--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Jan 26, 2020

DPD KNPI KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB I SEJARAH KNPI
1.      Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
Sebelum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) didirikan cikal bakal organisasi ini bermula dengan lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1965 atas prakarsa mahasiswa dan di fasilitasi oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Brigadir Jenderal Syarief Thayeb. KAMI dibentuk oleh organisasi mahasiswa yang hadir ketika itu, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Mapancas (Mahasiswa Pancasila), Somal (Sentral Organisasi Mahasiswa Lokal), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Semmi (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), PELMASI (Pelopor Mahasiswa Sosialis Indonesia), Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) dan Gemsos (Gerakan Mahasiswa Sosialis).
Pada saat membentuk KAMI wakil dari Presidium GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) juga hadir. Organisasi mahasiswa nasionalis tersebut mempertanyakan pembentukan KAMI, karena menurut mereka, mahasiswa telah memiliki PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Pertanyaan itu dijawab semua organisasi mahasiswa yang pada dasarnya mengatakan, PPMI tidak layak lagi mewakili mahasiswa seluruh Indonesia. Ketika organisasi mahasiswa lain yang hadir dalam pertemuan pembentukan KAMI, menanyakan sikap GMNI tentang pembentukan dan keikutsertaan mereka dalam KAMI, mereka menyatakan akan berkonsultasi dulu dengan PNI (Partai Nasional lndonesia), karena mereka adalah bagian dari partai tersebut. Keesokan harinya wakil GMNI datang ke rumah Menteri Syarief Thayeb dan menyatakan tidak ikut serta dalam KAMI.
Beberapa hari setelah membentuk KAMI terjadi pertemuan antara Cosmas Batubara dengan Suryadi dan Aberson Sihaloho, kedua orang terakhir dari GMNI Osa-Usep. Kemudian kedua tokoh mahasiswa ini menegaskan bahwa GMNI Osa-Usep akan bergabung dengan KAMI, karena berada pada garis yang sama. Bahkan belakangan tokoh GMNI Osa-Usep juga duduk sebagai anggota Presidium KAMI Pusat. Setelah KAMI Pusat terbentuk, berbagai kesatuan aksi lain juga berdiri, seperti KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Pemuda Indonesia), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia) dan beberapa kesatuan aksi lainnya.
Berdirinya KAMI tidak terlepas dari situasi nasional akibat Gerakan 30 September. Pihak-pihak yang tidak menyukai PKI  membentuk wadah perjuangan untuk melawannya. Namun seiring berjalannya waktu, pada akhir 1965 perekonomian kian  memburuk. Hal ini mendorong KAMI untuk ikut serta menyuarakan penderitaan rakyat. Untuk itu KAMI mengadakan  rapat. KAMI Pusat segera berkonsolidasi, mahasiswa mulai menggalang kekuatan. Hasilnya, KAMI menempuh jalan Konsepsional dan Aksi Masa melalui demonstrasi. Demonstrasi mulai dilancarkan, digelar sekitar 2 bulan. Tuntutan KAMI yang terkenal yaitu Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), yakni 1) Bubarkan PKI, 2) Rombak/bubarkan Kabinet Dwikora dan 3) Turunkan harga kebutuhan pokok.
Tanggal 25 Februari 1966, KAMI dibubarkan oleh pemerintah. Meskipun berumur singkat, namun apa yang dilakukan KAMI itu merupakan mata rantai penting dalam rangkaian awal yang akhirnya berhasil mengganyang habis PKI sekaligus meruntuhkan rezim Sukarno alias Orde Lama. Meskipun demikian, perjuangan mahasiswa masih tetap berlanjut. Mahasiswa tetap kritis, terhadap keadaan bangsa dan negara.
2.      Kelompok Cipayung
Setelah bubarnya KAMI, maka organisasi mahasiswa tentu tidak memiliki wadah perjuangan bersama yang melembaga. Namun, ketidakadaan wadah resmi tidak jadi halangan bagi sesama pimpinan organisasi mahasiswa dalam membina hubungan komunikasi satu sama lain. Secara umum, situasi saat itu dirasakan mulai kurang kondusif bagi perjuangan mahasiswa. Tapi disisi lain, dorongan idealisme untuk tetap memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara, mendorong para pimpinan organisasi mahasiswa untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran untuk membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi bersama. Maka para pimpinan organisasi mahasiswa yang ada pada saat itu sering melakukan pertemuan dan berdiskusi.
Dari pertemuan dan diskusi-diskusi ini lahir keinginan untuk merumuskan sikap bersama sekaligus untuk mengukuhkan kerjasama dimasa mendatang. Pertemuan tersebut terlaksana pada tanggal 21-22 Januari 1972 di Cipayung Jawa Barat. Dari pertemuan inilah, lahir sebutan “Kelompok Cipayung” dan tanggal 22 Januari merupakan hari terbentuknya.
Pada awalnya Kelompok Cipayung hanyalah istilah untuk menyebut satu Forum Komunikasi dan kerjasama antar 5 (lima) organisasi mahasiswa yang terdiri dari : HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) seperti awal pembentukan dari KAMI sebelumnya.
Dalam perkembangannya Kelompok Cipayung ini terkesan sebuah lembaga atau organisasi karena menjadi terkenal di kalangan masyarakat saat itu. Tentunya karena kiprah peran dan terutama pikiran-pikiran kritis yang dilahirkannya, kerap dianggap sebagai cerminan sikap politik mahasiswa Indonesia. Eksistensi Kelompok Cipayung memang satu fenomena menarik dalam sejarah kerjasama antar organisasi mahasiswa. Bukan saja karena bentuknya yang unik, karena menyatukan organisasi mahasiswa yang memiliki berbagai perbedaan karakteristik, tapi juga usianya relatif panjang dibanding dengan wadah kerjasama organisasi mahasiswa yang lain.
Lahirnya kerjasama Kelompok Cipayung, sebenarnya bukan sesuatu yang direncanakan, dalam arti para pemimpin organisasi mahasiswa itu berkumpul dan kemudian membentuk suatu kelompok yang dinamakan Kelompok Cipayung. Melainkan secara alamiah melalui diskusi-diskusi informal dan komunikasi yang bersifat  personal antar sesama pimpinan organisasi mahasiswa. Komunikasi untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman antara sesama aktivis mahasiswa memang sesuatu yang lazim terjadi, apalagi bila sebelumnya sudah saling kenal satu sama lain. Hal ini juga terjadi diantara sesama pimpinan organisasi mahasiswa Kelompok Cipayung yang sebelumnya sudah sempat berhimpun dalam wadah perjuangan bersama yaitu KAMI.
Terbentuknya Kelompok Cipayung sudah jelas karena adanya komunikasi yang erat antar pimpinan organisasi mahasiswa untuk saling bertukar pikiran. Dari proses komunikasi ini tersebut terjalin rasa kebersamaan dalam menghadapi persoalan bersama. Dilatarbelakangi karena besarnya keinginan tersebut, maka ia mampu mengatasi berbagai perbedaan antar organisasi mahasiswa.  Kelompok Cipayung terbentuk karena adanya kemauan kuat dan tentu disertai kemampuan dari pimpinan lima organisasi mahasiswa mengatasi perbedaan-perbedaan. Kuncinya adalah meletakkan kepentingan bangsa, negara dan mahasiswa pada agenda bersama.
3.      Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Pada saat maraknya aksi yang dilakukan oleh Kelompok Cipayung tahun 1973 bersamaan itu pemerintah menggiring organisasi masyarakat dan mahasiswa masuk ke dalam bentuk pewadahan tunggal, sehingga perlahan tapi pasti berbagai ormas pun bubar karena melebur dalam wadah yang disodorkan pemerintah. Ormas-ormas buruh melebur ke dalam SBSI (Serikat Buruh Seluruh Indonesia), ormas-ormas nelayan ke dalam HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), ormas-ormas Petani ke HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dan sebagainya yang masih bisa bertahan, hanya organisasi mahasiswa karena telah didahului dengan lahirnya Kelompok Cipayung dan ormas-ormas wanita karena jauh hari sudah terbentuk Kowani (Kongres Wanita Indonesia). 
Menghadapi perkembangan situasi saat itu organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung sulit menggelar pertemuan, karena segala perhatian terpaksa difokuskan pada upaya menyiasati kebijakan pewadahan tunggal yang dijalankan pemerintah. Pada tahun 1973 awal konsep akan dibentuknya KNPI yang dijadikan sebagai wadah tunggal bagi pemuda. Meskipun oleh pemerintah pada saat itu dijadikan dalih untuk mengakhiri eksistensi organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung.
Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung berperan aktif dalam pembentukan KNPI. Hal ini setidaknya tercermin dalam pendapat Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Brigadir Jenderal Syarief Thayeb yang menganggap mahasiswa adalah bagian dari pemuda dan karenanya harus melebur dalam KNPI.
Pendapat Syarief Thayeb tersebut ditanggapi berbeda oleh Kelompok Cipayung yang memandang KNPI hanyalah sebagai wadah berhimpun bagi ormas-ormas kepemudaan dan keberadaannya hanya terbatas pada tingkat nasional. Bahkan organisasi mahasiswa Kelompok Cipayung menempatkan KNPI hanya sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang statusnya sama dengan ormas-ormas kepemudaan yang sudah ada.
Pada akhirnya atas kepedulian dan tanggung jawab para mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung yang memiliki latar belakang berbeda-beda dengan rasa tulus ikhlas menyatakan diri berhimpun dalam langkah dan gerak bersama demi terciptanya perjuangan Bangsa Indonesia tergabung dalam satu wadah yang sama dengan mahasiswa dan pemuda lainnya. Maka dilakukanlah Deklarasi Pemuda Indonesia sebagai landasan terbentuknya KNPI yaitu pada tanggal 23 Juli 1973 Ketua Umum pertamanya adalah David Napitupulu.
Kelahiran KNPI sebagai bukti dari kepekaan dan kepeloporan pemuda dan mahasiswa dalam menjawab tantangan peran kesejarahan, melalui menggalang persatuan dan kesatuan, mengkonsolidasi keanekaragaman potensi, membentuk sinkronisasi dan sinergi partisipasi dalam rangka mensukseskan kegiatan pembangunan nasional. Deklarasi Pemuda lahir dari sebuah kesadaran akan tanggung jawab pemuda Indonesia untuk mengerahkan segenap upaya dan kemampuan untuk menumbuhkan serta meningkatkan dan mengembangkan kesadaran sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
Deklarasi pemuda yang tergabung dalam KNPI lahir untuk menindaklanjuti isi pesan sumpah pemuda yang menggariskan kebutuhan keberhimpunan dengan mengejawantahkan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. KNPI berbeda dengan bentuk organisasi pemuda yang dikenal sebelumnya, seperti Front Pemuda yang bersifat federasi dan anggotanya terdiri atas ormas-ormas pemuda. Komite ini tidak mengenal keanggotaan ormas, oleh karena itu Komite ini bukanlah suatu federasi.

