--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Oct 25, 2013

Partai Islam Atau Islamkan Partai untuk Kekuasaan



Masyarakat kini resah dan bimbang apalagi masyarakat muslim di Indonesia karena kepada siapalagi mereka akan menggantungkan suara mereka di pemilu 2014 mendatang dengan partai yang mengatas namakan islam, jika kita melihat pengalaman pemilu 5 tahun silam rata-rata partai yang berideologi islam hampir sepenuhnya mendukung pemerintahan SBY yang menganut sistem NeoLiberal yang artinya ideologi dari dunia barat yakni Amerika. Apakah mereka yang ada di partai koalisi yang mengatas namakan partai Islam yang betul-betul mengutamakan kemashlahatan umat ataukah hanya mementingkan kekuasaan saja agar mendapatkan pundi-pundi rupiah dengan menjual jargon islam karena mayoritas penduduk kita muslim.
Kalau kita lihat pengertian partai islam menurut Abdul Qadim Zallum yakni partai yang berdiri di atas akidah islam yang mengadopsi berbagai ide, hukum, dan solusi yang islami, yang metode perjuangannya adalah metode perjuangan Rasulullah (Tarif Hizb at Tahrir, Beirut: Darul Ummah, 2010, hal. 9). Kemudian partai islam hanyalah kelompok satu agama saja satu tujuan dan cita-cita bersama karena ikatannya ikatan ukhuwah islamiyah yang berasal dari kesamaan akidah. Dalam partai islam misinya itu melakukan aktivitas politik islam yang selalu mengoreksi atau mengkritik terhadap penguasa yang didalamnya termasuk amar makruf nahi munkar. Dalam setiap langkah, program, cara ataupun strateginya partai islam wajib menggunakan cara-cara islam, bukan menghalalkan segala cara dengan melakukan suap menyuap, memakan uang rakyat, merampas uang rakyat, melakukan kampanye dengan cara diluar islam seperti mengundang biduan yang seronok agar mendapatkan massa yang banyak, berkoalisi dengan partai delain partai islam hanya karena untuk mendapatkan kursi kekuasaan semata.
Kita tarik kembali perjalanan semua partai islam yang ada di negri kita ini, disini saya bukan anti terhadap partai islam tapi saya prihatin dulu mereka berjuang di jalur sesuai dengan jargonnya mengatasnamakan islam namun lama kelamaan makin hari semakin jauh partai islam yang berada dijalurnya saya mengatakan demikian kenapa, partai islam banyak sekarang yang berpikiran pragmatis karena partai islam yang bersifat pragmatis lebih besar bahayanya karena ia bisanya melegalisasi kesalahanya itu dengan ayat-ayat Al quran dan hadist. Maka jangan sampai kita tertipu dengan topeng yang menjual atas nama umat namun lebih besar mereka bisa menghancurkan umat, lebih baik partai yang berasaskan nasionalisme semata karena sudah tahu itu yang mereka jual bukan urusan agama yang ujung-ujungnya sama saja. Tapi jika ada partai islam yang benar-benar murni tanpa ada lari sedikitpun saya akan dukung tapi sekarang saya tidak percaya lagi dengan semuanya mereka hanya menjual nama islam namun di belakang itu lebih besar mereka menjatuhkan nilai-nilai islam.
Dari awal reformasi saya sudah kagum dengan partai partai islam seperti PKS, PPP, PKB, PAN (identik ormas islam) dll. Dalam awal-awal perjuangan mereka memang sebuah kelompok yang menyeru amar makruf nahi munkar yang terjun kedunia politik agar suara mayoritas umat islam di Indonesia bisa di dendangkan di negara ini yang kita tahu selama ini suara – suara islam jauh sekali terdengar pada masa orde baru. Namun belakangan ini seperti PKS  yang awalnya partai keadilan salah satu partai islam yang mempunyai suara terbesar diantara partai islam lainya secara terang-terang menyatakan bahwa partai kami partai yang terbuka