BAB I SEJARAH KNPI
1.
Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
Sebelum
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) didirikan cikal bakal organisasi ini
bermula dengan lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25
Oktober 1965 atas prakarsa mahasiswa dan di fasilitasi oleh Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan, Brigadir Jenderal Syarief Thayeb. KAMI dibentuk oleh
organisasi mahasiswa yang hadir ketika itu, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Mapancas (Mahasiswa
Pancasila), Somal (Sentral Organisasi Mahasiswa Lokal), IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah), Semmi (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia), PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), PELMASI
(Pelopor Mahasiswa Sosialis Indonesia), Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI)
dan Gemsos (Gerakan Mahasiswa Sosialis).
Pada saat membentuk
KAMI wakil dari Presidium GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) juga
hadir. Organisasi mahasiswa nasionalis tersebut mempertanyakan pembentukan
KAMI, karena menurut mereka, mahasiswa telah memiliki PPMI (Perhimpunan Pers
Mahasiswa Indonesia). Pertanyaan itu dijawab semua organisasi mahasiswa yang pada
dasarnya mengatakan, PPMI tidak layak lagi mewakili mahasiswa seluruh
Indonesia. Ketika organisasi mahasiswa lain yang hadir dalam pertemuan
pembentukan KAMI, menanyakan sikap GMNI tentang pembentukan dan keikutsertaan
mereka dalam KAMI, mereka menyatakan akan berkonsultasi dulu dengan PNI (Partai
Nasional lndonesia), karena mereka adalah bagian dari partai tersebut. Keesokan
harinya wakil GMNI datang ke rumah Menteri Syarief Thayeb dan menyatakan tidak
ikut serta dalam KAMI.
Beberapa
hari setelah membentuk KAMI terjadi pertemuan antara Cosmas Batubara dengan
Suryadi dan Aberson Sihaloho, kedua orang terakhir dari GMNI Osa-Usep. Kemudian
kedua tokoh mahasiswa ini menegaskan bahwa GMNI Osa-Usep akan bergabung dengan
KAMI, karena berada pada garis yang sama. Bahkan belakangan tokoh GMNI Osa-Usep
juga duduk sebagai anggota Presidium KAMI Pusat. Setelah KAMI Pusat terbentuk,
berbagai kesatuan aksi lain juga berdiri, seperti KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Pemuda Indonesia), Kesatuan Aksi
Sarjana Indonesia (KASI), KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KAGI (Kesatuan
Aksi Guru Indonesia) dan beberapa kesatuan aksi lainnya.
Berdirinya
KAMI tidak terlepas dari situasi nasional akibat Gerakan 30 September.
Pihak-pihak yang tidak menyukai PKI
membentuk wadah perjuangan untuk melawannya. Namun seiring berjalannya
waktu, pada akhir 1965 perekonomian kian
memburuk. Hal ini mendorong KAMI untuk ikut serta menyuarakan
penderitaan rakyat. Untuk itu KAMI mengadakan
rapat. KAMI Pusat
segera berkonsolidasi, mahasiswa mulai menggalang kekuatan. Hasilnya, KAMI menempuh jalan Konsepsional dan Aksi Masa
melalui demonstrasi. Demonstrasi mulai dilancarkan, digelar sekitar 2 bulan. Tuntutan KAMI yang terkenal yaitu
Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), yakni 1) Bubarkan PKI, 2) Rombak/bubarkan
Kabinet Dwikora dan 3) Turunkan harga kebutuhan pokok.
Tanggal 25
Februari 1966, KAMI dibubarkan oleh pemerintah. Meskipun berumur singkat, namun
apa yang dilakukan KAMI itu merupakan mata rantai penting dalam rangkaian awal
yang akhirnya berhasil mengganyang habis PKI sekaligus meruntuhkan rezim
Sukarno alias Orde Lama. Meskipun demikian,
perjuangan mahasiswa masih tetap berlanjut. Mahasiswa tetap kritis, terhadap
keadaan bangsa dan negara.
2. Kelompok
Cipayung
Setelah bubarnya KAMI, maka organisasi mahasiswa tentu tidak
memiliki wadah perjuangan bersama yang melembaga. Namun, ketidakadaan
wadah resmi tidak jadi halangan bagi sesama pimpinan organisasi mahasiswa dalam
membina hubungan komunikasi satu sama lain. Secara umum, situasi saat itu
dirasakan mulai kurang kondusif bagi perjuangan mahasiswa. Tapi disisi lain,
dorongan idealisme untuk tetap memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara,
mendorong para pimpinan organisasi mahasiswa untuk saling berkomunikasi dan bertukar
pikiran untuk membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi bersama. Maka para
pimpinan organisasi mahasiswa yang ada pada saat itu sering melakukan pertemuan
dan berdiskusi.
Dari pertemuan dan diskusi-diskusi ini lahir keinginan
untuk merumuskan sikap bersama sekaligus untuk mengukuhkan kerjasama dimasa
mendatang. Pertemuan tersebut terlaksana pada tanggal 21-22 Januari 1972
di Cipayung Jawa Barat. Dari pertemuan inilah, lahir sebutan “Kelompok
Cipayung” dan tanggal 22 Januari merupakan hari terbentuknya.
Pada
awalnya Kelompok Cipayung hanyalah istilah untuk menyebut satu Forum Komunikasi
dan kerjasama antar 5 (lima) organisasi mahasiswa yang terdiri dari : HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia) dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia) seperti awal pembentukan dari KAMI sebelumnya.
Dalam perkembangannya Kelompok
Cipayung ini terkesan sebuah lembaga atau organisasi karena menjadi terkenal di
kalangan masyarakat saat itu. Tentunya karena kiprah peran dan terutama
pikiran-pikiran kritis yang dilahirkannya, kerap dianggap sebagai cerminan
sikap politik mahasiswa Indonesia. Eksistensi Kelompok Cipayung memang satu
fenomena menarik dalam sejarah kerjasama antar organisasi mahasiswa. Bukan saja
karena bentuknya yang unik, karena menyatukan organisasi mahasiswa yang
memiliki berbagai perbedaan karakteristik, tapi juga usianya relatif panjang
dibanding dengan wadah kerjasama organisasi mahasiswa yang lain.
Lahirnya kerjasama Kelompok Cipayung,
sebenarnya bukan sesuatu yang direncanakan, dalam arti para pemimpin organisasi
mahasiswa itu berkumpul dan kemudian membentuk suatu kelompok yang dinamakan
Kelompok Cipayung. Melainkan secara alamiah melalui diskusi-diskusi informal
dan komunikasi yang bersifat personal antar sesama pimpinan organisasi
mahasiswa. Komunikasi untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman antara
sesama aktivis mahasiswa memang sesuatu yang lazim terjadi, apalagi bila
sebelumnya sudah saling kenal satu sama lain. Hal ini juga terjadi diantara
sesama pimpinan organisasi mahasiswa Kelompok Cipayung yang sebelumnya sudah
sempat berhimpun dalam wadah perjuangan bersama yaitu KAMI.
Terbentuknya Kelompok Cipayung sudah jelas karena adanya
komunikasi yang erat antar pimpinan organisasi mahasiswa untuk saling bertukar
pikiran. Dari proses komunikasi ini tersebut terjalin rasa kebersamaan dalam
menghadapi persoalan bersama. Dilatarbelakangi karena besarnya keinginan
tersebut, maka ia mampu mengatasi berbagai perbedaan antar organisasi mahasiswa.