BAB II PROFIL KNPI
KNPI berazaskan Pancasila dan UUD 1945, Status KNPI adalah satu-satunya wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP di Indonesia. KNPI memiliki tujuan sebagai berikut :
1.   Terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.   Terciptanya pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual, berakhlak mulia dan memiliki keahlian profesional, dalam rangka menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional
3.   Terberdayakannya seluruh potensi pemuda Indonesia dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara demi mempercepat terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
KNPI memiliki fungsi, diantaranya :
1.   Sebagai wadah perekat kemajemukan pemuda Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara guna mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional
2.   Sebagai laboratorium kader pemuda Indonesia dalam rangka mengembangkan potensi pemuda yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan bertanggungjawab, guna terjaminnya proses regenerasi kesinambungan masa depan bangsa
3.   Sebagai wadah perjuangan pemuda Indonesia dalam rangka peningkatan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Hirarki dan Kedudukan Organisasi :
1.     KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), berkedudukan di Ibukota Negara
2.     KNPI Daerah Provinsi terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Provinsi dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi
3.     KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota
4.     Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kecamatan/Distrik dan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Kecamatan/Distrik berkedudukan di Ibukota Kecamatan/ Distrik.
BAB III STRUKTUR ORGANISASI KNPI
1.      DPP KNPI
Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI berada di ibu kota yang menjabat masa bakti selama 3 (tiga) tahun. DPP KNPI terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno sebagaimana yang diatur dalam AD/ART KNPI Bab Kepengurusan bahwa Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua Umum, beberapa Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum dan beberapa Wakil Bendahara Umum. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen. Jumlah Pengurus DPP KNPI terdiri dari 50% unsur keterwakilan OKP Tingkat Nasional secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10% unsur kebutuhan organisasi.
Musyawarah tertinggi dalam pengambilan keputusan di KNPI bernama Kongres untuk tingkat DPP, sedangkan tingkat daerah dinamakan Musyawarah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Peserta Kongres terdiri dari peserta yang memiliki hak pilih dan hak bicara dan peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan dipilih.
Peran KNPI sebagai wadah berhimpunnya kaum pemuda, tentunya menjadi wahana pemersatu para pemuda dan pemudi yang mampu berperan dalam mengakomodir, mencerdaskan, mensolidkan, mengasah rasa solidaritas kaum muda serta mendamaikan segala pertentangan yang muncul di tengah-tengah masyarakat.
KNPI juga memiliki peran dalam mewujudkan generasi muda di Indonesia yang kualitas intelektual yang baik, memiliki jiwa nasionalisme, berperan nyata dalam pembangunan nasional dan dapat merangkul seluruh organisasi kepemudaan (OKP) baik di pusat maupun di daerah.  
KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi masyarakat pemuda pada dasarnya adalah organisasi kader, karena para tokoh yang dipilih dan duduk dalam kepengurusan KNPI adalah para kader-kader OKP yang dimana awalnya berhimpun yang dipandang cukup baik dan berkualitas oleh OKP-nya.
Sejak pendiriannya tahun 1973 sampai 2019 DPP KNPI telah sebanyak 15 kali pergantian Ketua Umum. Dari semua yang pernah menjadi Ketua Umum KNPI umumnya menduduki posisi penting di pemerintahan diantaranya menjadi anggota DPR, Duta Besar, Menteri Kabinet dan juga Gubernur serta posisi strategis lainnya. Hal ini membuktikan bahwa KNPI merupakan wadah organisasi yang mampu melahirkan kader-kader yang terbaik di masanya serta menciptakan tokoh-tokoh besar dan mampu memimpin negeri ini di masa-masa yang akan datang.
Kepengurusan KNPI bukan hanya ada di tingkat pusat melainkan sampai pada DPD (Dewan Pengurus Daerah) tingkat Provinsi sampai pada DPD tingkat Kabupaten/Kota yang keberadaannya di seluruh daerah yang ada di Indonesia memiliki kepengurusan di tingkat masing-masing.
  KETUA DPP KNPI PERIODE 1973-2018
No
Nama
Periode
1
David Napitupulu
1973-1978
2
Akbar Tandjung
1978-1981
3
Aulia Rahman
1982-1984
4
Abdullah Puteh
1984-1987
5
Didiet Haryadi
1987-1990
6
Tjahjo Kumolo
1990-1993
7
Tubagus Haryono
1993-1996
8
Maulana Isman
1996-1999
9
Adhyaksa Dault
1999-2002
10
Idrus Marham
2002-2005
11
Hasanuddin Yusuf
2005-2008
12
Ahmad Doli Kurnia
2008-2011
13
Taufan EN Rotorasiko
2011-2014
14
Muhammad Rifai Darus
2015-2018
15
Noer Fajrieansyah
2018-2021