oleh semua golongan karena islam terbuka untuk semua golongan. Partai dakwah ini pun secara terang-terang melakukan koalisi bersama PDS yang nyata-nyata partai kristen dan mendukung salah satu calon kepala daerah di Papua yang bukan islam. Tahun 2009 silam entah karena haus akan tampik kekuasaan mereka mendukung dan berkoalisi dengan pemerintahan sekarang yang nota bene SBY adalah produk dari Amerika NeoLiberal apakah partai yang benar-benar murni sesuai dengan syariat islam mendukung dan berkoalisi dengan partai yang bukan non islam?. Dan mendukung calon yang memang nyata-nyata produk barat. Kalau bukan hanya ingin mendapatkan kekuasaan semata apalagi yang mereka perjuangkan.
Partai islam kini sadar jika ingin mendapatkan suara lebih banyak lagi mereka harus membuka diri karena realitasnya di Indonesia sejak kampanye pertama di mulai sampai sekarang partai berbasis agama paling tinggi perolehan suaranya 7% dan tidak naik-naik jadi wajar jika PKS dan partai lainnya membuka diri untuk mendapatkan kursi kekuasaan jadi tujuan untuk kemaslahatan umat bisa ditampikan inilah yang harus di perhatikan karena sangat berbahaya.
Karena kekuasaan lah yang membuat partai islam ini banyak yang banting stir dari jalurnya karena susah mendapatkan suara lebih tinggi tanpa merubah jargon yang di jualnya, Dan terbukti banyak sekali kader kader dari partai islam yang melakukan penyelewengan seperti kasus dana haji yang di lakukan oleh kementerian agama di bawah PPP berapa dana umat yang di selewengkan mereka belum lagi Bansos, Hibah dikementrian, kemudian kasus impor daging sapi yang menjerat petinggi PKS itu selalu mereka tidak pernah menyatakan bahwa kami juga manusia bisa salah malah mereka menampik bahwasanya kami di jebak dan adanya konspirasi politik untuk menjatuhkan mereka, karena memang kita sebagai masyarakat awam memandang bagaimana mungkin seorang ustad bisa begitu? Bukan itu saja mereka dengan gencar dan berani menentang kebijakan dari partai yang tergabung dalam koalisi bersama demokrat yang tujuannya tak lain menarik simpati rakyat pada pemilu 2014 kalau ya memang mereka benar-benar ingin menentang kebijakan pemerintah tarik saja menteri mereka dari koalisi dan keluar dari setgab. Rakyat sekarang tidak bodoh yang mereka lakukan hanya untuk kepentingan semata tapi itulah yang saya sayangkan mereka mengatasnamakan agama mau melakukan itu jadi lebih memperburuk citra islam.
Jika kita bandingkan dengan partai nasionalis dengan agama tentu saja lebih munafik partai yang dengan terang-terangan mengatas namakan agama terbukti kebusukannya dan itu lebih parah dipandang masyarakat dibanding partai nasionalis.. karena mereka urusan nya umat dan negara dan juga Allah. Apakah agama untuk dipakai dalam memperjualbelikan suara untuk mendapatkan kekuasaan semata?...
Jadi dalam kondisi seperti ini label islam dalam nama apapun entah itu bank, sekolah, dan kelompok ataupun partai tidaklah diperlukan dan harus percaya bahwa ini benar-benar islam, karena semua yang ada dalam sebuah kehidupan islam pasti sesuatu yang islami. Label islam diperlukan hanya untuk penanda identitas saja bukan hanya sekedar namanya saja namun harus benar-benar tercermin dalam visi, misi, tujuan dari partai itu serta konsepsi atau pemikiran yang di embannya juga tercermin dalam perilakunya sehari-hari dari partai tersebut. Partai islam memang sangat diperlukan sebagai perjuangan politik islam dakwah demi tegaknya hukum-hukum allah di negara kita namun jangan hanya untuk kekuasaan semata menampikan tujuan utama.

No comments:

Post a Comment

kelik