Kelompok Cipayung terbentuk karena adanya kemauan kuat dan tentu disertai
kemampuan dari pimpinan lima organisasi mahasiswa mengatasi perbedaan-perbedaan.
Kuncinya adalah meletakkan kepentingan bangsa, negara dan mahasiswa pada agenda
bersama.
3. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Pada saat maraknya aksi yang dilakukan oleh Kelompok
Cipayung tahun 1973 bersamaan itu pemerintah menggiring organisasi masyarakat
dan mahasiswa masuk ke dalam bentuk pewadahan tunggal, sehingga perlahan tapi
pasti berbagai ormas pun bubar karena melebur dalam wadah yang disodorkan
pemerintah. Ormas-ormas buruh melebur ke dalam SBSI (Serikat Buruh Seluruh
Indonesia), ormas-ormas nelayan ke dalam HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh
Indonesia), ormas-ormas Petani ke HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dan
sebagainya yang masih bisa bertahan, hanya organisasi mahasiswa karena telah
didahului dengan lahirnya Kelompok Cipayung dan ormas-ormas wanita karena jauh
hari sudah terbentuk Kowani (Kongres Wanita Indonesia).
Menghadapi perkembangan situasi saat itu organisasi mahasiswa
yang tergabung dalam Kelompok Cipayung sulit menggelar pertemuan, karena segala
perhatian terpaksa difokuskan pada upaya menyiasati kebijakan pewadahan tunggal
yang dijalankan pemerintah. Pada tahun 1973 awal konsep akan dibentuknya KNPI yang
dijadikan sebagai wadah tunggal bagi pemuda. Meskipun oleh pemerintah pada
saat itu dijadikan dalih untuk mengakhiri eksistensi organisasi mahasiswa yang
tergabung dalam Kelompok Cipayung.
Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok
Cipayung berperan aktif dalam pembentukan KNPI. Hal ini setidaknya tercermin
dalam pendapat Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Brigadir Jenderal
Syarief Thayeb yang menganggap mahasiswa adalah bagian dari pemuda dan
karenanya harus melebur dalam KNPI.
Pendapat Syarief Thayeb tersebut ditanggapi berbeda oleh Kelompok
Cipayung yang memandang KNPI hanyalah sebagai wadah berhimpun bagi ormas-ormas
kepemudaan dan keberadaannya hanya terbatas pada tingkat nasional. Bahkan organisasi
mahasiswa Kelompok Cipayung menempatkan KNPI hanya sebagai salah satu organisasi
kepemudaan yang statusnya sama dengan ormas-ormas kepemudaan yang sudah ada.
Pada akhirnya atas kepedulian dan tanggung jawab para
mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung yang memiliki latar belakang
berbeda-beda dengan rasa tulus ikhlas menyatakan diri berhimpun dalam langkah
dan gerak bersama demi terciptanya perjuangan Bangsa Indonesia tergabung dalam
satu wadah yang sama dengan mahasiswa dan pemuda lainnya. Maka dilakukanlah
Deklarasi Pemuda Indonesia sebagai landasan terbentuknya KNPI yaitu pada
tanggal 23 Juli 1973 Ketua Umum pertamanya adalah David Napitupulu.
Kelahiran KNPI sebagai bukti dari
kepekaan dan kepeloporan pemuda dan mahasiswa dalam menjawab tantangan peran
kesejarahan, melalui menggalang persatuan dan kesatuan, mengkonsolidasi
keanekaragaman potensi, membentuk sinkronisasi dan sinergi partisipasi dalam
rangka mensukseskan kegiatan pembangunan nasional. Deklarasi Pemuda lahir dari
sebuah kesadaran akan tanggung jawab pemuda Indonesia untuk mengerahkan segenap
upaya dan kemampuan untuk menumbuhkan serta meningkatkan dan mengembangkan
kesadaran sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Deklarasi pemuda yang tergabung dalam
KNPI lahir untuk menindaklanjuti isi pesan sumpah pemuda yang menggariskan
kebutuhan keberhimpunan dengan mengejawantahkan satu nusa, satu bangsa dan satu
bahasa Indonesia. KNPI berbeda
dengan bentuk organisasi pemuda yang dikenal sebelumnya, seperti Front Pemuda
yang bersifat federasi dan anggotanya terdiri atas ormas-ormas pemuda. Komite ini tidak mengenal keanggotaan ormas,
oleh karena itu Komite ini bukanlah suatu federasi.
BAB
II PROFIL
KNPI
KNPI berazaskan Pancasila
dan UUD 1945, Status KNPI adalah satu-satunya wadah berhimpun Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP di Indonesia. KNPI memiliki tujuan sebagai
berikut :
1.
Terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia demi tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.
Terciptanya pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual,
berakhlak mulia dan memiliki keahlian profesional, dalam rangka menjamin
kesinambungan Pembangunan Nasional
3.
Terberdayakannya seluruh potensi pemuda Indonesia dalam berbagai
dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara demi mempercepat terwujudnya
masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
KNPI memiliki fungsi,
diantaranya :
1.
Sebagai wadah perekat kemajemukan pemuda Indonesia dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara guna
mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional
2.
Sebagai laboratorium kader pemuda Indonesia dalam rangka
mengembangkan potensi pemuda yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan
bertanggungjawab, guna terjaminnya proses regenerasi kesinambungan masa depan
bangsa
3.
Sebagai wadah perjuangan pemuda Indonesia dalam rangka peningkatan
derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat
terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Hirarki dan Kedudukan
Organisasi :
1.
KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan
Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), berkedudukan di
Ibukota Negara
2.
KNPI Daerah Provinsi terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI)
Provinsi dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI)
Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi
3.
KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia
(MPI) Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia
(DPD KNPI) Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota
4.
Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI)
Kecamatan/Distrik dan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik Komite Nasional Pemuda
Indonesia (DPK KNPI) Kecamatan/Distrik berkedudukan di Ibukota Kecamatan/
Distrik.
BAB
III STRUKTUR
ORGANISASI KNPI
1. DPP KNPI
Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI berada di ibu kota yang
menjabat masa bakti selama 3 (tiga) tahun. DPP KNPI terdiri dari Pengurus
Harian dan Pengurus Pleno sebagaimana yang diatur dalam AD/ART KNPI Bab
Kepengurusan bahwa Pengurus Harian terdiri dari
seorang Ketua Umum, beberapa Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil
Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum dan beberapa Wakil Bendahara Umum.
Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan
Anggota-anggota Departemen. Jumlah Pengurus DPP KNPI terdiri dari 50% unsur keterwakilan
OKP Tingkat Nasional secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20%
unsur potensi pemuda lainnya dan 10% unsur kebutuhan organisasi.
Musyawarah tertinggi dalam pengambilan
keputusan di KNPI bernama Kongres untuk tingkat DPP, sedangkan tingkat daerah
dinamakan Musyawarah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Peserta Kongres terdiri
dari peserta yang memiliki hak pilih dan hak bicara dan peninjau Kongres hanya
memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan dipilih.
Peran KNPI sebagai wadah berhimpunnya kaum pemuda,
tentunya menjadi wahana pemersatu para pemuda dan pemudi yang mampu berperan
dalam mengakomodir, mencerdaskan, mensolidkan, mengasah rasa solidaritas kaum
muda serta mendamaikan segala pertentangan yang muncul di tengah-tengah
masyarakat.
KNPI juga memiliki peran dalam mewujudkan generasi muda
di Indonesia yang kualitas intelektual yang baik, memiliki jiwa nasionalisme,
berperan nyata dalam pembangunan nasional dan dapat merangkul seluruh
organisasi kepemudaan (OKP) baik di pusat maupun di daerah.
KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi
masyarakat pemuda pada dasarnya adalah organisasi kader, karena para tokoh yang
dipilih dan duduk dalam kepengurusan KNPI adalah para kader-kader OKP yang dimana
awalnya berhimpun yang dipandang cukup baik dan berkualitas oleh OKP-nya.
Sejak pendiriannya tahun 1973 sampai 2019 DPP
KNPI telah sebanyak 15 kali pergantian Ketua Umum. Dari
semua yang pernah menjadi Ketua Umum KNPI umumnya menduduki posisi penting di pemerintahan
diantaranya menjadi anggota DPR, Duta Besar, Menteri Kabinet dan juga Gubernur
serta posisi strategis lainnya. Hal ini membuktikan bahwa KNPI merupakan wadah
organisasi yang mampu melahirkan kader-kader yang terbaik di masanya serta
menciptakan tokoh-tokoh besar dan mampu memimpin negeri ini di masa-masa yang
akan datang.
Kepengurusan KNPI bukan hanya ada di tingkat pusat
melainkan sampai pada DPD (Dewan Pengurus Daerah) tingkat Provinsi sampai pada
DPD tingkat Kabupaten/Kota yang keberadaannya di seluruh daerah yang ada di
Indonesia memiliki kepengurusan di tingkat masing-masing.
KETUA DPP KNPI PERIODE 1973-2018
No
|
Nama
|
Periode
|
1
|
David
Napitupulu
|
1973-1978
|
2
|
Akbar
Tandjung
|
1978-1981
|
3
|
Aulia
Rahman
|
1982-1984
|
4
|
Abdullah
Puteh
|
1984-1987
|
5
|
Didiet
Haryadi
|
1987-1990
|
6
|
Tjahjo
Kumolo
|
1990-1993
|
7
|
Tubagus
Haryono
|
1993-1996
|
8
|
Maulana
Isman
|
1996-1999
|
9
|
Adhyaksa
Dault
|
1999-2002
|
10
|
Idrus
Marham
|
2002-2005
|
11
|
Hasanuddin
Yusuf
|
2005-2008
|
12
|
Ahmad
Doli Kurnia
|
2008-2011
|
13
|
Taufan EN
Rotorasiko
|
2011-2014
|
14
|
Muhammad
Rifai Darus
|
2015-2018
|
15
|
Noer Fajrieansyah
|
2018-2021
|
2. DPD KNPI Sumatera Utara
Sumatera Utara dikenal sebagai provinsi yang banyak
melahirkan tokoh-tokoh nasional yang cukup terkenal yang perannya sangat
diperhitungkan dalam pembangunan bangsa Indonesia saat ini memiliki 33
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduknya mencapai 58,46 juta jiwa. Tentunya dibutuhkan
peran pemuda dalam mendorong penguatan pembangunan bagi Sumatera Utara agar
bisa lebih baik dan bermartabat.
Peranan DPD KNPI Sumatera Utara dalam mewujudkan
pembangunan daerah tentunya sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan selama
ini KNPI Sumatera Utara memiliki peran yang vital dan sentral dalam segala
aspek yakni aspek sosial, budaya, agama dan pemerintahan. Pemuda yang tergabung
dalam KNPI Sumatera Utara selalu memiliki ide dan gagasan yang inovatif dalam
keberagaman demi mewujudkan pembangunan daerah.
Kilas balik sejarah perjalanan DPD KNPI Sumatera Utara
ini terbentuk dari kepedulian pemuda terhadap daerahnya pada saat itu. Saat DPP
KNPI di deklarasikan di pusat pada tanggal 23 Juli 1973 akan tetapi tidak semua
daerah serentak mendeklarasikan terbentuknya KNPI salah satunya di Sumatera
Utara. Hal ini dikarenakan pada saat itu masih sulitnya menentukan siapa ketua
KNPI Sumatera Utara nantinya dengan latar belakang masyarakatnya yang majemuk
tentunya harus dibutuhkan figur yang cukup kuat serta dapat mengayomi semua
golongan.
Barulah pada tanggal 11 September 1974 DPD KNPI Sumatera
Utara dibentuk dan dideklarasikan. Saat itu, Gubernur, Kadit Sospol Panglima
Kodam I/BB menjadi pihak yang menentukan siapa yang akan dipilih menjadi ketua
DPD KNPI di Sumatera Utara. Pelopor berdirinya DPD KNPI Sumatera Utara saat itu
jumlahnya mencapai 32 orang yang merupakan sekumpulan pemuda dan mahasiswa yang
tergabung dalam organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan lainnya.
Bomer Pasaribu merupakan ketua DPD KNPI Sumatera Utara
yang dipilih untuk menjalankan roda organisasi pertama kalinya dan
sekretarisnya E. Daulat Ginting yang memimpin selama dua periode yaitu 1974-1979
dan 1979-1982.
Sampai saat ini kepemiminan DPD KNPI Sumatera Utara sudah mengalami 11 kali pergantian ketua yang setiap masa kepemimpinannya dapat dikatakan berhasil dan sukses membawa perkembangan KNPI di Provinsi Sumatera Utara.
Sampai saat ini kepemiminan DPD KNPI Sumatera Utara sudah mengalami 11 kali pergantian ketua yang setiap masa kepemimpinannya dapat dikatakan berhasil dan sukses membawa perkembangan KNPI di Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini dibuktikan dari kelengkapan struktur organisasi
KNPI di DPD tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Sumatera Utara, sampai
saat ini masih terus mengambil peran pembangunan dan menjadi wadah pemersatu
bagi para pemuda di Sumatera Utara yang siap berkolaborasi dengan semua elemen
yang ada di daerah.
KETUA DPD KNPI SUMATERA UTARA PERIODE 1974-2018
No
|
Nama
|
Periode
|
1
|
Bomer
Pasaribu, BA
|
1974-1982
|
2
|
Drg.
Zainal Arifin
|
1982-1985
|
3
|
Drg. A.
Wahab Sugiharto
|
1985-1988
|
4
|
(Alm.
Drs. Manahan AR. Nasution
|
1988-1991
|
5
|
H.
Syamsul Arifin, SE
|
1991-1995
|
6
|
Drs.
Ardjoni Munir
|
1995-1998
|
7
|
Bahdin
Nur Tanjung, SE
|
1998-2001
|
8
|
H. Firdaus
Nasution
|
2001-2004
|
9
|
Rolel
Harahap
|
2005-2008
|
10
|
H. A.
Yasyir Ridho Lubis, SH, ST, M.SP
|
2008-2014
|
11
|
Sugiat
Santoso, SE, M.SE
|
2016-2019
|
12
|
El. Adrian
Shah
|
2019-2022
|
Pemuda Indonesia adalah ahli waris cita-cita bangsa yang
sah dan sekaligus agalah generasi penerus yang telah ikut meletakkan dasar-dasar
kemerdekaan bangsa Indonesia, dengan, melewati suatu simponi perjuangan yang panjang.
Tapak-tapak sejarah di belakang kami adalah kesaksian
yang paling nyata dan tonggak kebenaran, tentang usaha dan pengorbanan yang
tiada taranya, telah memberikan kesadaran dan tanggung jawab pada kami untuk
diteruskan sebagai pesan suci.