2.      DPD KNPI Sumatera Utara
Sumatera Utara dikenal sebagai provinsi yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang cukup terkenal yang perannya sangat diperhitungkan dalam pembangunan bangsa Indonesia saat ini memiliki 33 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduknya mencapai 58,46 juta jiwa. Tentunya dibutuhkan peran pemuda dalam mendorong penguatan pembangunan bagi Sumatera Utara agar bisa lebih baik dan bermartabat.
Peranan DPD KNPI Sumatera Utara dalam mewujudkan pembangunan daerah tentunya sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan selama ini KNPI Sumatera Utara memiliki peran yang vital dan sentral dalam segala aspek yakni aspek sosial, budaya, agama dan pemerintahan. Pemuda yang tergabung dalam KNPI Sumatera Utara selalu memiliki ide dan gagasan yang inovatif dalam keberagaman demi mewujudkan pembangunan daerah.
Kilas balik sejarah perjalanan DPD KNPI Sumatera Utara ini terbentuk dari kepedulian pemuda terhadap daerahnya pada saat itu. Saat DPP KNPI di deklarasikan di pusat pada tanggal 23 Juli 1973 akan tetapi tidak semua daerah serentak mendeklarasikan terbentuknya KNPI salah satunya di Sumatera Utara. Hal ini dikarenakan pada saat itu masih sulitnya menentukan siapa ketua KNPI Sumatera Utara nantinya dengan latar belakang masyarakatnya yang majemuk tentunya harus dibutuhkan figur yang cukup kuat serta dapat mengayomi semua golongan.
Barulah pada tanggal 11 September 1974 DPD KNPI Sumatera Utara dibentuk dan dideklarasikan. Saat itu, Gubernur, Kadit Sospol Panglima Kodam I/BB menjadi pihak yang menentukan siapa yang akan dipilih menjadi ketua DPD KNPI di Sumatera Utara. Pelopor berdirinya DPD KNPI Sumatera Utara saat itu jumlahnya mencapai 32 orang yang merupakan sekumpulan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan lainnya.
Bomer Pasaribu merupakan ketua DPD KNPI Sumatera Utara yang dipilih untuk menjalankan roda organisasi pertama kalinya dan sekretarisnya E. Daulat Ginting yang memimpin selama dua periode yaitu 1974-1979 dan 1979-1982.
Sampai saat ini kepemiminan DPD KNPI Sumatera Utara sudah mengalami 11 kali pergantian ketua yang setiap masa kepemimpinannya dapat dikatakan berhasil dan sukses membawa perkembangan KNPI di Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini dibuktikan dari kelengkapan struktur organisasi KNPI di DPD tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Sumatera Utara, sampai saat ini masih terus mengambil peran pembangunan dan menjadi wadah pemersatu bagi para pemuda di Sumatera Utara yang siap berkolaborasi dengan semua elemen yang ada di daerah.
 KETUA DPD KNPI SUMATERA UTARA PERIODE 1974-2018
No
Nama
Periode
1
Bomer Pasaribu, BA
1974-1982
2
Drg. Zainal Arifin
1982-1985
3
Drg. A. Wahab Sugiharto
1985-1988
4
(Alm. Drs. Manahan AR. Nasution
1988-1991
5
H. Syamsul Arifin, SE
1991-1995
6
Drs. Ardjoni Munir
1995-1998
7
Bahdin Nur Tanjung, SE
1998-2001
8
H. Firdaus Nasution
2001-2004
9
Rolel Harahap
2005-2008
10
H. A. Yasyir Ridho Lubis, SH, ST, M.SP
2008-2014
11
Sugiat Santoso, SE, M.SE
2016-2019
12
El. Adrian Shah
2019-2022

