanya mengandalkan kenekatan saja dalam menjalani kehidupan di dunia ini sebagai wiraswasta, namun kedua orang tua saya selalu mengajarkan kami sikap prihatin terhadap keadaan dan di tekankan untuk hidup mandiri sejak kecil, ya…saya selalu sendiri sejak kelas 1 SD tidak harus mama saya yang mengurus karena ada adik saya yang harus butuh perhatian, saya setiap ke sekolah tidak diberikan jajan banyak oleh orang tua saya hanya pada saat itu Rp.100,- saja untuk membeli es Mambo tapi itu di biasakan oleh orangtua saya agar saya ke sekolah niat bukan untuk jajan tapi mencari ilmu,,
Berselang 5tahun saat saya kelas 5 SD saya di tinggal oleh mama saya yang dipanggil oleh sang pencipta al hasil hidup kami makin berantakan bahkan hampir musnah untung saja ayah saya kuat menghadapinya dan akhirnya kami pun masih bisa di asuh oleh beliau namun kami berpencar adik saya kedua di tempat paman adik saya yang ketiga bersama ayah saya,,
Tamat SD saya di panggil oleh seorang anggota TNI dari Grup 1 Kopassus Serang untuk tinggal di rumahnya yang kebetulan satu marga yang berasal dari Aek Sijorni, saya pun memutuskan untuk tinggal bersamanya berpisah dari keluarga saya. Di tempat tinggal saya ini bersama ayah angkat saya kebetulan beliau telah pisah dengan istri dan anaknya yang hanya tinggal dengan 2 orang keponakan laki-lakinya.
Sejak kelas 1 SMP brur saya tinggal bersama beliau yang merupakan anggota TNI yang menuntut kita untuk hidup disiplin pagi pagi harus bangun jam 5 shubuh shalat, selesai itu membersihkan rumah, memberikan makan ternak burung yang berjumlah sekitar 20 ekor, selesai itu memasak, mencuci piring dengan kata lain semua pekerjaan ibu rumah tangga saya kerjakan setelah rampung semua kira – kira pukul 7.00 baru saya berangkat menuju sekolah dan saya hanya diberikan uang saku sebesar Rp.2.500,- (2000 untuk ongkos + 500 untuk jajan) pada saat itu saya memang sudah merokok namun jika pelajaran saya mudah2an menguasainya. Begitulah seterusnya sampai pulang kerumah lagi sore bekerja kembali malam belajar dan terkadang membantu orang tua angkat saya menjaga kios di rumahnya selain dinas di TNI bisnis nya memang banyak sekali tapi walaupun banyak penghasilannya untuk anak seperti saya hanya diberikan jatah jajan sekolah saja.
Bayangkan brurr 500 perak hanya cukup untuk beli 2 batang rokok pada saat itu 1 dihabiskan istirahat pertama 1 batang lagi istirahat kedua, tapi saya ikhlas yang penting saya bisa bersekolah dan mendapatkan ilmu karena jika saya tidak tinggal dengan beliau saya mungkin tidak bisa melanjutkan sekolah karena orang tua saya tidak sanggup untuk menyekolahkan saya pas karena datangnya musibah kepergian mama saya. Alhamdulilah di sekolah saya selalu mendapatkan nilai bagus brurr karena itu niat saya berjuang walau sakit sakit untuk mendapatkan pendidikan lama sekali saya tidak berjumpa dengan ayah dan adik-adik saya terkadang rasa rindu terasa sangat menyakitkan tapi saya selalu berdoa agar Allah memberikan yang terbaik untuk kami semua. Karena bisa dikatakan hidup kami pada saat itu entah gimanalah ya jika mengingatnya sakit terasa di hati ingin sekali mengucurkan air mata bila teringat.