Kami pemuda Indonesia menyadari sepenuhnya dan dengan
khidmat menangkap getaran Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan
tekad Satu Bangsa, Satu Tanah Air, Satu Bahasa dan piranti kesatuan dan
persatuan lainnya :
Sangsaka
Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bhineka Tunggal Ika
Kami bertekad untuk mengerahkan seluruh upaya dan
kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan, kesadaran kami
sebagai Satu Bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menjaga dan ikut serta melaksanakan Haluan
Negara yang menjadi penuntun bagi langkah-langkah kemudian.
Oleh sebab itu, pengabdian yang menjadi tanggung jawab kami
selaku Generasi Muda masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan
pikiran untuk ikut serta mengisi kemerdekaan dengan lebih segera mempercepat
pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Kami menyadari sepenuhnya akan panggilan dan makna kami
sebagai kaum muda adalah salah satu faktor penggerak untuk sesuatu yang lebih
berarti bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia menuju jenjang yang lebih
tinggi dan luhur demi tercapainya masa depan yang lebih baik.
Dihadapan kami terbentang masa depan hasil pembangunan
bangsa kami generasi muda dan hasil pembangunan adalah masa depan itu sendiri.
Oleh karena itu, Generasi Muda pembangunan dan masa depan adalah satu kesatuan
yang tak terpisahkan.
Dengan rasa tulus dan ikhlas menyatakan diri berhimpun
dalam langkah dan gerak bersama demi tercapainya cita-cita generas muda Indonesia.
Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami menyatakan
dengan resmi berdirinya “Komite Nasional Pemuda Indonesia” Provinsi Sumatera
Utara, dengan pedoman / ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1.
Komite Nasional Pemuda merupakan forum
komunikasi antara generasi muda Indonesia Sumatera Utara
2.
Komite Nasional Pemuda menampilkan
kegiatan-kegiatan pemuda sebagai indikator adanya komunikasi antar generasi
muda
3.
Komite Nasional Pemuda berfungsi sebagai stabilitator
dan dinamisator generasi muda, baik yang masih mengikuti pendidikan formil
maupun yang tidak
4.
Anggota pengurus yang duduk dalam Komite Nasional
Pemuda adalah exponen-exponen / Pimpinan Pemuda / mahasiswa dari
organisasi-organisasi yang ada dan hidup dalam masyarakat.
Organisasi-organisasi tersebut tidak merupakan anggota dari Komite Nasional
Pemuda
5.
Bahwa wadah ini adalah merupakan Kesatuan
Generasi Muda dalam satu wadah pembinaan aspirasi Generasi Muda di Provinsi
Sumatera Utara
6.
Bahwa di tingkat Pusat / Nasional, Komite
Nasional Pemuda Indonesia adalah merupakan kesatuan wadah Generasi Muda
Indonesia
7.
Bahwa untuk lebih memantapkan tekad Generasi
Muda Indonesia perlu segera diadakan Kongres Pemuda Seluruh Indonesia dan
mempercayakan KNPI di pusat sebagai sponsor penyelenggara kongres tersebut.
3. DPD KNPI Kota Padangsidimpuan
Periode 2002-2005
Awal mula terbentuknya DPD KNPI Kota Padangsidimpuan seiring
dengan adanya proses pemekaran daerah Kota Padangsidimpuan menjadi daerah
otonom dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan dan
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Hari Sabarno pada
tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta, selanjutnya dilantiklah Zulkarnain Nasution
sebagai Pejabat (Pj.Walikota) Padangsidimpuan pada tanggal 9 November 2001 oleh
Gubernur Sumatera Utara saat itu.
Hal ini menjadi latar belakang dan dianggap oleh pengurus
DPD KNPI Sumatera Utara masa kepemimpinan Firdaus Nasution untuk membentuk DPD
KNPI Kota Padangsidimpuan. DPD KNPI Sumatera Utara memberikan mandat kepada
Korwil (Koordinator Wilayah) untuk diadakan musyawarah pemuda, OKP dan PK KNPI
yang berada di Kota Padangsidimpuan untuk sepakat menghasilkan pembentukan DPD
KNPI Kota Padangsidimpuan beserta pengurusnya.
Proses pembentukan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan saat itu
bertepatan saat kepemimpinan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tapanuli Selatan Irsan
Efendi Nasution (Walikota Padangsidimpuan saat ini). Tentunya mempunyai peran dan
andil yang sangat penting dalam terwujudnya kepengurusan DPD KNPI Kota
Padangsidimpuan yang dibantu oleh seluruh pengurus DPD KNPI Kabupaten Tapanuli
Selatan.
Pada pertengahan tahun 2002, seluruh organisasi
kepemudaaan yang ada di Kota Padangsidimpuan jumlahnya sekitar 36 OKP sepakat
untuk mengadakan Musda ke-I KNPI Kota Padangsidimpuan yang pertama kalinya. Hasil
dari musyawarah tersebut memutuskan Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yang
pertama yaitu saudara Lukman Siregar yang merupakan Ketua OKP GP Ansor dipilih secara
aklamasi dan Sekretarisnya Ali Amsyah Batubara.
Masa kepemimpinan Lukman Siregar hal yang pertama
dilakukan adalah dengan mengkonsolidasikan kepengurusan KNPI yang mewadahi OKP
di Kota Padangsidimpuan karena baru terbentuk, maka pada saat itu belum adanya
anggaran yang tersedia dalam melaksanakan segala kegiatan program kerja Kantor
Sekretariat saja masih menggunakan dana pribadi pengurus. Meskipun demikian Lukman
Siregar mampu menjalin kekompakan antar OKP dan hampir tidak ada masalah
diantara pengurus maupun sesama OKP.
Pada periodesasi pertama ini sudah banyak program dan
kegiatan yang dilakukan oleh DPD KNPI Kota Padangsidimpuan dan sangat membanggakan
karena usia pendiriannya yang masih tergolong baru. Pada Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden tahun 2004 dilakukan pertama kalinya DPD KNPI Kota
Padangsidimpuan beserta OKP yang ada memberikan perannya yaitu dengan melakukan
gerakan Apel Akbar Pemuda yang tujuannya agar tidak ada perselisihan dan
menciptakan Pemilu damai.
Periode 2006-2009
Setelah masa kepengurusan Lukman Siregar berakhir, maka
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mengadakan Musda Ke II pelaksanaannya terlambat
yang seharusnya diadakan tahun 2005 baru terlaksana pada tahun 2006, hal ini
dikarenakan ada beberapa masalah yang dihadapi pada waktu periodesasi pertama
KNPI Kota Padangsidimpuan.
Hasil Musda tersebut menghasilkan beberapa agenda
diantaranya adalah pemilihan Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yaitu Ali
Hotma Tua Hasibuan dengan Sekretarisnya Zufri Nasution masa periode 2006-2009.
Pada periode Ali Hotma Tua Hasibuan di bawah kepemimpinan Walikota Zulkarnain
Nasution ada sebanyak 48 organisasi kemasyarakatan pemuda dan mahasiswa yang
tergabung di KNPI jumlah tersebut mengalami peningkatan dari periode
sebelumnya.
Hal menarik dan masih ada dalam ingatan kita semua bahwasanya
pada periode Ali Hotma Tua Hasibuan ada suatu gerakan untuk mendesak Pemerintah
Kota Padangsidimpuan dan DPRD mengeluarkan Perda yang menyangkut penyakit
masyarakat. Hal ini karena adanya kepedulian para pemuda yang tergabung dalam
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan terhadap permasalahan yang sedang maraknya
terjadi yaitu perbuatan asusila.