DEKLARASI PEMUDA INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA
Pemuda Indonesia adalah ahli waris cita-cita bangsa yang sah dan sekaligus agalah generasi penerus yang telah ikut meletakkan dasar-dasar kemerdekaan bangsa Indonesia, dengan, melewati suatu simponi perjuangan yang panjang.
Tapak-tapak sejarah di belakang kami adalah kesaksian yang paling nyata dan tonggak kebenaran, tentang usaha dan pengorbanan yang tiada taranya, telah memberikan kesadaran dan tanggung jawab pada kami untuk diteruskan sebagai pesan suci.
Kami pemuda Indonesia menyadari sepenuhnya dan dengan khidmat menangkap getaran Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan tekad Satu Bangsa, Satu Tanah Air, Satu Bahasa dan piranti kesatuan dan persatuan lainnya :
Sangsaka Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bhineka Tunggal Ika
Kami bertekad untuk mengerahkan seluruh upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan, kesadaran kami sebagai Satu Bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menjaga dan ikut serta melaksanakan Haluan Negara yang menjadi penuntun bagi langkah-langkah kemudian.
Oleh sebab itu, pengabdian yang menjadi tanggung jawab kami selaku Generasi Muda masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta mengisi kemerdekaan dengan lebih segera mempercepat pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Kami menyadari sepenuhnya akan panggilan dan makna kami sebagai kaum muda adalah salah satu faktor penggerak untuk sesuatu yang lebih berarti bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia menuju jenjang yang lebih tinggi dan luhur demi tercapainya masa depan yang lebih baik.
Dihadapan kami terbentang masa depan hasil pembangunan bangsa kami generasi muda dan hasil pembangunan adalah masa depan itu sendiri. Oleh karena itu, Generasi Muda pembangunan dan masa depan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Dengan rasa tulus dan ikhlas menyatakan diri berhimpun dalam langkah dan gerak bersama demi tercapainya cita-cita generas muda Indonesia.
Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami menyatakan dengan resmi berdirinya “Komite Nasional Pemuda Indonesia” Provinsi Sumatera Utara, dengan pedoman / ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1.    Komite Nasional Pemuda merupakan forum komunikasi antara generasi muda Indonesia Sumatera Utara
2.    Komite Nasional Pemuda menampilkan kegiatan-kegiatan pemuda sebagai indikator adanya komunikasi antar generasi muda
3.    Komite Nasional Pemuda berfungsi sebagai stabilitator dan dinamisator generasi muda, baik yang masih mengikuti pendidikan formil maupun yang tidak
4.    Anggota pengurus yang duduk dalam Komite Nasional Pemuda adalah exponen-exponen / Pimpinan Pemuda / mahasiswa dari organisasi-organisasi yang ada dan hidup dalam masyarakat. Organisasi-organisasi tersebut tidak merupakan anggota dari Komite Nasional Pemuda
5.    Bahwa wadah ini adalah merupakan Kesatuan Generasi Muda dalam satu wadah pembinaan aspirasi Generasi Muda di Provinsi Sumatera Utara
6.    Bahwa di tingkat Pusat / Nasional, Komite Nasional Pemuda Indonesia adalah merupakan kesatuan wadah Generasi Muda Indonesia
7.    Bahwa untuk lebih memantapkan tekad Generasi Muda Indonesia perlu segera diadakan Kongres Pemuda Seluruh Indonesia dan mempercayakan KNPI di pusat sebagai sponsor penyelenggara kongres tersebut.
3.      DPD KNPI Kota Padangsidimpuan
Periode 2002-2005
Awal mula terbentuknya DPD KNPI Kota Padangsidimpuan seiring dengan adanya proses pemekaran daerah Kota Padangsidimpuan menjadi daerah otonom dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Hari Sabarno pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta, selanjutnya dilantiklah Zulkarnain Nasution sebagai Pejabat (Pj.Walikota) Padangsidimpuan pada tanggal 9 November 2001 oleh Gubernur Sumatera Utara saat itu.
Hal ini menjadi latar belakang dan dianggap oleh pengurus DPD KNPI Sumatera Utara masa kepemimpinan Firdaus Nasution untuk membentuk DPD KNPI Kota Padangsidimpuan. DPD KNPI Sumatera Utara memberikan mandat kepada Korwil (Koordinator Wilayah) untuk diadakan musyawarah pemuda, OKP dan PK KNPI yang berada di Kota Padangsidimpuan untuk sepakat menghasilkan pembentukan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan beserta pengurusnya.
Proses pembentukan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan saat itu bertepatan saat kepemimpinan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tapanuli Selatan Irsan Efendi Nasution (Walikota Padangsidimpuan saat ini). Tentunya mempunyai peran dan andil yang sangat penting dalam terwujudnya kepengurusan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yang dibantu oleh seluruh pengurus DPD KNPI Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pada pertengahan tahun 2002, seluruh organisasi kepemudaaan yang ada di Kota Padangsidimpuan jumlahnya sekitar 36 OKP sepakat untuk mengadakan Musda ke-I KNPI Kota Padangsidimpuan yang pertama kalinya. Hasil dari musyawarah tersebut memutuskan Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yang pertama yaitu saudara Lukman Siregar yang merupakan Ketua OKP GP Ansor dipilih secara aklamasi dan Sekretarisnya Ali Amsyah Batubara.
Masa kepemimpinan Lukman Siregar hal yang pertama dilakukan adalah dengan mengkonsolidasikan kepengurusan KNPI yang mewadahi OKP di Kota Padangsidimpuan karena baru terbentuk, maka pada saat itu belum adanya anggaran yang tersedia dalam melaksanakan segala kegiatan program kerja Kantor Sekretariat saja masih menggunakan dana pribadi pengurus. Meskipun demikian Lukman Siregar mampu menjalin kekompakan antar OKP dan hampir tidak ada masalah diantara pengurus maupun sesama OKP.
Pada periodesasi pertama ini sudah banyak program dan kegiatan yang dilakukan oleh DPD KNPI Kota Padangsidimpuan dan sangat membanggakan karena usia pendiriannya yang masih tergolong baru. Pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 dilakukan pertama kalinya DPD KNPI Kota Padangsidimpuan beserta OKP yang ada memberikan perannya yaitu dengan melakukan gerakan Apel Akbar Pemuda yang tujuannya agar tidak ada perselisihan dan menciptakan Pemilu damai.

Periode 2006-2009
Setelah masa kepengurusan Lukman Siregar berakhir, maka DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mengadakan Musda Ke II pelaksanaannya terlambat yang seharusnya diadakan tahun 2005 baru terlaksana pada tahun 2006, hal ini dikarenakan ada beberapa masalah yang dihadapi pada waktu periodesasi pertama KNPI Kota Padangsidimpuan.
Hasil Musda tersebut menghasilkan beberapa agenda diantaranya adalah pemilihan Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yaitu Ali Hotma Tua Hasibuan dengan Sekretarisnya Zufri Nasution masa periode 2006-2009. Pada periode Ali Hotma Tua Hasibuan di bawah kepemimpinan Walikota Zulkarnain Nasution ada sebanyak 48 organisasi kemasyarakatan pemuda dan mahasiswa yang tergabung di KNPI jumlah tersebut mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.
Hal menarik dan masih ada dalam ingatan kita semua bahwasanya pada periode Ali Hotma Tua Hasibuan ada suatu gerakan untuk mendesak Pemerintah Kota Padangsidimpuan dan DPRD mengeluarkan Perda yang menyangkut penyakit masyarakat. Hal ini karena adanya kepedulian para pemuda yang tergabung dalam DPD KNPI Kota Padangsidimpuan terhadap permasalahan yang sedang maraknya terjadi yaitu perbuatan asusila.
Pada saat itu, banyak tempat-tempat yang disinyalir dijadikan sebagai tempat asusila para remaja untuk bermadu kasih. Tempat tersebut berada di Jalan By.Pass atau Jalan Baru dan Tor Simarsayang, serta banyaknya kafe-kafe dan karaoke yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan narkoba dan perbuatan asusila.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mendesak pemerintah kota untuk segera menertibkan tempat-tempat tersebut, demi terciptanya kenyamanan dan ketertiban umum di Kota Padangsidimpuan. Mengingat masyarakatnya dikenal sangat religius atau taat beragama. Selain itu DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga melaksanakan program safari Jum’at yaitu dengan mendatangkan ustad ke masjid-masjid untuk berkhotbah tujuannya adalah membantu pemerintah dalam membina para pemuda memiliki moral dan akhlak yang baik.
Pada dua periode kepemimpinan Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, memang belum banyak yang dilakukan oleh pengurus masa itu. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya anggaran dana hibah yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, meskipun demikian para pengurus masih terus eksis dan berjalan mengembangkan KNPI dan ikut berperan aktif dalam mendorong dan membantu pemerintah kota dalam mewujudkan pembangunan dan menjaga daerahnya.