Terkadang hati iri melihat anak-anak ke sekolah dengan keluarganya sama-sama berangkat tanpa harus bersusah payah dulu berjibaku dengan kewajiban urusan rumah tangga namun itu semua hanya ujian yang suatu saat akan melaluinya dan itu saya lalui selama 4tahun lamanya brur saya tamat SMP sampai melanjutkan SMK kelas 1 semester 2 pada saat itu beranjak dari rumah orangtua angkat saya, saya memutuskan agar saya pindah ke kampung melanjutkan sekolah saya bersama paman dan nenek. Setelah kami berembuk dengan keluarga akhirnya kami pun pergi kekampung untuk melanjutkan sekolah kami saya bersama adik-adik memutuskan untuk tinggal bersama paman dan nenek. Kelas 2 SMK saya sekolah dikampung di salah satu sekolah swasta di kota Padangsidimpuan, untuk biaya kami paman saya yang mau menanggungnya walau pun kami merasa kasihan dan prihatin dengan keadaan mereka disini,
Selang itu alhamdulillah saya dengan lancar menikmati pelajaran disini dan berniat agar bisa membantu meringankan beban paman saya dalam membiayai sekolah saya dan adik-adik saya disini dan saya mengetahui bahwa di sekolah saya apabila siswa dengan nilai paling tinggi di sini mendaptkan beasiswa dengan gratis biaya SPP selama 1 tahun, akhirnya dengan niat dalam hati dan usaha dengan sungguh-sungguh saya mencoba lebih giat lagi belajar, dan termotivasi oleh seorang guru saya yang mengatakan “masa dari kota kamu bisa mendapatkan peringkat 2 disini yang hanya sekolah kampung tidak bisa”. Dan alhamdulilah dengan motivasi semua keluarga dan guru saya akhirnya saya bisa meraih beasiswa tersebut dengan meraih nilai tertinggi, sampai tamat prestasi itu saya pertahankan yang akhirnya membuat ringan paman saya dalam membiayai pendidikan saya. Dan setelah itu banyak perlombaan antar sekolah yang saya dijadikan utusan dari sekolah untuk mengikuti berbagai perlombaan. Dari cerdas cermat sampai Perlombaan jurusan antar SMK se provinsi. Itulah usaha saya sampai saya tamat SMK dan mudah2an dalam menuntut ilmu saya tidak pernah di kasih jajan yang berlebih hanya 500 perak saja hanya jika saya less saya membawa bekal dari rumah dan untuk lauknya saya minta ke teman-teman yang membawa bekal juga hehehehe, akhrnya pada tahun 2005 saya pun tamat Sekolah Menengah Kejuruan dengan nilai yahh tidak mengecewakanlah karena sudah lulus saja saya merasa bersyukur karena pada saat itu standar kelulusan sudah diberlakukan oleh pihak Mendikbud.
Tamat saya dari SMK ada memang kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Diploma 3  yang akan di biayai oleh pihak yayasan sekolah saya dulu namun akal dan pikiran serta hati saya memutuskan untuk pergi ke jakarta menyusul ayah disana sambil mencari pekerjaan akhirnya saya tidak menerima tawaran tersebut walau semuanya gratis. Setelah sampai ke jakarta saya pun bekerja pertama kali di salah satu hotel bintang 4 yang bernama Hotel Aston Atrium senen jakarta di department Husekeeping walau dengan gaji pas-pasan saya lalui dengan ikhlas sebagai batu loncatan dan pengalaman saja, selang 1tahun saya pindah lagi bekerja di Alfa Mart Branch Cileungsi Bogor dan akhirnya saya ditempatkan di daerah Cengkareng Jakrta barat di situ saya tidak bertahan lama hanya 1 tahun kemudian berhenti dan memutuskan pergi ke bali untuk mencari pekerjaan kebetulan disana ada saudara saya, akhirnya saya mendapatkan pekerjaan dengan saudara saya dengan menjaga kios serta mengantar kan barang-barang orderan ke toko toko yang ada di daerah kuta dan sekitarnya. Rasa bosan juga melanda diri saya yang akhirnya memutuskan untuk balik lagi ke jakarta tidak begitu lama hanya 11 bulan dibali saya balik lagi untuk mencari pekerjaan dan di jakarta saya diterima di salah satu toko roti ternama di Indonesia Kepunyaan Jhonny Andrean Yaitu Bread Talk yang kebetulan ditempatkan di Mall Citraland Grogol dan itupun tidak lama hanya berlangsung 7 bulan setelah itu pindah ke salah satu SPBU Shell di Daan Mogot yang hanya bekerja 3 bulan saja.