Pada saat itu, banyak tempat-tempat yang disinyalir dijadikan
sebagai tempat asusila para remaja untuk bermadu kasih. Tempat tersebut berada
di Jalan By.Pass atau Jalan Baru dan Tor Simarsayang, serta banyaknya kafe-kafe
dan karaoke yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan narkoba dan perbuatan
asusila.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mendesak pemerintah kota
untuk segera menertibkan tempat-tempat tersebut, demi terciptanya kenyamanan
dan ketertiban umum di Kota Padangsidimpuan. Mengingat masyarakatnya dikenal
sangat religius atau taat beragama. Selain itu DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga
melaksanakan program safari Jum’at yaitu dengan mendatangkan ustad ke
masjid-masjid untuk berkhotbah tujuannya adalah membantu pemerintah dalam
membina para pemuda memiliki moral dan akhlak yang baik.
Pada dua periode kepemimpinan Ketua DPD KNPI Kota
Padangsidimpuan, memang belum banyak yang dilakukan oleh pengurus masa itu. Hal
ini dikarenakan masih terbatasnya anggaran dana hibah yang dialokasikan oleh
Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, meskipun
demikian para pengurus masih terus eksis dan berjalan mengembangkan KNPI dan
ikut berperan aktif dalam mendorong dan membantu pemerintah kota dalam
mewujudkan pembangunan dan menjaga daerahnya.
Periode 2009-2012
Setelah berakhirnya kepemimpinan Ali Hotma Tua Hasibuan
di DPD KNPI Kota Padangsidimpuan. Dengan segera, Musda ke-III dilaksanakan
sebagai kewajiban untuk meneruskan kepengurusan dan kepemimpinan. Pada Musda
ke-III ini dipilihlah Faisal Gultom secara aklamasi untuk meneruskan
kepemimpinan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk masa bakti 2009-2012 bersama
Sekretarisnya Umar Halomoan Daulay.
Pada masa kepengurusan Faisal Gultom ada sebanyak 40 OKP
yang tergabung dalam DPD KNPI Kota Padangsidimpuan, jumlah tersebut mengalami
pengurangan dari yang sebelum yaitu sebanyak 48 OKP. Beliau rela mengeluarkan
modal demi membangun organisasi ini sebagai wadah tunggal OKP yang punya marwah
dan berdampingan dengan unsur lainnya.
Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan ini memiliki pandangan
yang visioner mengenai pemuda saat itu, menurutnya pemuda di masa depan harus
lebih dibina dan berubah dengan cara mandiri dari paradigma-paradigma kehidupan
praktis. KNPI juga harus mendorong unsur pemuda untuk meninggalkan sikap
arogansi organisasinya, namun lebih menonjolkan intelektualiasnya.
Di masa kepengurusan Faisal Gultom pulalah dana hibah
untuk DPD KNPI Kota Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominalnya
untuk menunjang segala kegiatan yang akan dilakukan KNPI. Meskipun dalam
pembahasannya Faisal Gultom harus mengalami perdebatan panjang dengan anggota
DPRD yang turut membahasan masalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada saat
itu.
Dengan adanya dana maka DPD KNPI Kota Padangsidimpuan
banyak melakukan kegiatan untuk membangun diri, membangun loyalitas,
persaudaraan serta membangun hubungan kemitraan dengan berbagai stakeholder
yang ada. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pelatihan kepemimpinan,
sosialisasi, kegiatan dibidang olahraga, keagamaan, pelatihan kewirausahaan,
budidaya ikan dan membuka lahan usaha bagi pemuda.
Banyak sekali permasalahan yang terjadi dimasa
kepemimpinan Faisal Gultom saat itu yang membuat beliau harus menguras tenaga
dan pikirannya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pasalnya banyak
pemuda dari berbagai OKP membawa proposal-proposal bodong atas nama KNPI untuk
kegiatan yang fiktif mengajukan dana dan dimanfaatkan bagi penghasilan pribadi untuk
digunakan bersenang-senang.
Selain itu banyak kader-kader pemuda berbuat onar dan
harus berurusan dengan pihak kepolisian. Maka Faisal Gultom harus sering-sering
dan terus menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian untuk tidak melanjutkan
pada proses hukum yang semestinya atau menempuh jalur damai. Atas kesigapan
beliau dan pengurus lainnya semua permasalahan yang terjadi dapat teratasi
dengan baik tanpa menimbulkan konflik lain.
Periode 2012-2015
Diakhir masa jabatannya kepengurusan Faisal Gultom yang
tidak aktif dikarenakan pekerjaannya di Aceh dan mengalami kekosongan
kepemimpinan, maka ditunjuklah karaterker DPD KNPI, yakni Pandapotan Batubara yang
saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua II. Maka penunjukkan karateker tersebut
diamanahkan untuk menyelenggarakan Musda ke IV untuk menentukan kepemimpinan
periode berikutnya. Hasilnya Ahmad Faisal Siregar terpilih untuk melanjutkan
estapet kepemimpinan DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk periode 2012-2015 dan
saat itu yang menjadi Sekretarisnya yaitu Kadir Pandapotan.
Masa kepemimpinan Ahmad Faisal Siregar banyak kegiatan
yang dilakukan oleh KNPI diantaranya dibidang seremonial keagamaan, dialog
interaktif ketenagakerjaan yang melibatkan pemuda, Dinas Ketenagakerjaan dan
akademisi untuk mempersiapkan pemuda dan mahasiswa masuk dalam dunia kerja
ataupun membuka lapangan pekerjaan. DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga
menyelenggarakan beberapa even olahraga salah satunya adalah mengadakan
turnamen futsal dan pelatihan jurnalistik di perguruan tinggi di Kota
Padangsidimpuan.
Pada akhir masa jabatannya yaitu tanggal 27 Juli 2015
yang seharusnya mengadakan Musda ke V untuk memilih ketua periode selanjutnya, namun
harus terkendala dikarenakan adanya konflik dualisme di tubuh KNPI Pusat dan
DPD KNPI Sumatera Utara. Konflik ini terus menjalar sampai ke DPD tingkat
Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara begitupun di Kota
Padangsidimpuan. Sehingga sampai pada 2016 pelaksanaan Musda ke V baru akan
diadakan kembali setelah berakhirnya periode Ahmad Faisal Siregar mengalami kevakuman
selama satu tahun.
Periode Kepemimpinan Andi Lumalo Harahap
Dengan permasalahan yang terjadi ditubuh KNPI khususnya
di tingkat provinsi saat itu membuat pengurus KNPI tingkat Kabupaten/Kota
menjadi terbengkali dan vakum. Sehingga pelaksanaan Musda ke V yang seharusnya
dilaksanakan pada tahun 2015 tidak terlaksana. Hingga akhirnya konflik dapat
teratasi yang menghasilkan Sugiat Santoso terpilih dan dilantik menjadi Ketua
DPD KNPI Sumatera Utara periode 2015-2018 sekaligus merampungkan kepengurusan
di tiap-tiap daerah.
Pada tahun 2016 DPD KNPI Sumatera Utara memberikan mandat
dan menunjuk karateker DPD KNPI Kota Padangsidimpuan untuk segera melaksanakan
rapat internal demi mempersiapkan segala hal yang menyangkut dengan
penyelenggaraan Musda. Ketua karateker pengurus DPD KNPI Padangsidimpuan saat
itu adalah Pertama Yul Asmara Pane beserta yang lainnya mengadakan audiensi ke
Kantor Walikota yang dimaksudkan untuk memberitahukan atau koordinasi dengan
Pemerintah Kota dan Unsur Pimpinan Daerah lainnya, mulai dari Sekretariat
Daerah, DPRD, Kejari, Polres dan lainnya. Dengan harapan seluruh pihak terkait
sama-sama turut mendukung jalannya Musda Ke-V KNPI.