Periode 2009-2012
Setelah berakhirnya kepemimpinan Ali Hotma Tua Hasibuan di DPD KNPI Kota Padangsidimpuan. Dengan segera, Musda ke-III dilaksanakan sebagai kewajiban untuk meneruskan kepengurusan dan kepemimpinan. Pada Musda ke-III ini dipilihlah Faisal Gultom secara aklamasi untuk meneruskan kepemimpinan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk masa bakti 2009-2012 bersama Sekretarisnya Umar Halomoan Daulay.
Pada masa kepengurusan Faisal Gultom ada sebanyak 40 OKP yang tergabung dalam DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, jumlah tersebut mengalami pengurangan dari yang sebelum yaitu sebanyak 48 OKP. Beliau rela mengeluarkan modal demi membangun organisasi ini sebagai wadah tunggal OKP yang punya marwah dan berdampingan dengan unsur lainnya.
Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan ini memiliki pandangan yang visioner mengenai pemuda saat itu, menurutnya pemuda di masa depan harus lebih dibina dan berubah dengan cara mandiri dari paradigma-paradigma kehidupan praktis. KNPI juga harus mendorong unsur pemuda untuk meninggalkan sikap arogansi organisasinya, namun lebih menonjolkan intelektualiasnya.
Di masa kepengurusan Faisal Gultom pulalah dana hibah untuk DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominalnya untuk menunjang segala kegiatan yang akan dilakukan KNPI. Meskipun dalam pembahasannya Faisal Gultom harus mengalami perdebatan panjang dengan anggota DPRD yang turut membahasan masalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada saat itu.
Dengan adanya dana maka DPD KNPI Kota Padangsidimpuan banyak melakukan kegiatan untuk membangun diri, membangun loyalitas, persaudaraan serta membangun hubungan kemitraan dengan berbagai stakeholder yang ada. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pelatihan kepemimpinan, sosialisasi, kegiatan dibidang olahraga, keagamaan, pelatihan kewirausahaan, budidaya ikan dan membuka lahan usaha bagi pemuda.
Banyak sekali permasalahan yang terjadi dimasa kepemimpinan Faisal Gultom saat itu yang membuat beliau harus menguras tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pasalnya banyak pemuda dari berbagai OKP membawa proposal-proposal bodong atas nama KNPI untuk kegiatan yang fiktif mengajukan dana dan dimanfaatkan bagi penghasilan pribadi untuk digunakan bersenang-senang.
Selain itu banyak kader-kader pemuda berbuat onar dan harus berurusan dengan pihak kepolisian. Maka Faisal Gultom harus sering-sering dan terus menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian untuk tidak melanjutkan pada proses hukum yang semestinya atau menempuh jalur damai. Atas kesigapan beliau dan pengurus lainnya semua permasalahan yang terjadi dapat teratasi dengan baik tanpa menimbulkan konflik lain.

Periode 2012-2015
Diakhir masa jabatannya kepengurusan Faisal Gultom yang tidak aktif dikarenakan pekerjaannya di Aceh dan mengalami kekosongan kepemimpinan, maka ditunjuklah karaterker DPD KNPI, yakni Pandapotan Batubara yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua II. Maka penunjukkan karateker tersebut diamanahkan untuk menyelenggarakan Musda ke IV untuk menentukan kepemimpinan periode berikutnya. Hasilnya Ahmad Faisal Siregar terpilih untuk melanjutkan estapet kepemimpinan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk periode 2012-2015 dan saat itu yang menjadi Sekretarisnya yaitu Kadir Pandapotan.
Masa kepemimpinan Ahmad Faisal Siregar banyak kegiatan yang dilakukan oleh KNPI diantaranya dibidang seremonial keagamaan, dialog interaktif ketenagakerjaan yang melibatkan pemuda, Dinas Ketenagakerjaan dan akademisi untuk mempersiapkan pemuda dan mahasiswa masuk dalam dunia kerja ataupun membuka lapangan pekerjaan. DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga menyelenggarakan beberapa even olahraga salah satunya adalah mengadakan turnamen futsal dan pelatihan jurnalistik di perguruan tinggi di Kota Padangsidimpuan.
Pada akhir masa jabatannya yaitu tanggal 27 Juli 2015 yang seharusnya mengadakan Musda ke V untuk memilih ketua periode selanjutnya, namun harus terkendala dikarenakan adanya konflik dualisme di tubuh KNPI Pusat dan DPD KNPI Sumatera Utara. Konflik ini terus menjalar sampai ke DPD tingkat Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara begitupun di Kota Padangsidimpuan. Sehingga sampai pada 2016 pelaksanaan Musda ke V baru akan diadakan kembali setelah berakhirnya periode Ahmad Faisal Siregar mengalami kevakuman selama satu tahun.

