--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Aug 16, 2013

68 Tahun Merdeka Apa Belum?

chaayoo


Setiap 17 agustus dimana semua  rakyat indonesia merayakan kemerdekaannya dari pejabat sampai rakyat melarat sekalipun gegap gempita merayakan hari kemerdekaan yang dirayakan bersama dari mulai upacara yang dilakukan pemerintah kita sampai perlombaan di tingkat desa antara lain balap karung, lomba makan kerupuk, panjat pinang, lari dll. Itulah yang dilakukan bangsa kita setiap datang tanggal 17 agustus dimana tanggal yang dikumandangkan presiden kita soekarno dalam pernyataannya kepada dunia bahwa kita bangsa Indonesia telah merdeka. Selama hampir 68 tahun kita merayakannya setelah kemerdekaan dan pemimpin yang merayakannya pun telah silih berganti mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Megawati dan SBY.
Namun Apakah kita sudah benar-benar merdeka ? menurut saya kita masih belum benar-benar merdeka. Walaupun secara kedaulatan dan konstitusi sudah merdeka. Pendidikan yang mahal tak terjangkau, biaya kesehatan tinggi, dan kemiskinan yang semakin bertambah. pendidikan sangatlah mahal saat ini Untuk tingkat pendidikan yang paling dasar saja seperti taman kanak-kanak, diperlukan biaya tinggi apalagi untuk kuliah dan seterusnya. Dan harganya tiap tahun makin naik terus. Sementara gaji atau pendapatan masyarakat mungkin tidak terlalu banyak berubah dari tahun ke tahun, kita lihat di Tv banyak anak2 yang ingin pergi ke sekolah dengan menyebrangi sungai dengan bergantungan di tali yang bisa membahayai nyawa mereka sendiri karena jembatan yang ingin mereka lalui rusak parah dan itu di biarkan oleh pemerintah, usaha mereka sangat diacungkan jempol dengan kegigihan mereka untuk meraih ilmu untuk bekal di masa depan. Belum lagi sarana pendidikan yang sangat jauh di bilang layak, sekolhnya bocor, banjir,dan kepanasan.
Masalah kesehatan banyak warga yang kurang mampu mendapatkan akses kesehatan dengan baik, yang kaya bisa dirawat di rumah sakit terhebat sedangkan yang miskin hanya merasakan kesakitannya sendiri, dengan kata lain “Yang Miskin Tidak Boleh Sakit”. Sungguh ironis memang dijaman dengan pesatnya teknologi yang canggih namun masih banyak warga miskin yang belum merasakannya, berbagai cara dilakukan pemerintah namun nyatanya banyak pasien meninggal akibat terlantar tidak dirawat karena tidak memiliki dana untuk berobat, apakah itu namanya merdeka?...
Masalah kemiskinan dari dulu memang pemerintah kita belum ada yang bisa mengurangi angka kemiskinan, walau mereka bisa mengklaim banhwa angka kemiskinan menurun tapi fakta dilapangan mengatakan berbeda, banyak warga belum mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya lapangan pekerjaan, pendidikan yang tidak layak sehingga tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak, harga kebutuhan pokok untuk sehari hari selalu tinggi sedangkan penghasilan mereka pas pasan bahkan kurang, biaya transportasi tinggi sehingga mereka yang bekerja gajinya hanya cukup untuk membiayai transport mereka. Maka tidak heran jika kita lihat dimana mana terdapat bayi yang menderita gizi buruk, busung lapar dan makan nasi akik sangat menyedihkan bahkan pemimpin kita membiarkannya saja.
Apa sih arti kemerdekaan buat kita? Merdeka itu kan bebas, mandiri, dan mengatur dirinya sendiri kemana saja kita mau namun apakah kita sudah merdeka kita lihat saja diman SDA kita di boyong kabur ke luar oleh antek2 asing, kita diam dengan upaya bangsa2 asing merebut kekayaan kita ke negri mereka sehingga rakyat kita hanya bisa sebagai kuli mereka saja, dimana harga diri kita… pemimpin kita diam, tidak berani melawan penjajah yang bertopengkan investor tampan yang mengatakan “kami datang untuk membantu bekerja sama dalam mengelola SDA kalian agar rakyat Indonesia sejahtera,” kata mereka. Tapi apa nyatanya kekayaan kita di keruk kita tidak bisa merasakannya, mau jadi apa kita ini 68 tahun merdeka hanya ceremonial semata.. semoga kedepan kita mendapatkan pemimpin yang mempunyai harga diri untuk mengangkat martabat bangsa kita di mata bangsa asing, dan bisa mengatasi permasalahan mulai dari pendidikan, kesehatan dan kemiskinan Semoga saja.
 

No comments:

Post a Comment

kelik