Lama-lama aku bosan dengan semuanya bekerja tidak ada hasil dan berniat untuk berjualan setelah itu saya berjualan dengan cara mengasongkan barang2 dagangan saya berupa korek gas dan senter dipelabuhan merak sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja dan itupun tidak terlalu lama. Akhirnya pada akhir tahun 2009 saya memutuskan untuk pulang kekampung saya menenangkan pikiran dan siapa tahu disana ada jalan yang lebih baik diberi oleh Allah. Pamit dengan ayah saya akhirnya saya pun bergegas ke kampung sendirian.
Setelah sampai dikampung memang ada niat dan keinginan ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang ada disini dengar-dengar biaya kuliah disini masih bisa terjangkau jika dibandingkan di pulau jawa,,, dikampung saya bekerja menolongi paman menjahit serta menyablon pakaian, akhirnya saya di tawari oleh teman untuk mengikuti Sensus Penduduk tahun 2010 selama 1 bulan setelah itu saya menerima nya dan memang proyek sensus penduduk itu sangat melelahkan namun hasilnya cukup lumayan dengan gaji bersih terahkir saya menerima ditangan sebesar 2.5jt dan bingung mau saya apakan uang ini? Mau pergi merantau ke Batam orang tua tidak mengijinkan, dan akhirnya saya memutuskan untuk biaya kuliah saya untuk pendaftaran dll.
Akhirnya tujuan saya tercapai juga bisa melanjutkan kuliah saya di salah satu perguruan tinggi muhammadiyah yang ada di kota Padangsidimpuan, sambil kuliah saya bekerja di tempat paman saya menyablon dan menjahit uangnya itulah untuk membiayai kuliah saya, namun saya bekerja di tempat paman hanya berlangsung 6 bulan saja karena ada suatu masalah yang menerpa dulu akhirnya saya memutuskan keluar dengan sedikit kecewa dan perasaan takut jika kuliah saya harus kandas di awal perjalanan saya, namun saya yakin Allah akan menunjukan jalan bagi hambanya dan akhirnya selang 1 bulan saya menganggur saya di telepon kawan untuk bekerja bersama abangnya sebagai sales Freeland menjual barang2 makanan dari luar dan medan, tawaran itupun saya terima dan saya coba dan hasilnya alhamdulillah ternyata bisa untuk saya melanjutkan kuliah saya, mencukupi kebutuhan saya sehari-hari, bisa membeli barang yang saya butuhkan mudah2an dan akhirnya saya bertahan sampai kini menjelang akhir semester saya masih bertahan dengan pekerjaan ini, karena memang pekerjaan saya tidak mengganggu aktivitas kuliah saya gaji saya yang mencari sendiri waktu tidak di atur dan itulah yang saya dapatkan sampai saya bisa bertahan kurang lebih 3tahun asal dengan modal kepercayaan saja. Alhamdulillah kuliah saya berjalan terus mudah-mudahan sampai tamat nanti doakan saja. Karena jika kita yakin bisa Allah akan memberikan jalannya, maka dari itu brayy pendidikan bukan hanya untuk kalangan orang kaya saja tapi kita semua, asal kita yakin, sabar, dan percaya kita bisa…..buktinya saya hanya sebagai anak biasa-biasa tanpa ada kemampuan orang tua untuk membiayai saya ternyata saya bisa asal usaha dan di iringi doa. Keinginan dan niat tulus akan mengantarkan kita ke jalan pintu cita-cita. Ilmu itu lebih baik daripada kita mendapatkan harta.
Salam Anak Pejuang…………..!!!!!
 

No comments:

Post a Comment

kelik