Periode Kepemimpinan Andi Lumalo Harahap
Dengan permasalahan yang terjadi ditubuh KNPI khususnya di tingkat provinsi saat itu membuat pengurus KNPI tingkat Kabupaten/Kota menjadi terbengkali dan vakum. Sehingga pelaksanaan Musda ke V yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2015 tidak terlaksana. Hingga akhirnya konflik dapat teratasi yang menghasilkan Sugiat Santoso terpilih dan dilantik menjadi Ketua DPD KNPI Sumatera Utara periode 2015-2018 sekaligus merampungkan kepengurusan di tiap-tiap daerah.
Pada tahun 2016 DPD KNPI Sumatera Utara memberikan mandat dan menunjuk karateker DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk segera melaksanakan rapat internal demi mempersiapkan segala hal yang menyangkut dengan penyelenggaraan Musda. Ketua karateker pengurus DPD KNPI Padangsidimpuan saat itu adalah Pertama Yul Asmara Pane beserta yang lainnya mengadakan audiensi ke Kantor Walikota yang dimaksudkan untuk memberitahukan atau koordinasi dengan Pemerintah Kota dan Unsur Pimpinan Daerah lainnya, mulai dari Sekretariat Daerah, DPRD, Kejari, Polres dan lainnya. Dengan harapan seluruh pihak terkait sama-sama turut mendukung jalannya Musda Ke-V KNPI.
Setelah audiensi maka ditunjuklah ketua panitia Musda yaitu Sulaiman Nasution beserta anggota lainnya untuk segera mempersiapkan Musda KNPI Kota Padangsidimpuan. Sampai pada akhirnya pelaksanaan Musda berjalan dengan tertib dan lancar dihadiri oleh Walikota Padangsidimpuan saat itu Andar Amin Harahap beserta jajaran pemerintahan lainnya.
Hasil keputusan yang didapatkan dari Musda Ke V adalah memilih Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yang ke 5 yaitu Andi Lumalo Harahap yang saat itu Sekretarisnya adalah Muhammad Nizam Nasution. Tidak mudah saat kepemimpinan ini karena sudah satu tahun mengalami kevakuman dan kekosongan pengurus yang ada di Kota Padangsidimpuan saat itu. Ujian berat bagi Andi Lumalo Harahap untuk merampungkan dan menyatukan kembali keanggotaan KNPI dan seluruh OKP yang masih aktif saat itu.
Pada akhirnya di awal-awal kepemimpinan beliau berhasil merampungkan permasalahan di internal KNPI diantaranya dengan mengkonsolidasikan seluruh jajaran pengurus dan seluruh OKP yang berjumlah 47 organisasi di Kota Padangsidimpuan. Dengan usaha keras Andi Lumalo Harahap dapat menjalankan roda kepemimpinan dan organisasi. Baik sebagai mitra kritis pemerintah, laboratorium pemuda, hingga pada tingkatan pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda di Kota Padangsidimpuan.
Hingga pada akhirnya kepemimpinan Andi Lumalo Harahap sampai pada akhir periode yaitu tahun 2019 dan sesuai hasil keputusan Rapat Pimpinan Daerah DPD KNPI Kota Padangsidimpuan akan melaksanakan Musda Ke VI untuk menentukan estafet kepemimpinan selanjutnya. Pelaksanaan Musda Ke-VI KNPI Kota Padangsidimpuan dilaksanakan pada tanggal 24 agustus 2019 dengan tema “Menyongsong kebangkitan pemuda menuju pemuda yang mandiri, berdaya saing serta SDM Unggul untuk Indonesia Maju.”
Hasil Musda tersebut menghasilkan sejarah sepanjang perjalanan kepemimpinan KNPI Kota Padangsidimpuan pasalnya Andi Lumalo Harahap terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan selama dua periode yaitu pada 2016-2019 dan 2019-2021. Pada kepemimpinan sebelum-sebelumnya hanya menjalankan satu periode saja, artinya di bawah kepemimpinan beliau KNPI mampu menunjukkan eksistensinya sebagai wadah organisasi pemuda dan mahasiswa serta mendapatkan kepecayaan penuh dari seluruh OKP dan pemuda.
Sejak kepemimpinan Andi Lumalo Harahap telah banyak kegiatan yang dilakukan baik internal maupun eksternal yang menunjukkan bahwa KNPI Kota Padangsidimpuan hadir sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter pemuda dan menjadi mitra pemerintah kota dalam mewujudkan pembangunan daerah Kota Padangsidimpuan yang saat ini dipimpin oleh Irsan Efendi Nasution yang juga pernah memimpin DPD KNPI Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dalam kepemimpinan Andi Lumalo Harahap perjalanan KNPI mendapat kepercayaan penuh bukan saja dari mahasiswa dan pemuda, melainkan dari pemerintah daerah, masyarakat dan unsur lainnya karena kepedulian yang ditunjukkan beliau kepada wadah pemuda ini sangat maksimal dan dijiwainya dengan sepenuh hati. Maka tidak heran apabila Andi Lumalo Harahap mendapat kepercayaan untuk kedua kalinya memimpin organisasi ini.
Hal tersebut dikarenakan Andi Lumalo Harahap sudah banyak memiliki pengalaman organisasi baik sejak duduk di bangku kuliah sampai memimpin KNPI Kota Padangsidimpuan. Saat masih menjadi salah satu mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Andi Lumalo Harahap sudah menjadi aktivis mahasiswa di masanya dikenal oleh mahasiswa UMTS pada umumnya, karena seringnya melakukan aksi-aksi demonstrasi dijalanan bersama aliansi mahasiswa dan organisasi lainnya mengkritisi kebijakan pemerintah daerah saat itu.
Andi Lumalo Harahap pernah terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM-UMTS) pada periode 2007-2009 selain itu, beliau juga pernah bergabung di organisasi sayap mahasiswa dan pelajar Pemuda Pancasila atau yang dikenal sebagai SAPMA PP Kota Padangsidimpuan dan menjadi salah satu pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Padangsidimpuan. Hal ini membuat beliau sudah terbiasa dengan dunia pergerakan atau organisasi di lingkup pemuda dan mahasiswa.
Nama Andi Lumalo Harahap sangat dikenal oleh mahasiswa UMTS baik yang sudah alumni sampai aktivis-aktivis yang masih aktif menjadi parlemen jalanan saat ini. Karena hubungan dan komunikasi beliau dengan sesama alumni dan mahasiswa UMTS masih terus terjalin dengan baik.

