--> WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST WELCOME TO MY BLOG IVAN MOAN NST

Aug 28, 2014

Jokowi dan Kelangkaan BBM

Diakhir transisi pemerintahan terjadi pemandangan yang merusak mata, ya mobil antre sepanjang 1 km di depan SPBU diseluruh Indonesia. cukup mencengangkan bukan karena adanya pembatasan kuota BBM bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, Hal ini dilakukan agar jatah kuota yang sebesar 46 juta kl tersebut tercukupi hingga akhir tahun ini. 


kebijakan pembatasan yang diterapkan pemerintah seperti dilarangnya menjual BBM subsidi jenis premium di rest area jalan tol dan penjualan BBM subsidi jenis solar dalam waktu tertentu. Kebijakan tersebut, sangatlah tidak cerdas karena sama saja pemerintah seperti melemparkan masalah BBM subsidi ke lapangan. satu sisi pemerintahan SBY tidak ingin menaikan harga BBM subsidi di akhir masa pemerintahannya walaupun anggaran subsidi hanya cukup untuk akhir tahun 2014 ini. 


Terlepas dari hal tersebut, kita tarik kepada presiden terpilih Jokowi-JK di masa menjelang pelantikan mereka sebagai presiden dan wakil presiden, mereka di sambut dengan kebijakan pemerintahan lama yang begitu kontradiktif, ya satu sisi mereka ingin BBM subsidi dinaikan sekarang sebelum mereka di ambil sumpahnya pada bulan oktober mendatang. Satu sisi pemerintahan SBY tidak ingin meninggalkan jejak diatas penderitaan rakyat hingga masa jabatannya berakhir.

Pada rabu kemarin mereka SBY dan Jokowi bertemu di Bali yakni di Nusa dua, untuk membahas masalah pemerintahan yang akan datang sebagai wujud tradisi baru dengan transisi pemerintahan, katanya. entah apa yang mereka bahas dalam pertemuan tersebut, apakah hanya membahas masalah bangsa yang harus dilaksanakan pemerintahan baru, atau juga pembahasan mengenai kenaikan BBM, atau bahkan SBY akan menaikan harga BBM sekarang dan pemerintahan yang baru nantinya tak perlu menaikan dengan kata lain Jokowi bebas hujatan dari masyarakat asalkan keluarga CIKEAS bisa aman saat pemerintahan beliau berakhir. ya.... banyak spekulasi terjadi memang sehingga masyarakat bertanya-tanya.

Kita tahu sebelumnya Jokowi Jk dengan menggebu-gebu mendesak pemerintahan SBY sekarang agar menaikan harga BBM bersubsidi dengan alasan anggaran subsidi bisa dijadikan membangun infrastruktur di daerah. dan lain sebagainya. Padahal kita ingat pada saat dulu beliau menjabat walikota Solo beliau menentang keras akan kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintahan SBY pada saat itu. kita pun tahu bahwa partai pengusung Jokowi sangat keras dalam hal menentang kebijakan kenaikan BBM tsb.

Namun kini di saat beliau terpilih berbanding terbalik, pada saat terjadi kelangkaan BBM diberbagai daerah karena adanya pembatasan BBM oleh pemerintahan sekarang, maka beliau dan wakilnya serta petinggi partai berlambang banteng melakukan pertemuan dalam membahas menyangkut masalah BBM, yah,,,apakah itu mendorong agar pihak SBY menaikan harga BBM agar kelak disaat menjabat Jokowi terbebas dari demonstrasi mahasiswa dan juga rakyat yang tidak pro kepada masyarakat.

seharusnya Jokowi sebagai presiden terpilih mempunyai solusi terbaik untuk masalah BBM tersebut bukan hanya sekedar menaikan harga dan sebagainya. Tapi kita lihat saja apa yang terjadi ke depannya apakah pemerintahan baru akan membawa kemaslahatan bagi masyarakat ataukah hanya menambah penderitaan. tantngan Indonesia ke depan jauh lebih sulit karena 2015 kita akan masuk kepada AEC 2015 yang pandai mengatur masalah perekonomian negara kita pasti kita akan ikut bersaing di Asia, namun apabila pemimpinnya hanya bisa cengengesan ataupun planga plongo maka bangsa kita pun akan tergerus habis.

salam gigit jari untuk penderitaan rakyat.

No comments:

Post a Comment

kelik