Setelah audiensi maka ditunjuklah ketua panitia Musda yaitu
Sulaiman Nasution beserta anggota lainnya untuk segera mempersiapkan Musda KNPI
Kota Padangsidimpuan. Sampai pada akhirnya pelaksanaan Musda berjalan dengan
tertib dan lancar dihadiri oleh Walikota Padangsidimpuan saat itu Andar Amin
Harahap beserta jajaran pemerintahan lainnya.
Hasil keputusan yang didapatkan dari Musda Ke V adalah
memilih Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan yang ke 5 yaitu Andi Lumalo Harahap
yang saat itu Sekretarisnya adalah Muhammad Nizam Nasution. Tidak mudah saat
kepemimpinan ini karena sudah satu tahun mengalami kevakuman dan kekosongan
pengurus yang ada di Kota Padangsidimpuan saat itu. Ujian berat bagi Andi
Lumalo Harahap untuk merampungkan dan menyatukan kembali keanggotaan KNPI dan
seluruh OKP yang masih aktif saat itu.
Pada akhirnya di awal-awal kepemimpinan beliau berhasil
merampungkan permasalahan di internal KNPI diantaranya dengan
mengkonsolidasikan seluruh jajaran pengurus dan seluruh OKP yang berjumlah 47 organisasi
di Kota Padangsidimpuan. Dengan usaha keras Andi Lumalo Harahap dapat
menjalankan roda kepemimpinan dan organisasi. Baik sebagai mitra kritis
pemerintah, laboratorium pemuda, hingga pada tingkatan pemberdayaan masyarakat
khususnya pemuda di Kota Padangsidimpuan.
Hingga pada akhirnya kepemimpinan Andi Lumalo Harahap sampai
pada akhir periode yaitu tahun 2019 dan sesuai hasil keputusan Rapat Pimpinan
Daerah DPD KNPI Kota Padangsidimpuan akan melaksanakan Musda Ke VI untuk
menentukan estafet kepemimpinan selanjutnya. Pelaksanaan Musda Ke-VI KNPI Kota
Padangsidimpuan dilaksanakan pada tanggal 24 agustus 2019 dengan tema “Menyongsong kebangkitan pemuda menuju pemuda
yang mandiri, berdaya saing serta SDM Unggul untuk Indonesia Maju.”
Hasil Musda tersebut menghasilkan sejarah sepanjang perjalanan
kepemimpinan KNPI Kota Padangsidimpuan pasalnya Andi Lumalo Harahap terpilih sebagai
Ketua DPD KNPI Kota Padangsidimpuan selama dua periode yaitu pada 2016-2019 dan
2019-2021. Pada kepemimpinan sebelum-sebelumnya hanya menjalankan satu periode
saja, artinya di bawah kepemimpinan beliau KNPI mampu menunjukkan eksistensinya
sebagai wadah organisasi pemuda dan mahasiswa serta mendapatkan kepecayaan
penuh dari seluruh OKP dan pemuda.
Sejak kepemimpinan Andi Lumalo Harahap telah banyak kegiatan
yang dilakukan baik internal maupun eksternal yang menunjukkan bahwa KNPI Kota
Padangsidimpuan hadir sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter pemuda
dan menjadi mitra pemerintah kota dalam mewujudkan pembangunan daerah Kota
Padangsidimpuan yang saat ini dipimpin oleh Irsan Efendi Nasution yang juga pernah
memimpin DPD KNPI Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dalam kepemimpinan Andi Lumalo Harahap perjalanan KNPI
mendapat kepercayaan penuh bukan saja dari mahasiswa dan pemuda, melainkan dari
pemerintah daerah, masyarakat dan unsur lainnya karena kepedulian yang
ditunjukkan beliau kepada wadah pemuda ini sangat maksimal dan dijiwainya dengan
sepenuh hati. Maka tidak heran apabila Andi Lumalo Harahap mendapat kepercayaan
untuk kedua kalinya memimpin organisasi ini.
Hal tersebut dikarenakan Andi Lumalo Harahap sudah banyak
memiliki pengalaman organisasi baik sejak duduk di bangku kuliah sampai memimpin
KNPI Kota Padangsidimpuan. Saat masih menjadi salah satu mahasiswa di Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Andi Lumalo Harahap sudah
menjadi aktivis mahasiswa di masanya dikenal oleh mahasiswa UMTS pada umumnya,
karena seringnya melakukan aksi-aksi demonstrasi dijalanan bersama aliansi
mahasiswa dan organisasi lainnya mengkritisi kebijakan pemerintah daerah saat
itu.
Andi Lumalo Harahap pernah terpilih menjadi Ketua Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM-UMTS) pada periode 2007-2009 selain itu, beliau juga
pernah bergabung di organisasi sayap mahasiswa dan pelajar Pemuda Pancasila
atau yang dikenal sebagai SAPMA PP Kota Padangsidimpuan dan menjadi salah satu pengurus
MPC Pemuda Pancasila Kota Padangsidimpuan. Hal ini membuat beliau sudah
terbiasa dengan dunia pergerakan atau organisasi di lingkup pemuda dan
mahasiswa.
Nama Andi Lumalo Harahap sangat dikenal oleh mahasiswa
UMTS baik yang sudah alumni sampai aktivis-aktivis yang masih aktif menjadi parlemen
jalanan saat ini. Karena hubungan dan komunikasi beliau dengan sesama alumni
dan mahasiswa UMTS masih terus terjalin dengan baik.
Program Kerja DPD KNPI 2016-2019
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa DPD KNPI
Kota Padangsidimpuan pada periode 2016-2019 sudah banyak melakukan
kegiatan-kegiatan positif yang sangat berguna baik bagi internal KNPI, pemuda,
pemerintah kota maupun bagi masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut dilakukan oleh
para pengurus dengan ikhlas tanpa ada berharap imbalan yang akan diterima masing-masing
pengurus.
Adapun yang pernah dilakukan oleh DPD KNPI Kota
Padangsidimpuan periode 2016-2019 berupa kegiatan eksternal diantaranya :
Talkshow pemuda, yang merupakan kegiatan diskusi
kepemudaan pada tingkat perguan tinggi membawa tema “Konsolidasi Perguruan
Tinggi dalam Kemajuan Bumi Tapanuli Bagian Selatan”. Kegiatan ini dilakukan di
Auditorium IAIN Kota Padangsidimpuan.
Lalu kegiatan olahraga dengan membuat Tournament Futsal
dan Volly yang dilaksanakan di lapangan QS Tanobato dan lapangan Volly STKIP
Tapsel Padangsidimpuan yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan juga membuat dialog interaktif
antar pemuda yang dilaksanakan di Cafe Yasto. Disini, semua komponen pemuda
bergabung dengan pemerintah daerah serta pihak Kepolisian dalam membahas isu
yang lagi panas di Kota Padangsidimpuan.
Pekan Olahraga Pemuda yang dilaksanakan di 3 (tiga)
perguruan tinggi Kota Padangsidimpuan, sama seperti kegiatan turnamen
sebelumnya. Pekan olahraga ini melibatkan berbagai cabang olahraga
Selanjutnya mengadakan Talkshow sekaligus buka puasa bersama
di Sekretariat DPD KNPI Kota Padangsidimpuan dengan tema “Pemuda dan upaya
meningkatkan kepedulian dan keterlibatan terhadap pemilihan kepada daerah di
Kota Padangsidimpuan.”