Program Kerja DPD KNPI 2016-2019
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa DPD KNPI Kota Padangsidimpuan pada periode 2016-2019 sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif yang sangat berguna baik bagi internal KNPI, pemuda, pemerintah kota maupun bagi masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut dilakukan oleh para pengurus dengan ikhlas tanpa ada berharap imbalan yang akan diterima masing-masing pengurus.
Adapun yang pernah dilakukan oleh DPD KNPI Kota Padangsidimpuan periode 2016-2019 berupa kegiatan eksternal diantaranya :
Talkshow pemuda, yang merupakan kegiatan diskusi kepemudaan pada tingkat perguan tinggi membawa tema “Konsolidasi Perguruan Tinggi dalam Kemajuan Bumi Tapanuli Bagian Selatan”. Kegiatan ini dilakukan di Auditorium IAIN Kota Padangsidimpuan.
Lalu kegiatan olahraga dengan membuat Tournament Futsal dan Volly yang dilaksanakan di lapangan QS Tanobato dan lapangan Volly STKIP Tapsel Padangsidimpuan yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga membuat dialog interaktif antar pemuda yang dilaksanakan di Cafe Yasto. Disini, semua komponen pemuda bergabung dengan pemerintah daerah serta pihak Kepolisian dalam membahas isu yang lagi panas di Kota Padangsidimpuan.
Pekan Olahraga Pemuda yang dilaksanakan di 3 (tiga) perguruan tinggi Kota Padangsidimpuan, sama seperti kegiatan turnamen sebelumnya. Pekan olahraga ini melibatkan berbagai cabang olahraga
Selanjutnya mengadakan Talkshow sekaligus buka puasa bersama di Sekretariat DPD KNPI Kota Padangsidimpuan dengan tema “Pemuda dan upaya meningkatkan kepedulian dan keterlibatan terhadap pemilihan kepada daerah di Kota Padangsidimpuan.”
DPD KNPI juga mengadakan acara pelatihan jurnalistik tingkat pemuda dan pelajar di Kota Padangsidimpuan yang dilaksanakan di Hotel Sitamiang. Pelatihan ini bertujuan agar pemuda dan mahasiswa mampu menganalisa dan mencegah penyebaran berita bohong (hoax), yang saat seperti itu menjadi umum terjadi apalagi melalui media sosial.
Pelaksanaan penyuluhan sekaligus pendampingan desa ramah lingkungan yang dilaksanakan di Desa Partihaman Saroha. Melibatkan mahasiswa berbasis konservasi lingkungan dan alam dalam menjadikan satu desa percontohan yang aktif dalam menjaga lingkungan dan membuat pelatihan budidaya tanaman hidroponik, membagi pengetahuan kepada masyarakat potensi agrobisnis pada lahan sempit atau minim.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan berhasil mendatangkan Ustad Abdul Somad (UAS) yang sedang viral di Youtube sebagai ustad kondang saat itu. Tablig akbar dilaksanakan di Stadion HM Nurdin/Stadion Naposo. Ustadz Abdul Somad pertama kali berceramah di Kota Padangsidimpuan pada kegiatan KNPI dan dihadiri ribuan masyarakat.
KNPI juga aktif mengadakan seminar sekaligus deklarasi anti narkoba, upaya KNPI dalam meminimalisir kemungkinan pemuda di Kota Padangsidimpuan sebagai korban penyalahgunaan narkoba. Lalu melaksanakan Sunatan Massal untuk membantu masyarakat khususnya anak-anak yatim yang belum disunat.
Seminar dan Penyuluhan Hukum, tujuannya melakukan pencerahan atau penyuluhan kepada masyarakat sebagai objek hukum agar melek hukum. Dilaskanakan di tiga kecamatan. Bertujuan untuk menekan angka buta hukum yang berimplikasi pada pelanggaran hukum karena ketidaktahuan masyarakat. KNPI juga berperan dalam pembentukan LBH Pemuda Kota Padangsidimpuan dan sebagai pendampingan hukum bagi pemuda dan masyarakat.
Turnamen Motorcross plus Becak Vespa Cross setingkat Provinsi Sumatera Utara juga pernah dilakukan, kegiatan ini bertujuan agar menarik minat wisatawan luar ke Kota Padangsidimpuan yang minim potensi wisata alamnya. Dengan memanfaatkan becak vespa, khas Kota Padangsidimpuan sebagai crosser.
KNPI juga melaksanakan pembentukan kelompok usaha pemuda produktif di lima kecamatan. Era ini, pemuda juga diajak dan dibina untuk kreatif dan berwirausaha. Difokuskan di tingkatan kecamatan-kecamatan.
Berbagai kegiatan tersebut menunjukkan bahwa DPD KNPI Kota Padangsidimpuan tetap eksis dan terus berjalan dengan baik. Memanfaatkan anggaran yang kucurkan dari dana hibah Kota Padangsidimpuan untuk kegiatan-kegiatan yang positif bagi pemuda, mahasiswa maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan disambut antusias oleh masyarakat, pemuda ataupun mahasiswa yang menjadi peserta dari kegiatan. Hal ini membuktikan bahwa DPD KNPI Kota Padangsidimpuan sangat diterima baik oleh semua kalangan. 

  KETUA DPD KNPI PADANGSIDIMPUAN PERIODE 2002-2019
No
Nama
Periode
1
Lukman Siregar
2002-2005
2
Ali Hotma Tua Hasibuan
2006-2009
3
Faisal Gultom
2009-2012
4
Ahmad Faisal Siregar
2012-2015
5
Andi Lumalo Harahap
2016-2019
2019-2021

 DAFTAR OKP DALAM WADAH DPD KNPI KOTA PADANGSIDIMPUAN
No
Nama OKP
Nama Ketua
1
MPC Pemuda Pancasila
Fahdriyansah Siregar
2
Sapma Pemuda Pancasila
Karimuddin Pohan
3
Srikandi Pemuda Pancasila
Seri Ganti Siregar
4
Koti Mahatidana Pemuda Pancasila
Ady Lubis
5
PC FKPPI
Sawaluddin Harahap
6
DPD AMPI
Martua Raja Siregar
7
DPD IPK
Arif Lubis
8
DPD BKPRMI
Muhammad Royhan Dly
9
DPD Garda Bangsa
Zul Achir Sy Harahap
10
KOSGORO

11
DPD Angkatan Muda Islam Indonesia

12
DPD GENERASI MUDA GAKARI KOTA PADANGSIDIMPUAN

13
AMPG
Urwatul Hanan
14
DPD Gerakan Pemuda Kab’ah

15
DPD Angkatan Muda Kab’ah

16
DPD GPII

17
DPC GMPI
Muhammad Ali Srg
18
DPD Barisan Muda PAN
Iswandy Arisandy
19
DPC Wira Karya Indonesia (WKI)

20
DPC GAMKI
Bonardo Marpaung
21
DPC GEMA MKGR
Sahril Pardomuan Nasution
22
DPC Pemuda Islam

23
PC GP Ansor
Kadir Pandapotan Siregar

24

PC PMII

Saddam Ikhsan Firdaus
25
PC IPNU
Hariman Siregar
26
PC IPPNU
Ida Saktiana Nst
27
PC Fatayat NU

28
PC Pemuda Muslimin Indonesia (PMI)
Chairul Jamal
29
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Asmar Afandi Nst
30
PD GPA
Adnan Rasyid
31
PD Ikatan Putra/Putri Al-Washliyah

32
PD Angkatan Putri Al-Washliyah
Nia Syahri
33
PC Himmah
Saut Marito
34
PC Pemuda Panca Marga (PPM)
Oktopanda Tambusai
35
DPC Pemuda Katholik Indonesia

36
PD Pemuda Muhammadiyah
Azhari Hasibuan
37
PD Nasyiatul  Aisyah
Hamidah
38
PD IPM
Rahman Saukani
39
PC IMM
Muqdial Amri Hsb
40
DPC Gema Al-Itihadiyah

41
PC GMKI
Robet Rimhot Pasaribu
42
DPC GPPI

43
Pemuda Reformasi Indonesia

44
GPI

45
HPPI

46
KMII

47
GPIM



SUSUNAN DAN PERSONALIA DPD KNPI KOTA PADANGSIDIMPUAN PERIODE 2016-2019

Ketua                               : Andi Lumalo Harahap, SH

Wakil Ketua                      : Karimuddin Pohan
Wakil Ketua                      : Nasrul Iskandar Siregar, SH
Wakil Ketua                      : Azhari Hasibuan, S.P
Wakil Ketua                      : Ibnul Choir Siregar, S.Pd.I
Wakil Ketua                      : M. Nazir Pulungan
Wakil Ketua                      : Uly Panjaitan
Wakil Ketua                      : Doly Syaputra Harahap, S.Pd
Wakil Ketua                      : Firman Al-Hadist, SH
Wakil Ketua                      : Irman Puansyah, S.Sos
Wakil Ketua                      : Ahmad Rifai Harahap
Wakil Ketua                      : Mukhtar Helmi Nasution, S.PdI
Wakil Ketua                      : Arfan Sutono

