chaayoo
Ini cerita ketika saya
berangkat untuk mencari nafkah, melalui jalan By.Pass Pijorkoling tiba-tiba
hujan turun dengan cepatnya dan saya pun mencari tempat naungan agar tidak
terkena air hujan yang begitu deras. Saat berada ditempat itu saya bertemu
dengan pemuda yang sedang berpakaian pegawai negeri. Beliau menyapaku “jual
rokok bang?” tidak bang jawabku. “bawa apa itu bang?” biasalah bang untuk ke
toko-toko tapi bukan rokok. Kemudian sedikit bercerita pemuda itu kepada saya
“memang lebih enak jadi wirausaha bang daripada saya pegawai ini. Menjadi
seorang wirausaha kerja kita tidak diatur, waktu luang banyak, kemudian tidak
makan hati karena diperintah, berkah lagi penghasilan yang kita dapat. Daripada
jadi pegawai bang udah diatur-atur, kemudian terikat waktu, belum kena marahi
atasan, bergerak tidak bebas ada yang mengikat. Belum lagi kita akan mengikuti
suatu sistem yang memang berlawanan dengan prinsip kita, kita sebagai bawahan
mau tidak mau akan ikut bersama mereka juga, akan hal memakan uang yang bukan hak
kita sebagai pegawai. Kalau dihitung-hitung bang tidak ada gaji kita dengan apa
yang sudah kita peroleh. Tidak sesuai tapi karena jalan pintas maka itu yang
menjadikan setiap pegawai tersebut memiliki apa-apa yang mereka punya. Anggaran
ke anggaran harus ada yang kami tikam, belum lagi pungli-pungli yang kami
lakukan kepada masyarakat bang. Tetapi itu memang sudah menjadi kebiasaan
pegawai disini, kalau saya bertugas di KESBANG Padangsidimpuan bang, kantor
saya di Pal IV Pijorkoling. Kita pun bang harus juga ikut-ikutan kalau tidak
dibilang mereka sok alim, sok jujur, dan mengancam takut mereka dilaporkan. Itu
memang sudah merembak ke semua kantor-kantor bang jadi jangan heran lagi abang….
Bisakah kebiasaan ini dirubah? Mengingat tuntutan pemerintahan yang baik sedang digalakan oleh pemerintahan Jokowi, namun apakah sampai ke daerah?
Bisakah kebiasaan ini dirubah? Mengingat tuntutan pemerintahan yang baik sedang digalakan oleh pemerintahan Jokowi, namun apakah sampai ke daerah?
No comments:
Post a Comment
kelik