DPD KNPI juga mengadakan acara pelatihan jurnalistik
tingkat pemuda dan pelajar di Kota Padangsidimpuan yang dilaksanakan di Hotel
Sitamiang. Pelatihan ini bertujuan agar pemuda dan mahasiswa mampu menganalisa
dan mencegah penyebaran berita bohong (hoax), yang saat seperti itu menjadi
umum terjadi apalagi melalui media sosial.
Pelaksanaan penyuluhan sekaligus pendampingan desa ramah
lingkungan yang dilaksanakan di Desa Partihaman Saroha. Melibatkan mahasiswa
berbasis konservasi lingkungan dan alam dalam menjadikan satu desa percontohan
yang aktif dalam menjaga lingkungan dan membuat pelatihan budidaya tanaman
hidroponik, membagi pengetahuan kepada masyarakat potensi agrobisnis pada lahan
sempit atau minim.
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan berhasil mendatangkan Ustad
Abdul Somad (UAS) yang sedang viral di Youtube sebagai ustad kondang saat itu. Tablig
akbar dilaksanakan di Stadion HM Nurdin/Stadion Naposo. Ustadz Abdul Somad
pertama kali berceramah di Kota Padangsidimpuan pada kegiatan KNPI dan dihadiri
ribuan masyarakat.
KNPI juga aktif mengadakan seminar sekaligus deklarasi
anti narkoba, upaya KNPI dalam meminimalisir kemungkinan pemuda di Kota
Padangsidimpuan sebagai korban penyalahgunaan narkoba. Lalu melaksanakan Sunatan
Massal untuk membantu masyarakat khususnya anak-anak yatim yang belum disunat.
Seminar dan Penyuluhan Hukum, tujuannya melakukan
pencerahan atau penyuluhan kepada masyarakat sebagai objek hukum agar melek
hukum. Dilaskanakan di tiga kecamatan. Bertujuan untuk menekan angka buta hukum
yang berimplikasi pada pelanggaran hukum karena ketidaktahuan masyarakat. KNPI
juga berperan dalam pembentukan LBH Pemuda Kota Padangsidimpuan dan sebagai
pendampingan hukum bagi pemuda dan masyarakat.
Turnamen Motorcross plus Becak Vespa Cross setingkat
Provinsi Sumatera Utara juga pernah dilakukan, kegiatan ini bertujuan agar
menarik minat wisatawan luar ke Kota Padangsidimpuan yang minim potensi wisata
alamnya. Dengan memanfaatkan becak vespa, khas Kota Padangsidimpuan sebagai crosser.
KNPI juga melaksanakan pembentukan kelompok usaha pemuda
produktif di lima kecamatan. Era ini, pemuda juga diajak dan dibina untuk
kreatif dan berwirausaha. Difokuskan di tingkatan kecamatan-kecamatan.
Berbagai kegiatan tersebut menunjukkan bahwa DPD KNPI
Kota Padangsidimpuan tetap eksis dan terus berjalan dengan baik. Memanfaatkan
anggaran yang kucurkan dari dana hibah Kota Padangsidimpuan untuk
kegiatan-kegiatan yang positif bagi pemuda, mahasiswa maupun masyarakat
sekitar.
Selain itu, dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
DPD KNPI Kota Padangsidimpuan disambut antusias oleh masyarakat, pemuda ataupun
mahasiswa yang menjadi peserta dari kegiatan. Hal ini membuktikan bahwa DPD
KNPI Kota Padangsidimpuan sangat diterima baik oleh semua kalangan.
KETUA DPD KNPI PADANGSIDIMPUAN PERIODE 2002-2019
No
|
Nama
|
Periode
|
1
|
Lukman Siregar
|
2002-2005
|
2
|
Ali Hotma Tua
Hasibuan
|
2006-2009
|
3
|
Faisal Gultom
|
2009-2012
|
4
|
Ahmad Faisal
Siregar
|
2012-2015
|
5
|
Andi Lumalo Harahap
|
2016-2019
|
2019-2021
|
DAFTAR OKP DALAM WADAH DPD KNPI KOTA PADANGSIDIMPUAN
No
|
Nama
OKP
|
Nama
Ketua
|
1
|
MPC
Pemuda Pancasila
|
Fahdriyansah
Siregar
|
2
|
Sapma
Pemuda Pancasila
|
Karimuddin
Pohan
|
3
|
Srikandi
Pemuda Pancasila
|
Seri
Ganti Siregar
|
4
|
Koti
Mahatidana Pemuda Pancasila
|
Ady
Lubis
|
5
|
PC
FKPPI
|
Sawaluddin
Harahap
|
6
|
DPD
AMPI
|
Martua
Raja Siregar
|
7
|
DPD
IPK
|
Arif
Lubis
|
8
|
DPD
BKPRMI
|
Muhammad
Royhan Dly
|
9
|
DPD
Garda Bangsa
|
Zul
Achir Sy Harahap
|
10
|
KOSGORO
|
|
11
|
DPD
Angkatan Muda Islam Indonesia
|
|
12
|
DPD
GENERASI MUDA GAKARI KOTA PADANGSIDIMPUAN
|
|
13
|
AMPG
|
Urwatul
Hanan
|
14
|
DPD
Gerakan Pemuda Kab’ah
|
|
15
|
DPD
Angkatan Muda Kab’ah
|
|
16
|
DPD
GPII
|
|
17
|
DPC
GMPI
|
Muhammad
Ali Srg
|
18
|
DPD
Barisan Muda PAN
|
Iswandy
Arisandy
|
19
|
DPC
Wira Karya Indonesia (WKI)
|
|
20
|
DPC
GAMKI
|
Bonardo
Marpaung
|
21
|
DPC
GEMA MKGR
|
Sahril
Pardomuan Nasution
|
22
|
DPC
Pemuda Islam
|
|
23
|
PC
GP Ansor
|
Kadir
Pandapotan Siregar
|
24
|
PC
PMII
|
Saddam
Ikhsan Firdaus
|
25
|
PC
IPNU
|
Hariman
Siregar
|
26
|
PC
IPPNU
|
Ida
Saktiana Nst
|
27
|
PC
Fatayat NU
|
|
28
|
PC
Pemuda Muslimin Indonesia (PMI)
|
Chairul
Jamal
|
29
|
Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI)
|
Asmar
Afandi Nst
|
30
|
PD
GPA
|
Adnan
Rasyid
|
31
|
PD
Ikatan Putra/Putri Al-Washliyah
|
|
32
|
PD
Angkatan Putri Al-Washliyah
|
Nia
Syahri
|
33
|
PC
Himmah
|
Saut
Marito
|
34
|
PC
Pemuda Panca Marga (PPM)
|
Oktopanda
Tambusai
|
35
|
DPC
Pemuda Katholik Indonesia
|
|
36
|
PD
Pemuda Muhammadiyah
|
Azhari
Hasibuan
|
37
|
PD
Nasyiatul Aisyah
|
Hamidah
|
38
|
PD
IPM
|
Rahman
Saukani
|
39
|
PC
IMM
|
Muqdial
Amri Hsb
|
40
|
DPC
Gema Al-Itihadiyah
|
|
41
|
PC
GMKI
|
Robet
Rimhot Pasaribu
|
42
|
DPC
GPPI
|
|
43
|
Pemuda
Reformasi Indonesia
|
|
44
|
GPI
|
|
45
|
HPPI
|
|
46
|
KMII
|