Sekretaris                        : Muhammad Nizan Nasution, S.PdI

Wakil Sekretaris               : Toto Malandow Harahap, S.Sos
Wakil Sekretaris               : Hajairin Pane, S.PdI
Wakil Sekretaris               : Al Bariatul Hasibuan
Wakil Sekretaris               : Herman Saputra, S.Pd
Wakil Sekretaris               : Rizki Abadi Rambe
Wakil Sekretaris               : Dermawan Sihombing, S.PdI
Wakil Sekretaris               : Ade Saputra Hasibuan
Wakil Sekretaris               : Ali Munandar Ritonga, S.Pd
Wakil Sekretaris               : Rahman Saukani, S.Pd
Wakil Sekretaris               : Najamuddin Matondang, Amd
Wakil Sekretaris               : Ismail Marzuki Harahap, S.Pd
Wakil Sekretaris               : Perdinan Tulus Hasibuan

Bendahara                      : Ahmad Riswan Panggabean, S.Pd

Wakil Bendahara              : Sulaiman Nasution
Wakil Bendahara              : Martuan Simatupang, S.P
Wakil Bendahara              : Nur Aisyiah Hasibuan, S.Pd
Wakil Bendahara              : Halomoan Harahap        
Wakil Bendahara              : Indra Saputra Nasution, S.STP
Wakil Bendahara              : Ahmad Rifai Matondang, SH
Wakil Bendahara              : Erika Ayu Ningsih
Wakil Bendahara              : Irwan Oloan Harahap, SH
Wakil Bendahara              : Einsten Candra Sean Kinali
Wakil Bendahara              : Irpan Harahap, S.PdI
Wakil Bendahara              : Irpan Rangkuti, S.PdI
Wakil Bendahara              : Riyan Saputra Nasution

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN

Departemen :
1. Organisasi                            : Ikhsan
                                                  : Muhammad Panggabean, S.Pd
                                                  : Sory Muda Pohan
                                                  : Samuel Sitompul
                                                  : Ederal Sakti Harahap
                                                  : Ikhsan Rusandy Lubis

2. Kaderisasi & Keanggotaan   : Angga Wiranata
                                                  : Indra Wijaya Harahap, SH
                                                  : M. Hartony Dalimunthe
                                                  : Hadi Suhendra
                                                  : Daniel Hutabarat
                                                  : Advend Sagala
                                                  : Chairul Azmi Sitompul

3.   Hubungan Antar Lembaga  : Abdul Rahman Nasution, ST
                                                  : Harizon Sahputra, SH
                                                  : Hotmar Basri
                                                  : Rahmat Kurniawan
                                                  : Zulfandi Dwi Saputra
                                                  : Saidina Hamzah
                                                  : Adi Saputra Husni Nasution

4.   Peng. Masyarakat & Sosial : Nasir Alpan Hasibuan
                                                  : Darman Siregar, S.P
                                                  : Fakhrul Rozi, S.PdI
                                                  : Anton Sunarya Harahap, S.Sos
                                                  : Abdul Jalil Daulay, S.PdI
                                                  : Andi Pulungan, S.PdI
                                                  : Frans Aritonang

5.   Pendidikan & Kebudayaan  : Irfan Azhari Nasution, SH
                                                  : Saiful Anwar P Nasution
                                                  : Mardan Eriansyah Siregar
                                                  : Rahman Saukani, S,Pd
                                                  : Ishar Pulungan

6.   Kesehatan                            : Emelda Siska Siregar
                                                  : Tengku Marisa
                                                  : Dewi Puspita
                                                  : Heni Susanti
                                                  : Nova Leli Matondang

7.   Koperasi & UKM                  : Andika Daulay, SH
                                                  : Muhammad Taufik Saleh Hrp
                                                  : Hermansyah Nasution
                                                  : Bulu Roma
                                                  : Wirman Nasution
                                                  : Musbar Mubarok Harahap

8.   Pertahanan & Agraria          : Yudi Iskandar Nasution, S.PdI
                                                  : Mhd. Nasir, S.Sos
                                                  : Sandi Gusrio Harahap, S.Sos
                                                  : Samman Pohan

9.   Hukum & Ham                    : Abdul Aziz Nasution, SH
                                                  : Abdul Rozak Harahap, SH
                                                  : Akhiruddin
                                                  : Paisal Siregar, S.Sos
                                                  : Putra Halomoan, SH, MH
                                                  : Kurnia Ade Fadly Hutagalung

10.   Agama                               : Saddam Ikhsan Firdaus
                                                  : Ahmad Yani
                                                  : Indra Doly Hutasuhut, S.Sos
                                                  : Zahiruddin Hasibuan, SE
                                                  : Yunita Lestari, S.Pd
                                                  : Tias Mainun Harahap, S.PdI

11.   Olahraga                            : Ismail Saleh Siregar
                                                  : Try Awaluddin Harahap
                                                  : Ahmad Syaputra Siregar
                                                  : Hendri Haborgoan
                                                  : Ahmad Saidi
                                                  : Ahmad Suhaimi Lubis
                                                  : Andi Akbar Siregar
                                                  : Anggi Ivan Bony

12.   Pemb. Perempuan            : Endang
                                                 : Resty Siregar
                                                 : Halimathus Syahdia Barubara
                                                 : Ririn
                                                 : Donna
                                                 : Marisa

13.   Penanggulangan Teroris   : Harianto Hasibuan
dan Narkoba                      : Romaito Suprianto
                                           : Mursal Efendi
                                           : Bufa Sukma Rifai, SH

14.   Pelajar & Mahasiswa         : Frengki Batubara, S.Pd
                                           : Parlindungan Harahap, SH
                                           : Asmad Syahputra Lubis
                                           : Fadly Yusuf Lubis
                                           : Siti Hadiah

15.   Penggalangan Opini &      : Budi Saputra Lubis
Publikasi                            : Bambang Herianto Ginting
                                           : Oryza Pasaribu
                                           : Sabar M. Sitompul
                                           : Andi Nasution
                                           : Khairul Anwar Pulungan
                                           : Syahril Pardomuan Nasution

SUMBER :

DPD KNPI Sumut, 2006, Profil dan Aktivitas KNPI, Medan : Yayasan Rahmat

Hasibuan, Muhammad Umar Syadat 2008, Revolusi Politik Kaum Muda, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Iskandar, Muhammad, dkk. 2015, Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia, Institusi dan Gerakan Jilid 3, Jakarta : Dirjen Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan kebudayaan

Koto, Joni. dkk, 2003, 30 Tahun KNPI Mengabdi di Sumatera Utara, Medan : CV Pijar

Siahaan, Samman. 2019, Profil Sejarah DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, Padangsidimpuan : DPD KNPI

Widyarsono, Toto dkk, 2011, Pengumpulan Sumber Sejarah Lisan Gerakan Mahasiswa 1966 dan 1998, Jakarta : Dirjen Sejarah dan Purbakala Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Ketetapan Kongres XIV Pemuda/KNPI Nomor : TAP 06/ KONGRES-XIV/ PEMUDA-KNPI/ 2015 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Nasional Pemuda Indonesia


No comments:

Post a Comment

kelik