|
47
|
GPIM
|
SUSUNAN DAN PERSONALIA DPD KNPI KOTA PADANGSIDIMPUAN PERIODE 2016-2019
Ketua : Andi Lumalo
Harahap, SH
Wakil
Ketua : Karimuddin
Pohan
Wakil
Ketua : Nasrul
Iskandar Siregar, SH
Wakil
Ketua : Azhari
Hasibuan, S.P
Wakil
Ketua : Ibnul Choir
Siregar, S.Pd.I
Wakil
Ketua : M. Nazir
Pulungan
Wakil
Ketua : Uly Panjaitan
Wakil
Ketua : Doly Syaputra
Harahap, S.Pd
Wakil
Ketua : Firman
Al-Hadist, SH
Wakil
Ketua : Irman
Puansyah, S.Sos
Wakil
Ketua : Ahmad Rifai
Harahap
Wakil
Ketua : Mukhtar Helmi
Nasution, S.PdI
Wakil
Ketua : Arfan Sutono
Sekretaris : Muhammad Nizan
Nasution, S.PdI
Wakil
Sekretaris : Toto Malandow
Harahap, S.Sos
Wakil
Sekretaris : Hajairin Pane,
S.PdI
Wakil
Sekretaris : Al Bariatul
Hasibuan
Wakil
Sekretaris : Herman Saputra,
S.Pd
Wakil
Sekretaris : Rizki Abadi
Rambe
Wakil
Sekretaris : Dermawan
Sihombing, S.PdI
Wakil
Sekretaris : Ade Saputra
Hasibuan
Wakil
Sekretaris : Ali Munandar
Ritonga, S.Pd
Wakil
Sekretaris : Rahman Saukani,
S.Pd
Wakil
Sekretaris : Najamuddin
Matondang, Amd
Wakil
Sekretaris : Ismail Marzuki
Harahap, S.Pd
Wakil
Sekretaris : Perdinan Tulus
Hasibuan
Bendahara : Ahmad Riswan Panggabean,
S.Pd
Wakil
Bendahara : Sulaiman Nasution
Wakil
Bendahara : Martuan Simatupang,
S.P
Wakil
Bendahara : Nur Aisyiah
Hasibuan, S.Pd
Wakil
Bendahara : Halomoan Harahap
Wakil
Bendahara : Indra Saputra
Nasution, S.STP
Wakil
Bendahara : Ahmad Rifai
Matondang, SH
Wakil
Bendahara : Erika Ayu Ningsih
Wakil
Bendahara : Irwan Oloan Harahap,
SH
Wakil
Bendahara : Einsten Candra
Sean Kinali
Wakil
Bendahara : Irpan Harahap,
S.PdI
Wakil
Bendahara : Irpan Rangkuti,
S.PdI
Wakil
Bendahara : Riyan Saputra
Nasution
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
Departemen
:
1.
Organisasi : Ikhsan
:
Muhammad Panggabean, S.Pd
:
Sory Muda Pohan
:
Samuel Sitompul
:
Ederal Sakti Harahap
:
Ikhsan Rusandy Lubis
2.
Kaderisasi & Keanggotaan : Angga
Wiranata
:
Indra Wijaya Harahap, SH
:
M. Hartony Dalimunthe
:
Hadi Suhendra
:
Daniel Hutabarat
:
Advend Sagala
:
Chairul Azmi Sitompul
3. Hubungan Antar Lembaga : Abdul Rahman Nasution, ST
:
Harizon Sahputra, SH
:
Hotmar Basri
:
Rahmat Kurniawan
:
Zulfandi Dwi Saputra
:
Saidina Hamzah
:
Adi Saputra Husni Nasution
4. Peng. Masyarakat & Sosial : Nasir Alpan Hasibuan
:
Darman Siregar, S.P
:
Fakhrul Rozi, S.PdI
:
Anton Sunarya Harahap, S.Sos
:
Abdul Jalil Daulay, S.PdI
:
Andi Pulungan, S.PdI
:
Frans Aritonang
5. Pendidikan & Kebudayaan : Irfan Azhari Nasution, SH
:
Saiful Anwar P Nasution
:
Mardan Eriansyah Siregar
:
Rahman Saukani, S,Pd
:
Ishar Pulungan
6. Kesehatan : Emelda Siska Siregar
:
Tengku Marisa
:
Dewi Puspita
:
Heni Susanti
:
Nova Leli Matondang
7. Koperasi & UKM : Andika Daulay, SH
:
Muhammad Taufik Saleh Hrp
:
Hermansyah Nasution
:
Bulu Roma
:
Wirman Nasution
:
Musbar Mubarok Harahap
8. Pertahanan & Agraria : Yudi Iskandar Nasution, S.PdI
:
Mhd. Nasir, S.Sos
:
Sandi Gusrio Harahap, S.Sos
:
Samman Pohan
9. Hukum & Ham : Abdul Aziz Nasution, SH
:
Abdul Rozak Harahap, SH
:
Akhiruddin
:
Paisal Siregar, S.Sos
:
Putra Halomoan, SH, MH
:
Kurnia Ade Fadly Hutagalung
10. Agama :
Saddam Ikhsan Firdaus
:
Ahmad Yani
:
Indra Doly Hutasuhut, S.Sos
:
Zahiruddin Hasibuan, SE
:
Yunita Lestari, S.Pd
:
Tias Mainun Harahap, S.PdI
11. Olahraga : Ismail Saleh Siregar
:
Try Awaluddin Harahap
:
Ahmad Syaputra Siregar
:
Hendri Haborgoan
:
Ahmad Saidi
:
Ahmad Suhaimi Lubis
:
Andi Akbar Siregar
:
Anggi Ivan Bony
12. Pemb. Perempuan : Endang
:
Resty Siregar
:
Halimathus Syahdia Barubara
:
Ririn
:
Donna
:
Marisa
13. Penanggulangan Teroris : Harianto Hasibuan
dan Narkoba : Romaito Suprianto
:
Mursal Efendi
:
Bufa Sukma Rifai, SH
14. Pelajar & Mahasiswa : Frengki Batubara, S.Pd
:
Parlindungan Harahap, SH
:
Asmad Syahputra Lubis
:
Fadly Yusuf Lubis
:
Siti Hadiah
15. Penggalangan Opini & : Budi Saputra Lubis
Publikasi : Bambang Herianto Ginting
:
Oryza Pasaribu
:
Sabar M. Sitompul
:
Andi Nasution
:
Khairul Anwar Pulungan
:
Syahril Pardomuan Nasution
SUMBER :
DPD KNPI
Sumut, 2006, Profil dan Aktivitas KNPI,
Medan : Yayasan Rahmat
Hasibuan,
Muhammad Umar Syadat 2008, Revolusi
Politik Kaum Muda, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Iskandar,
Muhammad, dkk. 2015, Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia, Institusi dan Gerakan
Jilid 3, Jakarta : Dirjen Sejarah dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan
Koto, Joni.
dkk, 2003, 30 Tahun KNPI Mengabdi di
Sumatera Utara, Medan : CV Pijar
Siahaan,
Samman. 2019, Profil Sejarah DPD KNPI
Kota Padangsidimpuan, Padangsidimpuan : DPD KNPI
Widyarsono, Toto
dkk, 2011, Pengumpulan Sumber Sejarah
Lisan Gerakan Mahasiswa 1966 dan 1998, Jakarta : Dirjen Sejarah dan
Purbakala Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ketetapan
Kongres XIV Pemuda/KNPI Nomor : TAP 06/ KONGRES-XIV/ PEMUDA-KNPI/ 2015 Tentang Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Nasional Pemuda Indonesia
No comments:
Post a Comment
kelik